Viral Modus Penipuan Baru di WA Tekan Tombol 'View' Saldo Bank Bisa Terkuras Habis, Langsung Blokir

Berikut ini viral di media sosial modus penipuan baru di WhatsApp. Terbaru seseroang tak dikenal akan mengirimkan sebuah pesan WA menekan tombol view.

Kolase TribunnewsSultra.com
ILUSTRASI- Berikut ini viral di media sosial modus penipuan baru di WhatsApp atau WA. Terbaru seseroang tak dikenal akan mengirimkan sebuah pesan WA dengan menekan tombol 'view'. Namun ketika seseorang lengah maka berakibat fatal sampai kehabisan saldo di bank. Sebaiknya, langkah untuk memblokir kontak tersebut adalah satu cara untuk terhindar dari aksi yang disebut phising. 

Tampak dalam tangkapan layar, pesan bertuliskan "INFO BANK BNI" disertai tombol "View" di bawahnya.

"Selama ini gunakan APK, skrg gunakan Action Button 'View'. Jangan klik segera block. Kita lengah dikit aja langsung jadi korban. Saldo di bank/market place dll dikuras habis," tulis pengunggah.

Menuai perhatian, unggahan penipuan modus baru ini telah mendapat lebih dari 1,6 juta tayangan, 13.400 suka, dan 10.800 twit ulang dari pengguna hingga Jumat (21/7/2023).

Lantas, bagaimana cara kerja penipuan tersebut?

Cara kerja penipuan dengan tombol "View"

Baca juga: Pelaku Penipuan di Konter BRI Link Kendari Sulawesi Tenggara Modus Lupa Bawa Uang Kelabui Korban

Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan, penipuan via WhatsApp dengan tombol "View" atau "Lihat" tersebut merupakan phising.

Phising adalah upaya mengelabui seseorang untuk mendapatkan informasi data yang bersifat sensitif, seperti kata sandi atau kartu kredit.

"Kalau diklik, maka korbannya akan diarahkan ke situs phishing yang menyamar menjadi situs BNI," terang Alfons, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/7/2023).

Dia menambahkan, saat korban mengeklik tombol "View", halaman WhatsApp akan menampilkan surat yang diklaim berasal dari BNI.

Surat tersebut menginformasikan perubahan tarif transaksi antarbank, dari Rp 6.500 per transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan untuk bebas biaya transfer.

Kemudian, korban akan diarahkan untuk mengeklik sebuah tautan atau link berkedok bank yang sebenarnya merupakan situs phising.

"Dan meminta kredensial m-banking dan mencuri OTP (one-time password)," kata Alfons.

Dari data yang telah diisi di laman phising tersebut, pelaku penipuan akan bisa menguras saldo korban.

Kendati demikian, menurut Alfons, penerima pesan sebenarnya tetap aman, meski sempat mengeklik tombol "View" maupun mengakses tautan phising.

"Kalau tidak diklik aman-aman saja. Kalau diklik sekali pun tapi tidak memasukkan data ya aman," tuturnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved