ASN di Kendari Ditangkap

Sosok Oknum ASN di Kendari Sultra Terciduk Ambil Tempelan Paket Sabu, Ternyata Personel Basarnas

Seorang oknum Aparatur Sipil Negara atau ASN di Kota Kendari yang terciduk ambil tempelan paket sabu berinisial IS (39) ternyata personel Basarnas.

|
Penulis: Naufal Fajrin JN | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Seorang oknum Aparatur Sipil Negara atau ASN di Kota Kendari yang terciduk ambil tempelan paket sabu berinisial IS (39) ternyata personel Basarnas. Fakta tersebut diungkapkan Kepala Satuan Reserse atau Kasatres Narkoba, AKP Hamka, Rabu (26/7/2023). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Seorang oknum Aparatur Sipil Negara atau ASN di Kota Kendari yang terciduk ambil tempelan paket sabu berinisial IS (39) ternyata personel Basarnas.

Fakta tersebut diungkapkan Kepala Satuan Reserse atau Kasatres Narkoba, AKP Hamka, Rabu (26/7/2023).

"Pekerjaan PNS, Basarnas," ungkapnya.

IS terciduk warga mengambil tempelan paket sabu di sekitaran Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra.

Aksi itu terjadi sekira pukul 10.00 Wita, Sabtu (22/7/2023) lalu.

Baca juga: Polisi Cari Sosok CP Penyuplai Paket Sabu ke Oknum ASN yang Ditangkap di Kendari Sulawesi Tenggara

Paket itu diketahui berisi sabu dengan berat bruto sekira 0.42 gram dibungkus dengan plastik bening.

Satres Narkoba Polresta Kendari yang sebelumnya mendapat laporan dari warga yang mengamankan IS itu pun segera melakukan penyidikan.

Tak hanya itu, pihak kepolisian juga telah menyita sejumlah barang bukti.

Barang bukti itu berupa sabu seberat kurang lebih 0.42 gram, sebuah sedotan berwarna hitam, dan telepon genggam milik IS yang diduga digunakan untuk transaksi paket tersebut.

"HP untuk melakukan komunikasi," terang AKP Hamka.

Baca juga: Kronologi Oknum ASN di Kendari Sulawesi Tenggara Terciduk Ambil Tempelan Sabu Seharga Rp300 Ribu

Melalui keterangan yang disampaikan AKP Hamka, IS mengakui paket tersebut dibeli dari seorang berinisial CP dan digunakan untuk konsumsi pribadi.

"IS juga mengakui dirinya membeli paket itu seharga Rp300 ribu dan akan digunakan sendiri," lanjutnya.

Kendati demikian, pihaknya menegaskan masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait indikasi keterlibatan IS dalam jaringan narkoba.

Tak hanya itu, polisi juga akan mencari keberadaan CP, penyuplai paket barang haram tersebut. (*)

(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved