8 Fakta Pemukulan Perawat RSUD Kendari Sulawesi Tenggara, Dipukul Keluarga Pasien yang Meninggal

Pascapemukulan, dua petugas keamanan pun datang dan mencoba menenangkan situasi begitupun keluarga pasien yang lainnya.

Sedangkan, korban bergegas meninggalkan ruang ICU tersebut sembari menunduk.

Simak 8 fakta pemukulan perawat RSUD Kendari, Sulawesi Tenggara, dipukul keluarga pasien yang meninggal dunia di ruang ICU dihimpun TribunnewsSultra.com:

1. Penjelasan Pihak Rumah Sakit

Direktur RSUD Kendari, dr Sukirman, membenarkan kejadian pemukulan perawat oleh keluarga pasien di rumah sakit tersebut.

“Iya kejadiannya tadi pagi, besok saya akan ketemu perawat yang dipukul itu,” kata dr Sukirman dikonfirmasi Rabu (24/5/2023) malam.

Kata dia, berdasarkan kronologi yang diterimanya pemukulan tersebut terjadi saat pasien datang ke rumah sakit.

“Jadi pas masuk ke rumah sakit, kondisinya memang dalam keadaan kritis, dia (pasien) gagal pernapasan,” jelas dr Sukirman.

Selanjutnya, pihak rumah sakit melakukan perawatan kepada pasien di ruang ICU.

Saat itu, dokter mengimbau kepada pasien untuk puasa karena mengalami gagal pernapasan.

“Imbauannya dokter seperti itu, untuk puasa dulu tapi keluarga pasien tidak mengindahkan,” ujar dr Sukirman.

Namun, tak lama pasien kemudian mengalami kritis dan dibawa ke ICU hingga tak bisa diselamatkan dan meninggal dunia.

Hal itulah yang diduga memicu emosi keluarga pasien dan memukul perawat hingga mengalami gangguan pendengaran.

Baca juga: BREAKING NEWS Perawat RSUD Kendari Dipukul Keluarga Pasien, Korban Alami Gangguan Pendengaran

2. Korban Lapor Polisi 

Insiden pemukulan perawat oleh keluarga pasien di RSUD Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berbuntut panjang.