Mata Lokal Memilih
Gibran Kian Dielus Duet Prabowo di Pilpres 2024, Kini Diusul Relawan Pro Jokowi, Reaksi Soal Kansnya
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ‘dielus’ berduet dengan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ‘dielus’ berduet dengan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Usulan Prabowo-Gibran sebagai pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 tersebut disampaikan relawan Pro Jokowi atau Projo Banten.
Usulan duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka adalah hasil konferensi daerah (konferda) organisasi masyarakat pendukung Presiden Joko Widodo ini.
Konferda Projo Banten berlangsung di Hotel Horison Ultima Ratu, Kabupaten Serang, pada Sabtu (29/7/2023).
Sebelumnya, Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi sempat menyinggung kansnya maju cawapres pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 mendatang.
Reaksi politikus Partai Demokrasi Indonesia atau PDI Perjuangan tersebut diungkapkan menjawab pertanyaan Pemimpin Redaksi KompasTV, Rosianna Silalahi.
Dalam program Rosi yang tayang di KompasTV pada Kamis (28/07/2023) itu, Gibran lagi-lagi menyinggung soal usianya saat ditanya kesediaannya menjadi Cawapres 2024.
Baca juga: Hasil 5 Survei Elektabilitas Capres 2024 Terbaru Juli 2023: Anies Unggul? Prabowo dan Ganjar Teratas
Seperti diketahui, nama Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu figur yang disebut-sebut masuk calon pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang.
Mencuatnya kabar tersebut seiring pertemuan antara Prabowo-Gibran di Angkringan Omah Semar, Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada 19 Mei 2023 lalu.
Pertemuan bahkan diwarnai deklarasi dukungan pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra dari organisasi relawan Jokowi dan Gibran.
Namun, baik Prabowo maupun Gibran sama-sama menepis dukung-mendukung tersebut.
Keduanya dalam kesempatan terpisah mengungkap pertemuan keduanya hanya menjadi ajang silaturahmi.
Meski demikian, Prabowo dalam program Mata Najwa pada Jumat, 30 Juni 2023, lalu tak menampik Gibran adalah salah satu dari enam sosok yang disebut Najwa Shihab masuk radar bursa cawapresnya.
Dukungan Relawan Pro Jokowi
Relawan Pro Jokowi (Projo) Banten mengusulkan duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming agar didukung oleh Projo se-Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang.
Keputusan mendukung duet Prabowo-Gibran tersebut disepakati dalam Konferensi Daerah (Konferda) Projo Banten yang digelar di Hotel Horison Ultima Ratu, Serang pada Sabtu (29/7/2023).
Pro Jokowi (Projo) adalah organisasi kemasyarakatan pendukung Presiden Joko Widodo yang didirikan pada 23 Desember 2013 lalu.
“Berdasarkan diskusi dan pembahasan DPD dan DPC-DPC Projo se-Banten, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diusulkan untuk didukung oleh Projo dalam Pilpres 2024,” kata Ketua DPD Projo Banten, Zulhamedy.
Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Zulhamedy mengatakan Prabowo Subianto dinilai mampu melanjutkan program-program yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dirinya mengungkapkan Prabowo memiliki modal kuat untuk melanjutkan program Jokowi jika terpilih dalam Pilpres 2024.
“Projo Banten menilai Prabowo Subianto telah membuktikan kapasitas dan kapabilitasnya dalam pemerintahan melalui kerja-kerja sebagai Menteri Pertahanan RI sejak 2019,” jelasnya.
Baca juga: Senyum Megawati ke Khofifah, Kode-kode Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?
“Keberanian, kualitas, komitmen, berikut dukungan rakyat terhadap Prabowo menjadi modal kuat untuk melanjutkan agenda-agenda kerakyatan dan legacy Presiden Jokowi,” ujarnya menambahkan.
Zulhamedy pun menilai ketika Prabowo diduetkan dengan Gibran Rakabuming Raka, maka cita-cita Indonesia Emas 2045 akan tercapai.
“Kombinasi tokoh berpengalaman dan wakil kaum muda nasional yang cerdas akan menyongsong fajar baru nan gemilang menuju Indonesia Emas 2045,” kata Zulhamedy.
“Kepemimpinan Prabowo akan menghantarkan kaum muda mengelola negeri yang kaya raya ini menuju era baru,” ujarnya menambahkan.
Zulhamedy mengungkapkan alasan Projo Banten memilih Gibran untuk menjadi cawapres Prabowo demi kebutuhan untuk menyiapkan estafet kepemimpinan nasional ke tangan kaum muda.
Hal ini, sambungnya, berdasarkan fakta bahwa lebih dari separuh pemilih di Pemilu 2024 adalah kalangan muda.
Sehingga, dimunculkannya sosok pemimpin dari kalangan muda seperti Gibran menjadi sebuah keharusan.

“Fakta bahwa sebanyak 52 persen pemilih pada Pemilu 2024 adalah kaum muda akan memperlihatkan kekuatan mereka dalam menentukan sosok kepemimpinan nasional dan arah pembangunan ke depan,” jelasnya.
“Munculnya pemimpin muda juga menjadi tren dunia, bukan cuma di Indonesia. Kebutuhan menyiapkan 'darah segar' untuk menerima estafet kepemimpinan nasional menjadi keharusan,” lanjutnya.
Kemudian, dipilihnya Gibran menjadi cawapres Prabowo lantaran dianggap sukses dalam memimpin Solo.
Tak hanya itu, Zulhamedy juga mengatakan Gibran mampu mengalahkan sejumlah tokoh nasional dalam bursa cawapres.
Nama-nama itu seperti Gubernur Jatim, Khofifa Indar Parawansa, hingga mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa.
“Baik secara sosial maupun politik, Gibran juga diterima semua pihak. Terbukti hasil survei LSI pada Juli 2023 menempatkan Gibran di urutan 6 dari 10 besar bursa cawapres,” ujarnya.
“Dia mengalahkan sejumlah tokoh nasional, seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn.) Andika Perkasa,” kata Zulhamedy menambahkan.
Baca juga: Survei Capres 2024 Terbaru Relawan Ganjar, Hasilnya Tunjukan Elektabilitas Tinggi di Pilpres 2024
Dia pun meyakini Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024 bakal menghilangkan apatisme kaum muda terhadap politik.
“Mereka dapat menemukan figur pemimpin yang mampu memberikan guidance pada diri Prabowo Subianto, dan sosok pemuda enerjik harapan bangsa pada Gibran,” jelasnya.
Bersamaan dengan usul ini, Zulhamedy mengaku masih berharap agar Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi terkait syaarat usia minimal capres-cawapres.
“Meski begitu, harapan dan perjuangan menghasilkan pasangan pemimpin yang ideal pada Pilpres 2024 tidak boleh pupus,” ujarnya.
Reaksi Gibran Soal Kans Cawapres
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak menjawab tegas ketika ditanya soal kesediannya menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 jika mendapat kesempatan.
Lagi-lagi dia menyebut bahwa usianya yang baru menginjak 35 tahun belum cukup untuk berlaga pada kontestasi pemilihan mendatang.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Bukan Capres PDIP Ganjar Pranowo?
“Umurnya belum cukup,” kata Gibran menjawab pertanyaan Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi, dalam program Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (28/7/2023) lalu.
Gibran juga enggan memberikan banyak tanggapan terkait uji materi aturan soal batas usia minimal cawapres dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Uji materi UU tentang Pemilu tersebut kini tengah bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK).
Memang, jika gugatan itu dikabulkan, terbuka peluang buat Gibran menjadi calon RI-2 pada Pemilu 2024.
Namun, dia mengaku tak ingin berandai-andai.
“Kan hasilnya (putusan MK belum keluar,” ujarnya dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.
Dengan nada bercanda, Gibran menyebut tak ingin maju jadi cawapres karena khawatir tidak ada yang memilihnya.
Namun, putra sulung Presiden Joko Widodo itu lantas menyebut bahwa dirinya masih baru di panggung politik.
“Nggak usah (maju jadi cawapres) lah ya, enggak ada yang milih nanti,” kata Gibran diikuti tawa penonton di studio.
“Yang lebih pintar banyak, yang lebih senior banyak,” lanjutnya.
Dimintai penegasan terkait ini, jawaban Gibran kembali mengambang.
Dia menyebut bahwa putusan MK atas uji materi aturan usia cawapres belum diketok.
“Kita tunggu saja keputusannya dari MK,” tutur politikus PDI Perjuangan itu.
Sebagaimana diketahui, sempat beredar kabar sosok Gibran masuk radar cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Baca juga: Survei Terbaru Capres 2024 Versi LSN: Elektabilitas Prabowo Capai 52,8 Persen Kalau Anies Tak Ikut
Isu tersebut mencuat setelah Gibran dan Prabowo bertemu pada medio Mei lalu.
Namun demikian, Gibran menyebut bahwa usianya belum cukup untuk menjadi cawapres.
Sebab, menurut UU Pemilu, seseorang baru boleh mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden pada usia 40 tahun.
“Saya kan sudah jawab, tidak (maju pada Pilpres 2024),” kata Gibran, Kamis (25/5/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
“Umurnya belum cukup. Ilmunya belum cukup, pengalamannya belum cukup,” jelas orang nomor satu di Surakarta itu menambahkan.
Akan tetapi, belakangan, aturan soal syarat minimal usia cawapres yang termaktub dalam UU Pemilu itu digugat ke MK.
Penggugat merupakan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dan Wakil Bupati Lampung Selatan Pandu Kesuma Dewangsa.
Dilansir dari berkas permohonan yang diunggah di laman resmi Mahkamah Konstitusi, keduanya mempersoalkan pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017.
Pasal itu berbunyi, “Persyaratan menjadi calon presiden dan calon wakil presiden adalah: berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun".
Pada berkas permohonan, Emran dan Pandu berpendapat bahwa ketentuan batas usia cawapres bertentangan dengan norma yang diatur dalam UUD 1945.
Ketentuan tersebut dianggap tidak sejalan dengan prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan serta kepastian hukum yang adil.
Permohonan uji materi yang diajukan pada awal Mei 2023 itu hingga kini masih bergulir di MK dan belum diputuskan hasilnya.
Prabowo Sebut Kans Gibran
Bakal Calon Presiden (Presiden) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memberikan jawaban saat ditanya kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang akan maju dengannya dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Kaesang Sebut Mahfud MD Cocok Cawapres Ganjar Pranowo, Kode dari Keluarga Presiden Jokowi?
Prabowo menjawab pertanyaan tersebut dalam wawancara Kesklusif program Mata Najwa pada Jumat (30/6/2023) lalu.
Najwa Shihab dalam pertanyaannya menyinggung enam nama sosok yang masuk bursa cawapres Prabowo.
Mereka adalah Erick Thohir, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Khofifah Indah Parawansa, dan Gibran Rakabuming Raka.
“Siapa yang paling potensial dari ke enam nama yang beredar?” tanya Najwa pada Prabowo.
Prabowo menjawab semua calon memiliki keunggulannya masing-masing.
“Mereka itu enam-enamnya putra putri terbaik bangsa, masing-masing di bidangnya dengan usia masing-masing,” kata Prabowo.
“Jadi, saya lihat I can work with all of them, saya bisa bekerja dengan semua,” jawab Prabowo.
Najwa lantas bertanya khusus soal potensi Gibran menjadi nama yang paling serius dipertimbangkan untuk bersanding dengan Prabowo.
Menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini, semua termasuk dalam pertimbangannya dan masih harus dilihat lagi lebih jauh.
“Tentunya termasuk dong, semua harus kita perhitungkan. Sekarang ada alat survey dan polling,” kata Prabowo.
Saat Najwa mencoba menegaskan kembali apakah nama Gibran yang paling memungkinkan di antara nama lain yang beredar, Prabowo kembali mempertanyakan hal tersebut pada Najwa seraya berkelakar.
“Anda sampaikan kan berarti Anda mengakui ada kemungkinan kan?” jawab Prabowo seraya tertawa.
Sementara itu, sebelumnya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kembali tegaskan dirinya tidak maju dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 sebagai Cawapres.
Gibran pun menjelaskan dirinya tidak memenuhi syarat mendaftarkan diri sebagai Cawapres.
Hal tersebut diungkap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (25/5/2023) lalu.
"Ya aku kan wes jawab, enggak," tegas Gibran Rakabuming Raka saat ditemui TribunSolo.com.
Ia pun meminta untuk tidak membahas terkait isu dirinya akan maju sebagai Cawapres di Pilpres 2024.
Kader PDIP itu mengatakan dirinya tidak memenuhi syarat dalam aturan mendaftar sebagai Cawapres.
"Umurnya belum cukup," tambah Gibran.
Dalam kesempatan yang sama, Gibran mengaku dirinya masih banyak kekurangan jika maju sebagai Cawapres.
"Ilmunya belum cukup, pengalamannya belum cukup," tegas mas Wali, sapaan Gibran.
Saat disinggung terkait survei Litbang Kompas terkait elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Gibran enggan berkomentar banyak.
Menurutnya, survei elektabilitas Capres masih bisa berubah ke depannya.
Faktor lain yang menyebabkan elektabilitas para capres masih bisa berubah karena salah satunya belum ada nama-nama cawapres.
"Ya pokoknya gitulah ya, wong masih naik turun kok surveinya, masih dinamis," kata Gibran.(*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili, Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto, Kompas.com/Fitria Chusna Farisa, TribunSolo.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.