Penganiayaan Perawat di Kendari

8 Fakta Pemukulan Perawat RSUD Kendari Sulawesi Tenggara, Dipukul Keluarga Pasien yang Meninggal

Berikut 8 fakta pemukulan perawat RSUD Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), perawat dipukul keluarga pasien yang meninggal dunia di ruang ICU.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Aqsa
handover
Berikut 8 fakta pemukulan perawat RSUD Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), perawat dipukul keluarga pasien yang meninggal dunia di ruang ICU. Peristiwa penganiayaan perawat di ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah (ICU RSUD) pada Rabu (24/5/2023) itu terekam video CCTV berdurasi 65 detik yang diperoleh pada Kamis (25/05/2023). 

Korban yang dipukul melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian didampingi pihak RSUD dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI Sultra.

“Kesimpulan rapat bersama pihak korban dan kita semua disini, sepakat untuk melaporkan kepada pihak berwajib. Supaya kejadian ini, tidak terulang,” kata dr Sukirman pada Kamis (25/5/2023).

Dari kronologi rekam medis hingga bukti video CCTV, kata dr Sukirkan, perawat yang bersangkutan sudah melaksanakan tugasnya sesuai standar operasional prosedural pelayanan rumah sakit.

“Kita sudah rapatkan semua, tidak ada yang melenceng dari SOP,” jelasnya dalam konferensi pers di RSUD Kendari.

3. Kondisi Korban Pemukulan

PPNI Sultra bersama RSUD Kendari mendampingi perawat korban pemukulan untuk melaporkan pihak keluarga pasien yang memukulnya ke pihak kepolisian.

Organisasi tersebut juga sudah menyurat ke pengurus pusat untuk memberikan pendampingan hukum terhadap korban.

“Jadi dengan tindakan keluarga pasien itu kami sesalkan sehingga kita tempuh jalur hukum. Tujuannya untuk efek jera karena ini pidana murni penganiayaan,” kata Ketua PPNI Sultra, Heryanto.

Apalagi, kata Heryanto, pascapemukulan tersebut perawat Elking mengalami trauma.

“Korban sekarang kondisinya trauma untuk melakukan pelayanan terhadap pasien di tempat tugasnya,” jelasnya.

Selain itu, kata Heryanto, keluarga pasien yang diduga bertindak arogan karena pelayanan di RSUD Kendari sudah kerap terjadi.

“Memang kejadian ini sudah berulang dengan pelaku berbeda. Hanya yang kita sesalkan sebenarnya apa sih kekurangannya teman-teman di pelayanan,” ujarnya.

Kolase foto Ketua DPW Persatuan Perawat Indonesia Sulawesi Tenggara (PPNI Sultra) Heryanto dan insiden pemukulan perawat bernama Elking Adrianto Latief  yang terekam video CCTV. Korban diduga dipukul keluarga pasien di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu (24/05/2023).
Kolase foto Ketua DPW Persatuan Perawat Indonesia Sulawesi Tenggara (PPNI Sultra) Heryanto dan insiden pemukulan perawat bernama Elking Adrianto Latief yang terekam video CCTV. Korban diduga dipukul keluarga pasien di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu (24/05/2023). (Kolase TribunnewsSultra.com)

4. Pengakuan Dokter RSUD

Dokter RSUD Kendari, dr Faisal, mengatakan kronologis kekerasan berawal saat pasien perempuan berusia 51 tahun dibawa kerabatnya di RSUD dalam kondisi kritis.

Pasien tersebut masuk RS dengan tanda-tanda gejala gagal napas, selanjutnya mengalami kritis dan kondisinya terus menurun.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved