PT Vale
Pertanian Ramah Lingkungan, Langkah PT Vale Wujudkan Kemandirian Masyarakat di Area Pemberdayaan
PT Vale Indonesia Tbk kembali mencatatkan pencapaian dalam mempersiapkan masyarakat menuju kemandirian pascatambang di area pemberdayaannya.
“Salah satu kesan mendalam saya dapat saat berdiskusi dengan petani di Morowali beberapa waktu lalu. Saya terharu karena ketekunan petani dalam mengikuti program P3SRLB dari kami, serta keteguhan mereka untuk mendukung kami dan industri pertambangan melalui cara mereka, yakni menyiapkan pangan yang sehat, produktif, dan sustainable,” katanya.
Febriany Eddy menambahkan, PT Vale berupaya menjaga komitmennya dalam mewujudkan tiga aspek keberlanjutan yang dikenal dengan ESG (Environment, Social, Governance).
Menurutnya, program P3SRLB termasuk komitmen sosial, yang turut menjadi bagian dari nilai-nilai perusahaan.
“Salah satu nilai PT Vale adalah menghargai bumi dan masyarakat. Oleh karenanya, PT Vale menaruh investasi yang serius di area-area pemberdayaan, termasuk melalui pelatihan dan pendampingan pertanian organik ini. Selain itu, kami tak hanya memberi bantuan, tetapi juga berjalan bersama, kita dorong kemandirian dan menjemput kesejahteraan,” tuturnya.
Melalui metode SRI Organik, PT Vale juga mengajarkan kepada petani cara menggunakan pupuk organik, dengan optimalisasi pupuk organik, para petani dapat memanfaatkan bahan yang murah, bebas zat kimia, dan bersifat alami.
Selain tidak membutuhkan biaya, pemanfaatan pupuk organik juga menjaga unsur hara pada tanah pertanian.
Baca juga: PT Vale Perkuat Kerja Sama PLN, Dukung Ketersediaan Daya Listrik Fase Konstruksi Blok Pomalaa
Dengan demikian, metode ini membawa untung, tak hanya bagi petani dan konsumen yang menikmati produk ini, tetapi juga bagi kelestarian bumi.
Keuntungan yang dirasakan petani berkontribusi pada pertambahan luas lahan yang dikelola, serta jumlah petani yang ikut serta.
Berdasarkan Laporan Keberlanjutan 2022, PT Vale mencatat keikutsertaan kelompok masyarakat lokal di area pemberdayaan di tiga provinsi (Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara).
Ke-10 kelompok masyarakat tersebut adalah Kelompok Masyarakat Dongi, Kelompok Masyarakat Konde, Kelompok Masyarakat Taipa, Kelompok Masyarakat Pekaloa, Kelompok Masyarakat Tambe’e, Kelompok Masyarakat Weula Group, Desa Kolono, Desa Ululere, Desa Bahomoahi, Kelompok Petani Desa Bahomotefe.
Salah seorang petani binaan PT Vale di Desa Ululere, Morowali, Rudi merasakan sendiri berkah yang dibawa padi organik.
Rudi mengungkapkan, hasil panennya mengalami peningkatan dibanding saat masih menerapkan pertanian konvensional.
Saat ditemui pada panen musim ketiganya Minggu (7/5) lalu, sawah Rudi menghasilkan beras sebesar 1.4 ton, atau meningkat sekitar 500 kilogram dibanding sebelumnya.

“Sistem pertanian yang diperkenalkan oleh tim PT Vale Indonesia memaksimalkan pendapatan kami petani-petani di area pemberdayaan. Selain itu, program tersebut berguna dalam jangka panjang karena sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya.
Program P3SRLB ini juga menyasar peternak lokal dari latar belakang disabilitas. Sulaiman sebagai salah satu penerima manfaat program PT Vale Indonesia tersebut.
pertanian
ramah lingkungan
PT Vale Indonesia
PT Vale
kemandirian masyarakat
pemberdayaan
Febriany Eddy
Morowali
Kolaka
Menteri Industri dan Dubes Inggris Terkesan dengan Operasi PT Vale di Sorowako Sulawesi Selatan |
![]() |
---|
PT Vale Indonesia Perkuat Silaturahmi di Blok Morowali dan Pomalaa Kolaka Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Nama-nama Direksi dan Komisaris PT Vale Indonesia Hasil RUPST Terbaru Perusahaan Tambang Nikel |
![]() |
---|
PT Vale Indonesia Serahkan Bantuan ke Korban Kebakaran di Desa Puubunga Kolaka Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Laba Bersih PT Vale Naik di Triwulan Pertama Tahun 2023, Produksi Nikel Lebih Tinggi 21 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.