Kasad Dudung dan 5 Perwira Tinggi TNI Sambangi Makorem 143 HO Kendari, Beri Arahan Soal Pemilu 2024

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Dudung Abdurachman bersama lima perwira tinggi TNI menyambangi Markas Komando Korem 143 Haluoleo Kendari.

Dalam kunjungan ini, Dudung didampingi lima perwira tinggi TNI terdiri satu jenderal bintang tiga (Letjen) dan empat jenderal bintang dua (Mayjen).

Mereka yakni Inspektorat Jenderal TNI Angkatan Darat (Irjennad) Letjen Alfred Dennt Djoike, Danpuspenerbad Mayjen TNI Dwi Wahyu Winarto.

Asintel Kasad Mayjen TNI Arief Jaka Tandang, Asisten Logistik atau Aslog Kasad Mayjen TNI Hari Arif Wibowo, Asisten Perencana (Asrena) Kasad Mayjen TNI Kasuri, dan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso.

Jenderal TNI Dudung memasuki Markas Korem 143 Haluoleo Kendari disambut Danrem Brigjen TNI Ayub Akbar, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Kunjungi Korem 143 Haluoleo Kendari, KSAD TNI Dudung Abdurachman Soroti Sepatu Prajurit

Mereka menuju ke gedung utama Korem 143 HO Kendari dengan iringan drum band Yonif 725 Woroagi.

Kunjungan para perwira tinggi dari markas besar TNI untuk memberikan beberapa arahan kepada prajurit Yonif dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).

Salah satu arahannya agar menjaga netralitas TNI dan membantu menjaga stabilitas keamanan negara jelang pesta demokrasi Pemilu 2024.

Menurut Dudung Abdurachman, TNI saat ini menjadi institusi yang mendapat kepercayaan paling tinggi dari masyarakat.

Sehingga, dirinya meminta dengan capaian tersebut, TNI bisa menjaga netralitas selama bertugas.

Baca juga: Detik-detik Kasad Jenderal Dudung Diarak Prajurit TNI di Makorem Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara

"Apalagi jelang pesta demoktrasi, TNI harus netral, karena jika TNI berpihak itu menunjukkan kalau kita tidak profesional," ujarnya.

Dudung Abdurachman juga meminta personel TNI menjaga dengan isu yang bisa memecah belah kesatuan bangsa dan masyarakat.

Apalagi banyak isu yang bisa mengancam perpecahan bangsa melalui media sosial.

"Ada banyak berita bohong yang beredar di medsos, untuk itu jangan terlalu banyak percaya tetap berhati-hati dalam media sosial. Jangan gampang percaya cek dulu kebenaran sebelum dishare," ungkap Dudung. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)