Berita Sulawesi Tenggara

1 Regu Personel TNI Kawal Penyidikan Korupsi Ore Nikel di Kejati Sultra, Danrem: Kawal Sampai Tuntas

Puluhan personel TNI bersiaga di kantor Kejati Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (06/9/2023), pengamanan proses penyidikan kasus korupsi pertambangan.

Penulis: Laode Ari | Editor: Muhammad Israjab
Laode Ari
Sebanyak Satu Regu Personel TNI Disiagakan Kawal Penyidikan Korupsi Ore Nikel PT Antam di Kejati Sultra, Rabu (6/9/2023). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Puluhan personel TNI bersiaga di kantor Kejati Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (06/9/2023).

Personel TNI disiagakan membantu pengamanan proses penyidikan kasus korupsi pertambangan Ore Nikel PT Antam di Kejati Sultra.

Dalam kasus ini Kejati sudah menetapkan 13 tersangka yang terlibat dalam pengungkapkan korups yang merugikan negara Rp5,7 triliun tersebut.

Baca juga: Penampakan Uang Korupsi Rp79 M PT Antam Blok Mandiodo Disimpan Sementara di Rekening Kejati Sultra

Bantuan pengamanan dari Personel TNI Korem 143 Haluoleo Kendari, setelah adanya aksi demonstrasi berujung anarik dari sejumlah ormas.

Kejati Sultra berkoordinasi dengan Jaksa Agung Muda Pidana Militer (Jampidmil) di Kejagung.

Demi membantu pengamanan, karena demonstrasi anarkis bisa menghambat proses penyidikan.

Komandan Korem 143 Haluoleo Kendari, Brigjen TNI Ayub Akbar, mengatakan, personel yang disiagakan atas perintah Jampidmil di Kejaksaan yang ada di Wilayah Makasar.

Ayub mengungkapkan, dari Jampidmil, TNI bisa terlibat dalam pengamanan di wilayah kejaksaan yang merugikan negara, seperti kasus korupsi IUP PT Antam yang diselidiki Kejati.

"Kan kasus itu merigikan negara, jangan sampai jaksa kita dia ditekan oleh preman atau mafia untuk mempengaruhi proses hukum," ujar Ayub.

Baca juga: Rincian Uang Rp79 Miliar Disita Kejati Sultra Kasus Korupsi PT Antam Blok Mandiodo Konawe Utara

Ia mengungkapkan, pengamanan itu juga karena adanya MOU dengan Kejaksaan dalam keterlibatan militer dalam mengusut ataupun pengamanan kasus nasional.

"Apalagi di kejati ini ada perwakilan kita TNI dan masuk wilayah Indonesia Timur," kata Ayub.

Danrem mengatakan, jumlah personel yang diamankan sebanyak 1 regu untuk mengantisipasi aksi demo anarkis di wilayah kejati Sultra.

"Pengamanan itu sampai proses kasus selesai atau kapanpun dibutuhkan pihak Kejati," tutur Ayub.

Sementara itu, Kepala Seksi Ekonomi dan Keuangan atau Kasi C Kejati Sultra, Keyu Zulkarnain Arif, mengatakan, bantuan pengamanan dari personel TNI menyusul aksi demontsrasi anarkis yang terjadi beberapa waktu lalu.

Massa yang demo meminta Penyidik Kejati untuk menangkap pihak lain yang terlibat dalam kasus korupsi penjualan ore nikel PT Antam di Mandiodo Konawe Utara.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved