Video Viral

‘OTW Kendari’ Sang Wanita Cantik Ternyata Tak di Sulawesi Tenggara, Tapi Sudah Dibunuh di Morowali

Satu persatu fakta akhirnya mengungkap tabir kasus pembunuhan yang menimpa sosok wanita cantik Agnes Retni Anggraini (25).

Kolase TribunnewsSultra.com
Kolase foto pelaku (kanan) dan korban (kiri)- Satu persatu fakta akhirnya mengungkap tabir kasus pembunuhan yang menimpa sosok wanita cantik Agnes Retni Anggraini (25). Agnes ditemukan tewas secara tragis di mess karyawan PT Panca Pilar Sejahtera (PPS), Desa Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Sabtu (13/5/2023) malam lalu. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Satu persatu fakta akhirnya mengungkap tabir kasus pembunuhan yang menimpa sosok wanita cantik asal Toraja Agnes Retni Anggraini (25).

Agnes ditemukan tewas secara tragis di mess karyawan PT Panca Pilar Sejahtera (PPS), Desa Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Sabtu (13/5/2023) malam lalu.

Sebelum kepergiannya, status WhatsApp Agnes terpantau menuliskan tentang perjalanannya ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

Namun setelah ditelusuri, bukan Agnes lah yang menulis status tersebut, melainkan terduga pembunuh. 

Bahkan keberadaan Agnes bukan di Sulawesi Tenggara, melainkan masih di Morowali, Sulawesi Tengah.

Kini, perlahan namun pasti, misteri kematian Agnes mulai terbuka. 

Seperti diketahui, kabar kematian seorang wanita muda di Morowali menggemparkan publik. 

Baca juga: Video Viral Sosok Wanita Cantik Korban Pembunuhan Sadis di Morowali Sulawesi Tengah, Asal, Kronologi

Berbagai video viral tentang kematian wanita muda tersebut ramai beredar di media sosial TikTok. 

Bahkan kata kunci kasus pembunuhan di Morowali trending di TikTok. 

Wanita tersebut adalah Agnes Retni Anggraini usia 25 tahun. 

Dirinya ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu mess kontraktor di Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (13/5/2023).

Warga asal Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), itu diduga menjadi korban pembunuhan. 

Sebab, saat ditemukan, tangan dan kakinya dalam keadaan terikat.

Namun, sosok terduga pelaku pun akhirnya terungkap. 

Pasang Status OTW Kendari

Semua bermula dari kecurigaan saudara laki-laki korban, Hanry Desfa Denyanto (35). 

Dilansir dari Tribun Toraja, Hanry Desfa mengatakan, mayat adik perempuannya ditemukan sekira pukul 22.00 Wita setelah dilakukan pencarian di beberapa lokasi.

Ia menceritakan, peristiwa nahas itu bermula saat korban yang bekerja sebagai admin di PT Panca Pilar Sejahtera mendatangi kantornya untuk mengantar uang honor senilai Rp 2 juta bersama temannya bernama Desrianto Palulungan.

Namun, korban menyuruh Desri yang juga calon suami korban pulang lebih awal karena dia masih akan menemui seseorang. 

Sekira pukul 10.00 korban membuat story di WhatsApp yang bunyinya "OTW Kendari disertai emot".

Hal itu membuat Desri heran, karena korban tidak ada persiapan. 

Baca juga: Dari Morowali Niat Hati Libur Lebaran di Kendari, Sopir Fortuner Terlibat Kecelakaan Sempat Kabur

Bahkan, ia tak memberi tahu akan berangkat ke suatu daerah. Selain itu, tidak seperti biasanya membuat story menggunakan emot senyum lebar dan nyengir-nyengir.

Desri pun menghubungi nomor telepon korban melalui sambungan WhatsApp dan telepon biasa sekitar 20 kali, namun HP korban sudah tidak aktif.

"Tidak sampai 10 detik waktu sudah pasang story sekitar jam 11.00 Wita langsung ditelpon sama calon suaminya adek saya tapi sudah tidak aktif. Tidak biasanya dia tidak pamit mau ke suatu tempat. Tidak biasanya juga buat story itu," kata Hanry kepada Tribun Toraja, Minggu (14/5/2023) siang.

Desri pun melaporkan kejanggalan itu kepada Hanry, kakak korban. 

Mereka juga menghubungi beberapa rekan kerja korban namun tak ada yang mengetahui keberadaannya.

Sekira pukul 14.00 Wita HP korban aktif kembali dan di WhatsApp korban sempat muncul story "Jalan-jalan ke rumah teman disertai emot senyum lebar".

Desri dan Hanry pun bergantian menghubungi hp korban tapi malah di reject atau teleponnya ditolak. 

Saat ditelepon kembali, HP korban sudah tidak aktif.

Sebelumnya beredar video viral TikTok dan Instagram sosok wanita cantik korban pembunuhan di Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Video viral diiringi ungkapan duka atas kepergian korban dengan cara yang sadis tersebut beredar luas diberbagai platform media sosial (medsos) hingga Minggu (14/05/2023).
Sebelumnya beredar video viral TikTok dan Instagram sosok wanita cantik korban pembunuhan di Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Video viral diiringi ungkapan duka atas kepergian korban dengan cara yang sadis tersebut beredar luas diberbagai platform media sosial (medsos) hingga Minggu (14/05/2023). (handover)

Sederet pesan WhatsApp yang dikirim Hanry dan Desri hanya dibaca namun tak dibalas si korban. 

Di WhatsApp nya memperlihatkan centang dua biru.

"Sempat aktif HP nya (korban) waktu jam 2 siang. Dia sempat buat story tapi tidak ditahu yang buat story ini korban atau pelaku. Waktu dihubungi sama calon suaminya, teleponnya di-reject. Ditelepon lagi tapi sudah tidak aktif," jelasnya.

"Pukul 17.00 Wita, HP korban aktif lagi dan memasang story, 'Kendari disertai emot tertawa'," ucap Hanry.

Desri yang melihat story WhatsApp tersebut langsung menghubungi korban berkali-kali namun lagi sudah tidak aktif.

Hingga pukul 21.30 Wita, korban tak kunjung kembali ke rumah sehingga kakak korban ditemani Desry mencari ke kantornya namun pintunya dalam keadaan terkunci.

Mereka pun bertanya ke sejumlah warga dan salah seorang penjual di depan kantor korban mengatakan jika ada orang dalam kantor.

"Penjual bilang, di dalam memang ada orang'," cerita Hanry.

Penjual itu mengatakan memang tinggal di sekitar daerah itu jadi mengetahui kalau di dalam kantor ada seseorang. 

Hanry pun mendobrak pintu kantor PT Panca Pilar Sejahtera tersebut dan mendapati korban sudah meninggal dan berlumuran darah di ruangan belakang.

"Waktu kami temukan adik saya sudah meninggal berlumuran darah. Saya tidak terlalu perhatikan lukanya tapi yang jelas di bagian kepala karena banyak darah berceceran dan ada luka robek di dahi, dalam. Giginya juga lepas satu," ujarnya.

Ia menemukan saudaranya itu dalam keadaan tangan dan kakinya terikat.

Nasib nahas yang menimpa adiknya langsung dilaporkan ke Polisi. 

Ia bersama Desry melapor di Polsek Bahodopi. 

Saat ini, kasus ini tengah dalam penyelidikan Polisi.

Pelaku Ternyata Pasang Status WA Bukan Korban

Terungkap, ternyata yang memasang status di WhatsApp Agnes demi menutupi rasa kecurigaan keluarga adalah pelaku pembunuhan.

Bahkan antara pelaku dan korban tak ada hubungan spesial melainkan mitra kerja. 

Dilansir dari Tribun Toraja, Kapolres Morowali AKBP Suprianto menyebutkan, pelaku Muh Jufri (33)  pelaku ditangkap setelah serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan saksi, termasuk kekasih korban Desrianto Palulungan.

Desrianto menyebut korban terakhir terlihat bersama pelaku.

Dari keterangan ini, polisi lalu melakukan pengembangan dan menangkap pelaku.

"Pelaku kemudian kami tangkap di warung kopi," kata AKBP Suprianto vi WhatsApp, Senin (15/5/2023).

Pelaku tega menghabisi nyawa Agnes Retni Anggraini karena persoalan uang Rp 500 ribu.

Pelaku meminjam uang Rp 500 ribu kepada korban Agnes.

Pelaku lalu memegang ATM korban.

"Awalnya memang saya minta uangnya lima ratus tapi dia bilang jangan, jangan muambil semua dalam ATM," ucap pelaku.

Keduanya sempat adu mulut. Pelaku menjelaskan, korban sempat menamparnya.

Tamparan itu kemudian dibalas pelaku dengan memukul wajah korban hingga terjatuh.

Saat terjatuh, korban terus berteriak.

Karena itu, pelaku mengikat kaki dan tangan serta menutup kepala korban.

Pelaku mengaku naik pitam saat korban menyebut orangtuanya.

”Dia bilangi saya bohong, dia juga sebut-sebut orangtuaku, dia kata-katai juga saya,” ucap pelaku kepada polisi.

Karena emosi bercampur panik, pelaku lalu memukul kepala korban menggunakan batu.

"Dia teriak-teriak, baru saya ikat. Kepalanya saya tutup, baru saya pukul (pakai) batu,” kata Muh Jufri.

Usai membunuh korban, pelaku panik.

Ia pun kabur membawa tas dan handphone korban.

"Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku sempat menggunakan akun sosmed korban memposting status seolah-olah korban sedang menuju Kendari (Sulawesi Tenggara)," ucap Suprianto.

Setelah itu, tas dan handphone korban dibuang ke sungai.

Mess Karyawan Dibakar

Terjadi pembakaran rumah di Desa Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali.

Hal itu juga disampaikan Kapolres Morowali AKBP Suprianto saat dikonfirmasi TribunPalu melalui via whatsapp, Selasa (16/5/2023).

Menurut Supriyanto, peristiwa itu terjadi Minggu, 14 Mei 2023, sekitar pukul 24.00 wita.

Rumah itu merupakan mess karyawan PT Pancar Pilar Sejahtra (PPS), lokasi penemuan mayat wanita korban pembunuhan bernama Agnes Retni Anggraini (25).

"Spontan sekelompok orang kerabat korban setelah dari Polsek kemudian ke TKP dan melakukan pembakaran, namun sebelum api membesar alhamdulillah bisa kita padamkan," ucapnya.

Kata Supriyanto, untuk saat ini pihaknya masih mengumpulkan bahan keterangan terkait dengan pembakaran rumah itu.

Dia menambahkan, atas kejadian itu ada beberapa perabotan rumah yang rusak di antaranya 2 buah kursi, 2 unit meja kantor, 1 printer, plafon pvc ruang tamu, jendela kaca samping dan depan rumah pecah serta pintu depan dan samping rusak.

Pelaku Ditangkap

Polres Morowali telah menangkap pelaku pembunuhan Agnes Retni Anggraini (25).

Pelaku diamankan polisi Minggu (14/5/2023) malam.

Kepada petugas, pelaku mengakui perbuatannya. 

Ia mengatakan membunuh Agnes dengan memukul kepalanya menggunakan batu.

Diberitakan sebelumnya, alumni Fakultas Teknik UKI Toraja ini ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu mess kontraktor di Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (13/5/2023) malam.

Agnes merupakan warga asal Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia di Morowali bekerja sebagai admin di PT Panca Pilar Sejahtera, sebuah perusahaan kontraktor di Morowali.

Mess kontraktor juga sebagai kantor perusahaan tersebut. Jenazah Agnes ditemukan ruangan bagian belakang kantor tersebut, dekat dengan toilet.

Saat ditemukan, kaki dan tangan Agnes terikat dan kepalanya tertutup kain.

"Waktu kami temukan adik saya sudah meninggal berlumuran darah. Saya tidak terlalu perhatikan lukanya, tapi yang jelas di bagian kepala karena banyak darah berceceran dan ada luka robek di dahi, dalam. Giginya juga lepas satu," ujar Saudara laki-laki korban, Hanry Desfa Denyanto (35).

Saat ini, jenazah Agnes telah dibawa ke Makale, Tana Toraja, untuk dimakamkan. Jenazahnya disambut ratusan warga serta mahasiswa UKI Toraja.(*)

(TribunnewsSultra.com/TribunPalu.com/TribunToraja.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved