Weton Tulang Wangi 1 Suro, Ternyata Ada Larangan-larangan Dalam Mitos Malam Satu Suro

Ramai soal weton Tulang Wangi yang dikait-kaitkan dengan malam 1 Suro hingga larangan-larangannya dalam mitos masyarakat Jawa.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Risno Mawandili
Istimewa
Ramai soal weton Tulang Wangi yang dikait-kaitkan dengan malam 1 Suro hingga larangan-larangannya dalam mitos masyarakat Jawa. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Ramai soal weton Tulang Wangi yang dikait-kaitkan dengan malam 1 Suro.

Bahkan ada larangan-larangannya, sehingga disarankan pemilik weton tersebut banyak berzikir.

Lantas, apa kaitan weton Tulang Wangi dengan mitos malam satu suro?

Weton adalah istilah yang berkaitan dengan hari kelahiran seseorang yang menggunakan pasaran Jawa, seperti Kliwon, Pon, Pahing, Legi, dan Wage.

Weton juga bisa diartikan sebagai gabungan 7 hari selama 1 minggu, serta 5 hari pasaran ketika bayi baru dilahirkan.

Sementara itu, malam satu Suro jatuh pada malam hari menjelang tanggal satu Muharram.

Tahun ini, satu Muharram jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

Malam satu Suro akan diperingati pada Selasa malam, 18 Juli 2023.

Baca juga: Viral di TikTok 11 Weton Punya Tulang Wangi dan Darah Manis, Diminta Hati-hati Saat Keluar Rumah

Dalam budaya mayarakat Jawa, ada kepercayaan bahwa arwah para leluhur kembali pulang ke rumah pada malam satu Suro.

Mengutip situs Rumah Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, peringatan malam satu Suro biasanya berlangsung pada malam hari setelah waktu Magrib, sehari sebelum tanggal satu Suro.

Sebab, pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam pada hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.

Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) Dr Sunu Wasono menjelaskan, malam satu Suro dianggap keramat tidak lepas dari budaya masyarakat Jawa yang sangat menghargai konsep pergantian waktu.

Dalam hal ini, malam satu Suro merupakan peralihan menuju tahun baru.

“Malam satu Suro penting sekali karena itu detik-detik berakhirnya tahun lama dan masuknya tahun baru. Jadi, itu dianggap sesuatu yang sakral dan harus dihormati,” jelasnya, dikuitip dari Kompas.com.

Sementara itu, dalam budaya Jawa, orang weton Tulang Wangi dipercaya memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap hal-hal yang berbau ghaib.

Mereka bisa melihat sesuatu yang seharusnya tidak dapat dilihat oleh orang biasa.

Juga dapat merasakan kehadiran sosok tersebut walaupun tidak melihatnya dengan jelas.

Karena dianggap keramat, masyarakat Jawa percaya ada beberapa hal yang harus dihindari saat malam satu Suro tiba. Terutama bagi pemilik weton Tulang Wangi.

Meskipun bersifat mitos, tetapi larangan-larangan tersebut dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis.

Berikut tujuh larangan dalam malam satu suro, dikutip dari berbagai sumber:

Baca juga: Tulang Wangi dan Darah Manis Satu Suro Dalam Weton Jawa Apa Artinya? Kini Sedang Viral di TikTok

1. Menghindari acara pernikahan

Masyarakat Jawa umumnya tidak menggelar acara pernikahan di bulan Suro, terlebih di malam satu Suro.

Mereka percaya bulan ini dipenuhi oleh ritual sakral lainnya.

Oleh karna itu, tidak baik apabila ritual pernikahan digelar bersamaan dengan perayaan malam satu Suro.

Jika nekat menggelar pesta pernikahan di bulan Suro, maka diyakini kesialan akan menimpa.

2. Tidak boleh keluar rumah

Pada malam satu Suro, masyarakat Jawa dianjurkan untuk berdiam diri di rumah.

Pasalnya, pada malam satu Suro identik dengan banyaknya hal-hal buruk di luar rumah.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat memilih untuk tetap berada di dalam rumah.

3. Kembalinya arwah leluhur ke rumah

Malam satu Suro juga dipercayai bahwa, arwah para leluhur kembali pulang ke rumah.

Oleh karena itu, setiap anggota keluarga harus berdiam diri di rumah untuk menyambut mereka pulang dengan doa-doa.

4. Larangan pindah rumah

Jika berniat untuk pindah rumah, masyarakat Jawa menghindari berpindah rumah pada satu Suro atau malam satu Suro.

Mereka percaya apabila tetap melakukannya, orang tersebut akan mengalami hal buruk.

5. Bertapa bisu dan tidak berisik

Orang tua masyarakat Jawa seringkali mengingatkan untuk tidak berisik atau mengucapkan kata-kata yang kurang baik pada malam satu Suro.

6. Tidak boleh membakar sampah

Hal ini sama seperti larangan pindah rumah, jika Insertizen, membakar sampah pada malam satu Suro, akan mengalami hal buruk dan kesialan.

7. Membuka usaha baru

Masyarakat Jawa percaya jika kamu membuka usaha baru pada malam satu Suro, kamu akan mengalami kesialan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Ilul)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved