44 Pasutri di Kota Kendari Terima Buku Nikah, Kartu Keluarga hingga Pengurusan Akta Kelahiran

"Maka kami tidak meloloskan karena ada keraguan, bisa saja mereka bisa balik kembali setelah itu ada peristiwa pernikahan di sini, itu bisa saja disanggah atau ada keberatan dari salah satu pihak," bebernya.

Bagi yang tidak Los verifikasi ini disarankan untuk memproses secepatnya, mempunyai surat cerai dan Pemkot Kendari akan ikut membantu pada sidang isbat di pengadilan agama.

Setelah selesai sidang oleh pengadilan dan ada putusan para hakim, kemudian dicatatkan di panitera.

Selanjutnya wawancara ke KUA di masing-masing kecamatan sesuai alamat pasangan tersebut untuk selanjutnya dicatatkan buku nikah di pengadilan.

Kemudian setelah buku nikah terbit, pasutri tersebut datang ke Capil untuk segera diterbitkan kartu keluarga ke suami istri.

"Di dalam catatan sudah tercatat bahkan nomor buku nikah sudah berjalan setelah pencetakan KK," bebernya.

Baca juga: Istri Prajurit TNI AL di Kendari Tanam 500 Bibit Cabai, Bantu Kendalikan Inflasi Sulawesi Tenggara

Termasuk penerbitan akte kelahiran, diserahkan utamanya bagi yang sementara hamil. Jika anak sudah lahir juga akan tetap dicetakkan akta kelahiran di hari ini.

Salah satu Pasutri yang ikut sidang isbat nikah terpadu, Muhammad Doni mengaku sangat terbantu dengan program Pemkot ini.

Pasalnya ia terkendala pada biaya untuk mengurus penertiban buku nikah, sehingga sejak 5 tahun pernikahannya, pada kesempatan kali ini ia baru bisa memiliki buku nikah.

"Prosesnya lebih mudah yang ini, kami hanya bayar Rp225 ribu. Yang disiapkan hanya KTP, Kartu Kelurga dan KT para saksi," jelasnya.

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)