6 Pengakuan Ayah David Ozora Viral di Persidangan, Ungkap Ancaman Hingga Dibantah Mario Dandy

Berikut ini 6 pengakuan ayah David Ozora, Jonathan Latumahina saat sidang kasus penganiayaan anaknya. Ia mengungkapkan ancaman hingga pengakuannya.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini 6 pengakuan ayah David Ozora, Jonathan Latumahina saat sidang kasus penganiayaan anaknya. Ia mengungkapkan ancaman hingga pengakuannya tersebut dibantah Mario Dandy. 

Pada hari-hari awal di rumah sakit, Jonathan mengaku didekati oleh orang yang mengaku sebagai suruhan keluarga Mario Dandy.

Dikatakan Jonathan, kondisi di rumah sakit membuatnya bingung karena ada polisi dan juga kondisi David yang belum sadar.

Jonathan mengaku sangat ingin mengetahui siapa penganiaya David, namun pihak kepolisian tidak langsung memberikan jawaban.

"Saya ada kecurigaan di hari pertama di (Rumah Sakit) Medika Permata Hijau, kondisinya sangat bikin bingung, di situ ada polisi, penyidik yang mengatakan pelakunya sudah kami tangkap."

"Kemudian malam itu ada orang yang saya enggak tahu, selalu deketin saya, ada tiga orang, satu orang namanya Karel katanya ngasuh Dandy dari kecil," ungkap Jonathan, dikutip dari Kompas TV.

Orang tersebut mengaku sebagai perwakilan keluarga Mario Dandy.

"Ini kita cari rumah sakit yang terbaik saja pak, nanti pihak pelaku akan memberesi semua," ungkap Jonathan mengutip perkataan orang tersebut.

"Saya makin marah lagi, saya berpikir ini pejabat atau siapa dari tadi ada orang nanyain terus," imbuhnya.

4. Sebut Mario Dandy pernah ancam tembak anaknya

Dalam persidangan, Jonathan mengungkap chat yang berisi ancaman dari Mario Dandy kepada anaknya.

Chat itu dikirim oleh Dandy melalui WA anak AG.

Dalam chat itu, Dandy mengancam bakal menembak David.

Mulanya hakim bertanya apakah David selama ini memiliki musuh yang diceritakan kepada Jonathan.

"Selama ini saudara ada pernah tahu nggak atau David ada cerita kepada saudara apa dia punya musuh atau yang pernah melakukan atau mengancam," tanya hakim.

Jonathan mengatakan ancaman kepada anaknya ia ketahui setelah melihat chat WhatsApp di ponsel milik David, selepas kejadian penganiayaan.

Dalam percakapan tersebut, kata Jonathan, banyak pesan yang sudah dihapus tapi beberapa telah disimpan dan menjadi barang bukti di Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Kata Jonathan, ancaman kepada David cukup parah yakni diancam ditembak, memanggil Brimob, dan akan 'menyelesaikan' David.

"Ancamannya cukup parah kalau saya bilang karena di situ disebutkan akan melakukan penembakan kepada David, akan nelepon Brimob, akan menyelesaikan David. Persis seperti di minutasi sidang Agnes saat Dandy jadi saksi," ungkap Jonathan.

Jonathan menyebut pesan dikirim menggunakan nomor WhatsApp milik Agnes namun pengirimnya berulang kali mengenalkan diri bahwa yang saat itu berkirim pesan adalah Mario Dandy.

"WhatsApp-nya dengan nomornya Agnes. Tetapi di WhatsApp tersebut beberapa kali pelaku menyebutkan 'gua Dandy'," katanya.

5. Dapat informasi Mario Dandy tenangkan Shane Lukas dan AG

Jonathan mengaku menerima informasi dari Rudi dan Nathalia bahwa Mario Dandy sempat menenangkan dua terduga pelaku lainnya yakni Shane Lukas dan AG saat mereka berada di Polsek Pesanggrahan.

Dalam informasi yang diterima Jonathan, Mario disebut mengatakan bahwa Shane Lukas dan AG bakal lepas dari jerat hukum.

"'Tenang aja, kalian tu nggak akan kena'yang ngomong si Dandy, 'nanti diurusin sama papa. Aku aja paling kena 2 tahun 8 bulan'," ujar Jonathan, dikutip dari Youtube KompasTV.

6. Mario Dandy bantah beberapa kesaksian Jonathan

Saat diberikan kesempatan memberi tanggaapan atas kesaksian Jonathan, Mario Dandy mengaku ada beberapa kesaksian Jonathan yang ia keberatan.

"Dari keterangan saksi tadi, apakah ada yang tidak benar?," tanya hakim.

"Ada yang mulia," jawab Dandy.

Dandy kemudian mengatakan ia keberatan dengan keterangan yang menyebut ia memiliki fasilitas mewah di penjara.

"Keterangan saksi mengenai kehidupan mewah saya di penjara," kata Dandy.

Hakim lantas menegaskan saksi tidak pernah mengatakan hal itu.

Kemudian, Dandy juga keberatan dengan informasi yang menyebut dirinya atau ayahnya bakal menyelamatkan Shane Lukas.

"Lalu saya keberatan yang katanya saya mau nyelamatin Shane, ayah saya yang bakal selamatin Shane. Itu saya tidak pernah ngomong," kata Dandy.

Dandy juga membantah dirinya bermain gitar di Polsek Pesanggarahan.

"Sama yang gitar di polsek. saya tidak pernah menyentuh gitar tersebut," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Daryono/Yohanes Liestyo/Fahmi Ramadhan/Danang Triatmojo)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved