Berita Konawe Selatan
Gubernur Ali Mazi Dinilai Ingkar Janji, Warga Lalembuu Konawe Selatan Sukarela Perbaiki Jalan Rusak
Warga Kecamatan Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sukarela perbaiki jalan rusak di wilayahnya.
Penulis: Naufal Fajrin JN | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Warga Kecamatan Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tuntut janji politik Gubernur Sultra, Ali Mazi, Senin (15/5/2023) kemarin.
Aksi itu merupakan gerakan kolektif warga, menuntut janji Ali Mazi. Terkait program perbaikan jalan yang ia janjikan saat masa pemilihan beberapa tahun silam.
Untuk diketahui, pasangan Ali Mazi dan wakilnya, Lukman Abunawas menekankan gerakan percepatan pembangunan di tiga sektor, yakni daratan, lautan, dan kepulauan.
Baca juga: 3.023 Kilometer Jalan Rusak di Sulawesi Tenggara Bisa Dilaporkan ke Presiden Jokowi, Begini Caranya
Salah satu daerah yang menjadi prioritas pembangunan pemerintah provinsi atau pemprov adalah Kecamatan Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, khususnya Desa Atari Jaya.
Fikri Haikal, salah seorang mahasiswa yang juga tergabung dalam gerakan aksi masyarakat Kecamatan Lalembuu, turut mengomentari program tersebut.
Ia menerangkan, Ali Mazi yang saat itu masih menjadi calon kepala daerah.
Menjanjikan perbaikan jalan di Kecamatan Lalembuu apabila menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Ali Mazi sempat menjanjikan perbaikan jalan di Kecamatan Lalembuu ini khususnya Atari Indah," ungkapnya saat dihubungi TribunnewsSultra.com, Selasa (16/5/2023).
"Dia sempat buat surat mengenai perjanjian apabila terpilih dia akan perbaiki jalan di area sini, Desa Atari Indah," sambungnya.
Baca juga: Warga Kolaka Utara Perbaiki Sendiri Jalan Rusak, Tagih Janji Pemprov Sultra yang Belum Ditepati
Sayangnya, janji tersebut tak kunjung direalisasikan hingga menjelang akhir masa jabatannya.
Alhasil, selama masa perjuangan menuntut janji Ali Mazi, masyarakat sekitar berinisiatif untuk memperbaiki jalan yang berstatus cakupan provinsi tersebut.
"Tapi sampai sekarang tidak ada perbsikan jalan dari semenjak terpilih. Kalau untuk perbaikan jalan di sini, inisatif dari masyarakat sendiri," bebernya.
Untuk diketahui, gerakan protes yang dibangun masyarakat setempat akan terus dilakukan apabila tuntutan mereka tak kunjung mendapat respons.
Bahkan, mereka mengancam akan memblokir jalan yang diketahui sepanjang 25 Kilometer tersebut. (*)
(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.