Bullying Siswi SMP di Baubau
Penjelasan Kepala Sekolah di Baubau Sulawesi Tenggara Terkait Dugaan Perundungan Seorang Siswi
Kepala Sekolah SMP di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkapkan awal kejadian pembullyan atau perundungan seorang siswi.
Penulis: La Ode Muh Abiddin | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Kepala Sekolah SMP di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkapkan awal kejadian pembullyan atau perundungan yang dialami siswinya.
Isiden pembullyan tersebut berawal dari sebuah kesalahpahaman di grup WhatsApp yang dibuat oleh mereka.
Kepala Sekolah Abdul Rahman menjelaskan kronologi awalnya terjadi saling ejek dengan kata-kata yang kurang wajar antara mereka.
Baca juga: Diduga Alami Bullying Secara Fisik, Siswi SMP di Baubau Sulawesi Tenggara Tak Sadarkan Diri 3 Hari
"Karena ada kata-kata tidak sewajarnya, sehingga membuat salah seorang siswa tersinggungan," ujarnya kepada media ini, Kamis (3/8/2023).
Akibat ketersinggungan, lanjut dia, salah seorang siswi itu mengeluarkan beberapa kata ancaman untuk melakukan pemukulan.
Kata dia, insiden perundungan itu terjadi usai pulang sekolah dan kejadian itu berlangsung di luar sekolah.
Baca juga: Pihak Sekolah Panggil 7 Terduga Pelaku Pembullyan Siswi SMP di Baubau Sulawesi Tenggara
Sebelumnya, baru-baru ini seorang siswi SMP di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi korban bullying atau perundungan.
Peristiwa atau aksi bullying terhadap korban tersebut diduga dilakukan oleh tujuh orang teman sekelasnya.
Korban berinisial M (16) merupakan siswi SMP yang masih duduk di bangku kelas 3.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ibu Korban Rustia, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/8/2023).
Rustia menjelaskan, anaknya menjadi korban Bullying secara fisik dengan mengalami tindak kekerasan.
"Dia dipukul sama teman-temannya," ucap Rustia sedih. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Muhammad Abiddin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.