Ridwan Kamil Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Ini Hasil Survei Terbaru Jelang 5 Bulan Pilpres 2024
Ridwan Kamil kandidat potensial bakal cawapres Ganjar Pranowo, ini hasil survei terbaru untuk mengukur elektabilisnya jelang 5 bulan Pilpres 2024.
Ridwan Kamil kandidat potensial bakal cawapres Ganjar Pranowo, ini hasil survei terbaru untuk mengukur elektabilisnya jelang 5 bulan Pilpres 2024.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Ridwan Kamil digadang-gadang sebagai kandidat potensial calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang akrab disapa Kang Emil itu memberi isyarat bahwa akan ada breaking news pekan depan.
Pernyataan itu lantas dikait-kaitkan dengan potensinya menjadi cawapres Ganjar.
"Kami mohon doa, takdir kami belum tahu kemana kami tidak tahu," ucap Kang Emil dalam sertijab dengan Pj Gubernur Jabar di Gedung Sate, Bandung, Rabu (6/9/2023).
"Tapi insya Allah, Allah memberikan yang terbaik," sambungnya.
"Tapi kalau minggu depan ada breaking news, ya mohon dimaklumi," tandasnya.
Baca juga: Sosok Sukamta, Bupati Tanah Laut yang Viral Tolak Cak Imin Buka MTQ International, Profil - Biodata
Ridwan Kamil sudah beberapa kali dikait-kaitkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo. Termasuk lewat pantun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dalam pantun itu Hasto jelas-jelas memuji setinggi langit Kang Emil.
Bahkan menyebut cawapres pasangan Ganjar di Pilpres 2024, saat memberi sambutan dalam groundbreaking pembangunan Monumen Plaza Dr (H C) Soekarno di kompleks GOR Saparua Bandung, pada Rabu, 28 Juni 2023.
"Kang Ridwan Kamil ini begitu banyak membangun tempat-tempat yang bersejarah di Jawa Barat ini, khususnya yang berkaitan dengan Bung Karno," ujar Hasto.
"Maka atas nama pribadi dan juga seluruh keluarga besar PDI perjuangan dan seluruh anak bangsa, kami mengucapkan terima kasih kepada beliau," sambungnya.
"Maka saat akhiri juga dengan pantun. Kang Emil memang kaya prestasi, memajukan Jabar penuh karya seni. Pemilu akan digelar beberapa bulan lagi, cawapres Pak Ganjar ternyata ada di sini," imbuhnya.
Ridwan Kamil ternyata juga sempat bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Tak melulu tentang Pemilu 2024, Kang Emil lantas membeberkan isi obrolan dengan Presiden ke-5 RI itu.
"Jadi komunikasi iya (dengan Megawati), tetapi tidak melulu tentang perpolitikan," ujar Ridwan Kamil pada Selasa (5/9/2023).
"Dengan Bu Mega itu salah satunya, kan kita lagi membangun monumen Bung Karno, di mana saya ikut menyupervisi, melaporkan bahwa sudah 70 persen monumennya (sudah selesai)," ungkap mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
Dalam konteks komunikasi, Ridwan Kamil mengaku tidak hanya berkomunikasi dengan Megawati.
Kang Emil juga berkomunikasi dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Nasdem Surya Paloh dan bakal capres Anies Baswedan.
"Saya itu kan komunikasi dengan semuanya, ada dengan Pak Prabowo, ada dengan Bu Mega, ada dengan Pak Anies, Pak SP (Surya Paloh) sebagai pribadi ya, bahwa dalam komunikasi ada hal-hal politik tidak semuanya begitu," imbuh Ridwan Kamil.
Baca juga: Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Tiba di Kendari, Asrun Lio dan Abdurrahman Shaleh Sambut di Bandara
Tentunya ada alasanya yang jelas sehingga Ridwan Kamil diisukan sebagai cawapres potensial pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Ridwan Kamil punya elektabilitas yang tinggi untuk wilayan Jawa Barat, bahkan Banten. Dua provinsi yang sulit bagi PDIP.
PDIP selalu kalah di Jawa Barat dan Banten. Terbukti saat Pilpres 2014 dan 2019. Dua wilayah tersebut selalu dimenangkan Gerindra.
Untuk menaklukan Jawa Barat dan Banten, keputusan yang tepat ketika PDIP menggaet Ridwan Kamil.
Menurut survei Litbang Kompas yang bertanya ke responden dalam memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden, sosok mana yang lebih jadi pertimbangan utama.
Hasilnya, mayoritas atau 60,6 persen responden mempertimbangkan sosok presiden dan wakil presiden.
Lalu, ada 29,3 persen responden yang hanya mempertimbangkan sosok presiden.
Kemudian, 3,3 persen responden mengaku hanya melihat sosok wakil presiden.
Sisanya, sebanyak 6,8 persen responden menyatakan tidak tahu.
Survei yang sama juga memetakan elektabilitas tiga bakal capres Pemilu 2024 yakni bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.
Hasilnya, tingkat elektoral Prabowo dan Ganjar bersaing ketat. Sementara, elektabilitas Anies terpaut jauh di urutan belakang.
Menurut survei, Ganjar unggul tipis dari Prabowo, baik dalam simulasi terbuka, simulasi 10 nama, 5 nama, maupun 3 nama.
Namun demikian, selisihnya masih dalam rentang margin of error.
“Dalam survei terbaru Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen," tulis Litbang Kompas, sebagaimana melansir Kompas.com yang mengutip Kompas.id, Selasa (22/8/2023).
Baca juga: Viral Karena Menolak Ketum PKB Cak Imin, Segini Harta Kekayaan Bupati Tanah Laut Sukamta
Survei juga merekam elektabilitas sejumlah tokoh yang disebut-sebut potensial menjadi cawapres.
Ada tiga nama yang elektabilitasnya berada di papan atas.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin klasemen cawapres dengan elektabilitas 8,4 persen.
Posisi Emil unggul tipis dibandingkan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang elektabilitasnya 8,2 persen.
Namun demikian, angka elektoral Sandiaga masih berada di atas Menteri BUMN Erick Thohir.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu mencatatkan angka elektoral sebesar 8,0 persen.
Selain ketiga sosok tersebut, ada sejumlah nama lain yang elektabilitasnya di bursa cawapres menempati papan tengah, di antaranya Anies Baswedan (5,7 persen), Ganjar Pranowo (5,4 persen), lalu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (5,1 persen).
Ada pula sosok Menko Polhukam Mahfud MD (3,7 persen), mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (2,6 persen), dan Prabowo Subianto (2,2 persen).
Adapun survei ini digelar selama 27 Juli-7 Agustus 2023.
Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.
Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen.
Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.