Nama Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, Pasangan dengan AHY? Demokrat Minta Berguru ke SBY
Nama calon wakil presiden Anies Baswedan di Pilpres 2024 akan diumumkan. Apakah berpasangan dengan AHY? Partai Demokrat minta berguru ke SBY.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Sosok calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan telah mengerucut pada satu nama.
Lantas, apakah siapa cawapres Anies di Pilpres 2024? Apakah berpasangan dengan AHY?
Terkait hal ini, Partai Demokrat meminta agar calon presiden (cawapres) berguru kepada SBY.
Diketahui, Ketua Umum (Ketum) Partai Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digadang-gadang sebagai cawapres Anies Baswedan.
AHY-Anies akan mempererat internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai PKS.
Meskipun demikian, AHY tak serta kunjung diumumkan sebagai cawapres dari KPP.
Anak Susilo Bambang Yudhoyono tak kunjung dapat kepastian.
Lantas, apakah AHY dipilih sebagai cawapres Anies?
Baca juga: PAN Ajukan Cawapres Ganjar Pranowo ke PDIP? Megawati, Zulkifli, Puan Bahas Kerja Sama Politik
Terbaru, KKP telah menyepakati satu nama untuk calon wakil presiden.
Nama cawapres ini akan diumumkan secara resmi pada 16 Juli 2023.
Namun, sebelum mengumumkan nama, Anies akan bertemu dengan petinggi partai, termasuk Presiden Partai PKS Ahmad Syaikhu.
"Kita akan ketemu lagi dalam waktu dekat ini," kata Anies di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2023).
Anies enggan berkomentar lebih jauh terkait sosok cawapres pilihannya.
Dia mengatakan, pada waktunya akan diumumkan ke publik.
"Pada waktunya nanti akan diumumkan," ujar Anies.
Sebelum bertemu dengan Presiden Partai PKS, Anies sudah terlebih dahulu menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY.
Pertemuan Anies dengan mantan Presiden periode 2004 - 2014 ini dibenarkan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
Dia juga menegaskan bahwa Anies telah mengantongi satu nama cawapres.
"Kalau nama (bakal cawapres) sudah jelas tadi. Ada di kantongnya Mas Anies. Berarti kan kalau kita ingin tahu, kita tanya ke Mas Anies," ujar Herzaky dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Jumat (2/6/2023).
Saat ditanya apakah dalam pertemuan Anies dan SBY di Pacitan, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023) kemarin, Demokrat menyodorkan nama bakal cawapres, Herzaky membantahnya.
"Konteksnya, Mas Anies menemui Bapak SBY. Kalau Mas Anies yang datang menemui Bapak SBY, masa kemudian Pak SBY yang menyodorkan nama? Kan tidak pas sebenarnya," ujarnya.

Ia menekankan pertemuan itu adalah bagian dari silaturahmi Anies dengan SBY untuk meminta masukan.
"Karena bagaimanapun beliau (SBY) ini berpengalaman sebagai presiden dua periode, berpengalaman sebagai capres dua kali dan alhamdulillah tuntas semua menang terus."
“Bergurulah dengan orang yang tepat. Ingin menjadi presiden, bergurulah dengan orang yang sudah pernah menjadi presiden,” sambungnya.
Ia menyebutkan sejumlah isu strategis yang dibahas dalam pertemuan Anies dan SBY, termasuk pemantapan strategi pemenangan, dan isu-isu krusial seperti demokrasi dan ketatanegaraan.
“Ya bicara capres juga cawapres, tetapi kami tidak bicara mengenai waktu deklarasi,” tuturnya.
Partai Demokrat, kata Herzaky, sudah berkomitmen memberikan mandat kepada Anies. Memilih bakal cawapres juga perlu komitmen supaya jangan sampai justru menikung di tengah jalan.
Menurut Herzaky, jika bertanya kepada kader Demokrat, sudah pasti jawabannya mengusung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai bakal cawapres.
Namun, karena tujuannya demi rakyat, maka Anies diberikan kebebasan untuk memilih.
Ia meyakini Anies orang yang sangat terukur, rasional, dan logis dalam membuat suatu keputusan.
Herzaky mengatakan angka elektabilitas bakal capres yang ada saat ini tidak terpaut terlalu jauh sehingga faktor bakal cawapres menjadi penting.
"Tetapi kan tidak bisa berdiri sendiri. Ada juga mesin politik di belakangnya. Sekarang pertanyaan besarnya apakah misalnya, cawapres yang dipilih nanti bisa membantu menggerakkan mesin politik yang kuat juga? Lalu memberikan kegairahan yang semakin meningkat kepada perubahan dan semangat ingin mendukung."
Ia tidak menampik, sebenarnya Partai Demokrat juga punya keinginan agar Anies mengumumkan bakal cawapres lebih cepat. Akan tetapi, hal ini tidak bisa dipaksakan karena butuh momentum supaya mesin politik lebih optimal.
"Kita bukan yang terunggul. Ada beberapa survei yang kita unggul, tapi kita tidak unggul jauh. Sehingga apa? Ada waktunya yang benar-benar kita manfaatkan momentum dalam sembilan bulan ini sehingga mesin politiknya benar-benar bekerja dengan optimal."
"Ini lari maraton, bukan lari sprint. Butuh endurance, daya tahan, dan mesti mengatur stamina." (*)
Sumber:
Artikel Tribunsulbar.com dengan judul Anies Beberkan Akan Bertemu Kembali Presiden PKS, Bahas Cawapres Jelang Deklarasi 16 Juli
Artikel Kompas.tv dengan judul Demokrat: Anies Sudah Kantongi Nama Bacawapres, Pengumuman Tunggu Momentum
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.