Pilu! Anak Tulis Surat Perpisahan untuk Teman Sebelum Tewas Dihabisi Ayahnya: Selamat Tinggal Airin
Pilunya kisah seorang anak yang menuliskan perpisahan untuk temannya. Sosok anak tersebut menuliskan ucapan selamat tinggal.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Pilunya kisah seorang anak dibunuh ayah kandung, sempat menuliskan perpisahan untuk temannya.
Surat tersebut dituliskan, sebelum akhirnya si anak tewas di tangan ayahnya sendiri.
Sosok anak tersebut menuliskan ucapan selamat tinggal.
Peristiwa ayah bunuh anak ini viral di media sosial.
Dilansir dari Tribunnews.com, kasus ayah bunuh anak di Gresik, Jawa Timur, menyisakan cerita pilu di baliknya.
Korban yang tak lain adalah anaknya sendiri ini ternyata sempat menuliskan ucapan perpisahan.
Sosok anak SD berinisial AK alias Z berumur 9 tahun itu seakan merasa ajalnya sudah dekat.
Baca juga: Tega-teganya Ayah Bunuh Anak Bayinya Gegara Game Mobile Legends di Manado, Sosok Pelaku Pembunuhan
Ia bak mendapat firasat jika dirinya akan berpisah dengan teman-temannya.
Sampai akhirnya, beberapa jam sebelum dibunuh ayahnya, Z diketahui sempat menulis pesan untuk temannya.
Pesan tersebut disampaikan Z melalui secarik tertas.
Ia menulis dan menggambar ketiga sosok temannya.
Nampak dalam gambar tersebut, tidak lain adalah ketiga teman dan korban.
Ia juga menuliskan pesan bernada perpisahan.
Berikut ini isi pesan tersebut:
Dari Zee untuk Airin.
Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea
Penjelasan polisi
Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra menjelaskan, pihaknya menemukan surat korban saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Lokasinya berada dalam rumah pelaku dan korban di Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.
Erika menyebut, pesan itu ditulis Z saat bersama teman-temannya.
Baca juga: Anak Yatim Korban Rudapaksa di Baubau Diancam Ditembak, Dibunuh Kalau Lapor Polisi
"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya. 'Selamat tinggal Airin, Zee," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com, Senin (1/5/2023).
Surat yang ditulis korban lalu diperlihatkan ke pelaku sekaligus ayah Z, Muhammad Qo'dad Af'alul Kirom alias Afan (29).
Seketika Afan meneteskan air mata di hadapan petugas.
Korban derita 24 luka tusuk
Erika kemudian membeberkan kronologi Afan tega membunuh darah dagingnya sendiri.
Semua bermula saat ibu korban pergi dari rumah pada Rabu (26/4/2023) kemarin.
Diduga, ibu korban kembali bekerja sebagai pemandu lagu di tempat hiburan malam.
Kepergian membuat suaminya Afan kesal hingga merencanakan pembunuhan kepada anaknya sebagai pelampiasan.
Pelaku lalu mencari cara untuk menghabisi nyawa korban di internet pada Jumat (28/4/2023).
"Tersangka sempat browsing mencari cara membunuh anaknya pada malam hari sebelum kejadian," terang Erika.
Afan lantas menghabisi nyawa anaknya saat korban tertidur.
Bocah kelas 2 SD itu meninggal dengan puluhan luka tusukan pisau.
"Menusuk pisau ke tubuh anaknya posisi tertelungkup, luka tusuk 24 kali ke punggung sampai tembus ke jantung," tambah Erika.
Korban ditemukan tewas pada Sabtu (29/4/2023) pagi sekitar pukul 04.30 WIB.
Sementara Afan menyerahkan diri dan mengakui perbautannya di kantor polisi usai beraksi.
Afan kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia dijerat pasal berlapis pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP jo Pasal 44 Ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004.
Afan terancam pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Tidak menyesal
Tersanga di hadapan polisi tidak menyesal meskipun telah membunuh anak kandungnya.
Afan yakin korban masuk surga.
"Karena anak kecil belum ada dosa bisa masuk surga. Tidak ada penyesalan," katanya, dikutip TribunGresik.com.
Afan juga mengaku tidak mengetahui keberadaan istrinya hingga sekarang.
Ia tidak pamit saat pergi dari rumah.
"Istri pergi tidak tahu ke mana, tidak pamit," ujar Afan.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJatim.com/Willy Abraham)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.