Breaking News

Mahasiswa UI Dibunuh Senior

8 Fakta Kematian Mahasiswa UI di Kos Dibunuh Senior, Pelaku Curi Laptop Gegara Pinjol, Respon Kampus

Berikut ini 8 fakta kematian mahasiswa UI yang dibunuh senior kampus. Pelaku bahkan mengambil barang milik korban seperti ponsel hingga laptop.

|
Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini 8 fakta kematian mahasiswa UI yang dibunuh senior kampus. Pelaku bahkan mengambil barang milik korban seperti ponsel hingga laptop. Adapun pelaku melakukan hal tersebut karena iri dengan kesuksesan korban. Bahkan pelaku dililit utang pinjaman online. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini 8 fakta kematian mahasiswa UI dibunuh senior kampus.

Pelaku bahkan mengambil barang milik korban seperti ponsel hingga laptop.

Adapun pelaku melakukan hal tersebut karena iri dengan kesuksesan korban.

Bahkan pelaku dililit utang pinjaman online.

Seperti diketahui, seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI), MNZ (19), ditemukan tewas di kamar kos miliknya di kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok.

Kabar pembunuhannya tersebut pun viral di media sosial.

Pilunya jasad mahasiswa UI ditemukan di bawah kolong kasur.

Baca juga: UPDATE Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Ternyata Pelaku Bukan Saja Bunuh Korban, Tapi Lakukan Ini Juga

Dilansir dari Tribunnews.com, pembunuhan ini terjadi pada Rabu (2/8/2023) sekira pukul 18.00 WIB.

Namun jasad MNZ baru ditemukan dua hari setelahnya pada Jumat ( 4/8/2023) sekira pukul 10.00 WIB.

Sejumlah temannya pun kebingungan karena MNZ tak ada kabar selama beberapa hari.

Setelah ditelusuri, MNZ dibunuh oleh seniornya sendiri, AAB (23), yang juga merupakan mahasiswa UI Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia.

Lantas bagaimana fakta-fakta kematian mahasiswa UI dibunuh senior kampus, simak selengkapnya dilansir dari Tribunnews.com:

1. Kronologi Jasad Ditemukan

Awal mula korban ditemukan berawal dari informasi dari sejumlah rekannya yang mengaku tak bisa menghubungi MNZ.

Nirwan mengatakan, MNZ baru saja pulang kampung.

Keluarga korban kata Nirwan juga tak mendapat kabar setelah MNZ balik dari kampung.

Karena tak kunjung ada kabar dari MNZ, kemudian keluarga mendatangi kos korban.

"Karena memang korban habis pulang (balik) dari kampung, mahasiswa UI dia. Dia dapat tugas untuk membimbing mahasiswa baru," kata Nirwan.

"Mungkin (korban) tidak bisa dihubungi akhirnya ada keluarganya di sini mendatangi kosannya," sambungnya.

Setibanya di kamar kos korban, keluarga korban mendapati pintu dalam keadaan terkunci hingga akhirnya dibuka paksa.

Setelah pintu berhasil dibuka, korban ditemukan dalam keadaan tewas dengan terbungkus plastik.

Baca juga: Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Junior Fakultas di Universitas Indonesia

"Digedor enggak bisa, pintu dikunci. Penjaga kosan membuka, akhirnya ditemukan (dalam keadaan tak bernyawa terbungkus plastik)," papar Nirwan.

1. Jasad Ditemukan Terbungkus Plastik di Kolong Kasur

Jasad MNZ ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik sampah berwarna hitam dua lapis di kos miliknya.

Jasad tersebut disimpan di kolong tempat tidur kos dan baru diketahui setelah dua hari.

"Mayat terbungkus dalam plastik warna hitam, di bawah kolong tempat tidur."

Dalam kamar itu berantakan, tapi terlihat seperti sempat dibersihkan," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, Jumat (4/8/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.

Update mahasiswa UI dibunuh senior, fakta terbaru kasus pembunuhan junior fakultas di Universitas Indonesia, sosok pelaku dan korban. Mahasiswa berinisial MNZ (19) itu ditemukan tewas disalah satu indekos di kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023).
Update mahasiswa UI dibunuh senior, fakta terbaru kasus pembunuhan junior fakultas di Universitas Indonesia, sosok pelaku dan korban. Mahasiswa berinisial MNZ (19) itu ditemukan tewas disalah satu indekos di kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023). (kolase foto (handover))

2. Jasad Ditemukan Terbungkus Plastik di Kolong Kasur

Jasad MNZ ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik sampah berwarna hitam dua lapis di kos miliknya.

Jasad tersebut disimpan di kolong tempat tidur kos dan baru diketahui setelah dua hari.

"Mayat terbungkus dalam plastik warna hitam, di bawah kolong tempat tidur."

Dalam kamar itu berantakan, tapi terlihat seperti sempat dibersihkan," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, Jumat (4/8/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.

3. Luka Tusukan di Dada

Korban, kata Nirwan, mengalami luka tusuk lebih dari satu di bagian dada.

"Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan)," kata Nirwan.

Tusukan itu diduga dilakukan AAB menggunakan sebilah pisau lipat miliknya.

"Alat yang digunakan untuk menghabisi pelaku sudah kita amankan, pisau lipat lumayan bagus lah pisaunya," ujar Nirwan.

4. Pelaku adalah Senior Korban, Kini Berhasil Dibekuk

Kurang dari tiga jam setelah jasad ditemukan, terduga pelaku berhasil dibekuk polisi.

"Dari situ kami mencari keterangan saksi-saksi. Kurang dari tiga jam, alhamdulillah pelaku berhasil kami bekuk," tutur Nirwan.

Nirwan mengatakan, pelaku pembunuh MNZ adalah senior korban sendiri.

Korban dan pelaku saling mengenal dan berteman.

"Jadi korban ini adik kelas satu jurusan di Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia, korban adik kelas pelaku dan memang berteman saling mengenal," ungkapnya.

Pelaku pun saat ini sudah diamankan kepolisian untuk kemudian menjalani pemeriksaan intensif.

"Betul, (pelaku) sedang pemeriksaan secara intensif," pungkasnya.

5. Pelaku Curi Ponsel dan Macbook Korban

AAB tak hanya membunuh adik tingkatnya itu.

Ia diketahui juga mencuri sejumlah barang berharga milik MNZ.

Saat AAB ditangkap, pada Jumat (4/8/2023), polisi turut mengamankan iPhone, Macbook, hingga dompet milik MNZ.

"Betul, (pelaku) lagi pemeriksaan intensif, di TKP juga ada barang-barang yang diambil pelaku, berupa laptop Macbook, dompet, HP iPhone," ujar Nirwan.

6. Motif Pelaku Terlilit Utang Pinjol hingga Iri

Nirwan mengatakan, motif pelaku melakukan pembunuhan tersebut karena terlilit uang pembayaran kamar kos.

Selain itu, kata Nirwan, pelaku juga mengaku iri dengan kesuksesan yang diraih korban.

"Pelaku iri dengan kesuksesan korban dan terlilit bayar kosan," ucap Nirwan.

Selain itu, Nirwan mengungkapkan bahwa pelaku juga terlilit utang pinjaman online.

"Serta (hutang) pinjol (pinjaman online)," bebernya.

7. Sosok Pelaku

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, AAB mempunyai akun LinkedIn atas nama dirinya.

Di akun itu, tertulis AAB adalah mahasiswa Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya UI angkatan 2020.

Saat Tribunnews.com mencoba mengetikkan nama AAB di situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), nama AAB tercatat di dua universitas, yaitu UI dan Universitas Padjadjaran (Unpad).

Di UI, ia memang benar tercatat sebagai mahasiswa Sastra Rusia.

AAB masuk Sastra Rusia UI pada 2020.

Sementara itu, di Unpad, AAB juga berkuliah di program studi S1 Sastra Rusia.

Ia masuk Sastra Rusia Unpad pada 2019 silam.

Namun, statusnya di Unpad saat ini adalah mengundurkan diri.

Menurut riwayat pengalamannya di LinkedIn, AAB diketahui pernah menjadi After Sales atau Purna Jual di platform digital finansial, Flick.

Ia menjadi After Sales dengan status magang pada Desember 2020 hingga Februari 2021.

Lalu, statusnya naik menjadi kontrak pada Februari hingga April 2021.

Baca juga: Video CCTV Mahasiswa UI Dilindas Mobil Viral, Sempat Jatuh Hindari Motor yang Berhenti Lalu Ditabrak

Tak hanya itu, AAB juga pernah bergabung di sebuah organisasi bernama Carraterra sejak Agustus 2019 hingga saat ini.

Sebelum berkuliah di UI, AAB bersekolah di SMAN 78 Jakarta.

Ia juga pernah mengikuti turnamen Taekwondo pada 2017 untuk memperebutkan Piala Dandim 0503/Jakarta Barat Kelas Junior Putra (18), dikutip dari kyokushinkan-indonesia.org.

8. Pihak Kampus Ucap Bela Sungkawa

Kepala Biro Humas dan KIP UI, Amelita Lusia, turut berduka cita atas meninggalnya MNZ.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Kami berduka cita atas peristiwa ini. Kepada keluarga yang ditinggalkan almarhum kami menyampaikan keprihatinan dan bela sungkawa yang mendalam," ungkapnya, Jumat (4/8/2022), dikutip dari TribunJakarta.com.

Amelita menegaskan pihak kampus UI akan menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke petugas kepolisian.

"Bahkan jika diperlukan dan sesuai dengan kewenangan UI, tentu kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang berwajib," sambungnya.

Heboh kasus mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dibunuh senior. Ternyata pelaku bukan saja membunuh korban, tetapi melakukan ini juga.
Heboh kasus mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dibunuh senior. Ternyata pelaku bukan saja membunuh korban, tetapi melakukan ini juga. (Istimewa)

Jasad korban telah selesai diautopsi di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur dan diserahkan ke pihak keluarga.

Jenazah kemudian dibawa ke Lumajang, Jawa Timur untuk dimakamkan.

"Akan dibawa ke Lumajang untuk dimakamkan di sana. Almarhum anak pertama dari dua bersaudara," ujar paman korban, Muchtar Fatoni.

(*)

(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma/Siti Nawiroh)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved