Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Bukan Capres PDIP Ganjar Pranowo?

Meski tak mengatakannya secara langsung, tetapi politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mulai menjunjukan dukungan kepada Prabowo Subianto selaku capres.

Editor: Risno Mawandili
Istimewa
Meski tak mengatakannya secara langsung, tetapi politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko mulai menjunjukan dukungan kepada Prabowo Subianto selaku bakal calon presiden (capres). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Meski tak mengatakannya secara langsung, tetapi politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko mulai menjunjukan dukungan kepada Prabowo Subianto selaku bakal calon presiden (capres).

Dukungan ini tidak sejalan dengan PDIP yang telah mengusung Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sebagaimana diumumkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Oleh karena itu, Budiman akan dipanggil Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk menjelaskan maksudnya.

Diketahui, Budiman Sudjatmiko menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, Selasa (18/7/2023) malam.

Dalam kunjungan tersebut, Budiman mengaku membahas banyak hal dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Terutama persoalan kebangsaan dan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia ke depan.

Menurut Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Komarudin Watubun, apa yang dilakukan Budiman Sudjatmiko tidak dapat dibenarkan.

Baca juga: Daftar Terbaru Gaji PNS Naik Tahun Ini, Presiden Jokowi Akan Umumkan Kenaikannya 16 Agustus 2023

Pasalnya sebagai kader PDIP, Budiman harus taat dan disiplin terhadap keputusan partai yang telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

"Budiman malah datang di Prabowo. Itu indikasi pelanggaran disiplinnya itu," ujar Komarudin Watubun, dikutip tribunnews.com.

"Jadi tidak bisa dibilang 'wah ini saya pribadi', itu tidak bisa. Dan orang sekelas Budiman Sudjatmiko masa tidak tahu berorganisasi, gimana sih," tandasnya.

Komaruddin Watubun memastikan pihaknya bakal memanggil Budiman Sudjatmiko terkait dengan pertemuannya dengan Prabowo Subianto.

"Iya pasti kita panggil, saya pulang dari reses dipanggil. Semua sama, itu aturan berlaku untuk semua anggota partai tanpa kecuali," kata dia.

"Mungkin secara pribadi tidak setuju, tapi konsekuensi sebagai orang partai ya kalau sudah diputuskan semua harus mendukung itu," tegasnya.

Terkait dengan panggilan DPP PDIP ini, Budiman Sudjatmiko merespon santai.

Menurutnya, panggilan dari DPP PDIP bukan merupakan sebuah ancaman.

"Malah justru bagus toh, ada komunikasi. Jangan-jangan selama ini enggak bisa dipanggil, justru bisa ketemu," ujar Budiman, dikutip dari Kompas.com.

Budiman merasa tak ada risiko yang harus dipertaruhkan karena berkomunikasi dengan Prabowo.

Ia menekankan bahwa kedatangannya sebagai individu, bukan mewakili partai politik (parpol).

"Kalau yang mewakili partai itu Ibu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri). Yang mewakili partai itu Sekjen, bukan saya," sebut dia.

Namun, ia mengakui bahwa dalam pertemuan itu ia membawa misi untuk menyatukan kelompok nasionalis.

Bagi mantan aktivis reformasi itu, figur yang tepat untuk mempersatukan kelompok tersebut adalah Prabowo, bukan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo.

"(Karena Prabowo) senior, senior ya," imbuh dia. (*)

(TribunnewsSultra.com/Risno)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved