Idul Fitri 2023
Kapan Idul Fitri 2023 Kemenag? Simak Jadwal Live Sidang Isbat Penetapan Lebaran Idulfitri 1444 H
Kapan Idul Fitri 2023 Kemenag? Simak jadwal live sidang isbat penetapan Lebaran 2023 atau 1 Syawal 1444 hijriah oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kapan Idul Fitri 2023 Kemenag? Simak jadwal live sidang isbat penetapan Lebaran 2023 atau 1 Syawal 1444 hijriah oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Seperti diketahui, bulan Ramadhan 2023 pada Selasa (18/04/2023) hari ini sudah memasuki hari ke-27.
Dengan demikian, Hari Raya Lebaran Idul Fitri 2023 menyisakan beberapa hari lagi.
Seiring bakal berakhirnya bulan puasa tahun ini, berbagai pertanyaan sekaitan Lebaran 2023 pun sudah bermunculan.
Pencarian terkait hari raya umat Islam tersebut pun meningkat pesat di akhir-akhir bulan Ramadhan 2023 ini.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, tren penelusuran harian terkait Lebaran Idul Fitri 2023 pun meningkat pesat.
Peningkatan melalui mesin pencarian internet online Google tersebut terpantau melalui Google Trends.
Baca juga: Lebaran Tanggal Berapa, Kapan Hari Raya Idul Fitri 2023 Kemenag, BMKG, BRIN, Muhammadiyah 21 April
Dengan kueri terkait di antaranya sidang isbat Lebaran 2023, cuti bersama 2023, serta cuti lebaran 2023.
Begitupun Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2023 NU, Idulfitri 2023 tanggal berapa, kapan Sidang Isbat Idulfitri 2023, dan lainnya.
Pencarian kata kunci lainnya yang meningkat pesat di Google Trends yakni sekaitan ucapan Idul Fitri 2023.
Dengan kueri terkait ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri dan kartu ucapan Idulfitri 2023.
Begitupun kueri selamat Hari Raya Idul Fitri, Twibbon Idul Fitri 2023, hingga Twibbon Idul Fitri.
Untuk menjawab pertanyaan sekaitan kapan Idul Fitri 2023 begitupun Lebaran 2023 tanggal berapa, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Begitupun jadwal live Sidang Isbat Kemenag untuk menetapkan 1 Syawal 1444 hijriah atau Idulfitri 2023 berikut ini.
Jadwal Sidang Isbat 2023
Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat (Penetapan) 1 Syawal 1444 H pada Kamis, 20 April 2023.
Sidang untuk menetapkan jadwal Idul Fitri 2023 atau Lebaran 2023 akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta.
Sidang isbat dilaksanakan secara tertutup dan diikuti Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kemenag.
“Sebagaimana biasa, Sidang Isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat atau Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin.
“Tahun ini, bertepatan dengan 20 April 2023,” jelasnya menambahkan di Jakarta, pada Kamis (13/4/2023).
Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat Kemenag.
Baca juga: 50 Ucapan Idul Fitri 2023 Nan Menyentuh Lengkap Link Twibbon Gratis Selamat Lebaran 1444 Hijriah
Berdasarkan data hisab, pada Kamis (20/04/2023), posisi hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk.
Dengan ketinggian antara 0 derajat 45 menit sampai 2 derajat 21,6 menit dan sudut elongasi antara 1 derajat 28,2 menit sampai 3 derajat 5,4 menit.
Menurut Kamaruddin, Kemenag juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal di berbagai provinsi se-Indonesia dengan menurunkan tim ke 123 titik lokasi.
Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat ataukah tidak.
“Hasil hisab dan rukyatul hilal ini akan dibahas dalam sidang isbat untuk kemudian ditetapkan kapan jatuhnya 1 Syawal,” jelasnya.
“Jadi kapan Hari Raya Idulfitri, kita masih akan menunggu keputusan sidang isbat,” ujar Kamaruddin menambahkan dikutip TribunnewsSultra.com dari laman resmi Kemenag.
Hasil sidang isbat Lebaran Idul Fitri 2023 selanjutnya diumumkan secara terbuka kepada seluruh masyarakat melalui konferensi pers.

Potensi Berbeda Muhammadiyah
Meski demikian, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyebut ada potensi perbedaan waktu Lebaran Idul Fitri 2023.
Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah sebelumnya menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada hari Jumat 21 April 2023.
Oleh karena itu, Kamaruddin, meminta semua pihak menunggu hasil sidang isbat Lebaran Idul Fitri 2023 tersebut.
“Walau ada potensi perbedaan kita tunggu hasil sidang isbat,” katanya dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunJakarta.com.
Menyikapi potensi perbedaan Hari Raya Idul Fitri 2023, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta masyarakat untuk saling toleransi.
“Maka yang ditempuh adalah adanya sikap bisa toleransi antara dua kelompok ini untuk masing-masing ya lebaran dengan masing masing keyakinannya, dengan hitungannya,” jelasnya.
Baca juga: Bukan Minal Aidin Wal Faizin, Ucapan Idul Fitri 2023 yang Diucapkan Sahabat Nabi, Arti dan Balasan
“Jadi bahasa Jawanya legowo lah,” lanjutnya di Masjid Agung Baiturrahman, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Jumat (14/4/2023).
Perbedaan tersebut sudah terjadi bertahun-tahun, namun kata Ma’ruf, masyarakat tetap rukun.
Konflik yang terjadi di tengah masyarakat akibat perbedaan ini, menurut Ma'ruf, hanya terjadi sedikit saja.
“Itu sudah kita lakukan bertahun-tahun, dulu memang ada konflik sedikit. Tentang metode ini ribut, tapi belakangan tidak,” ujarnya.
“Karena kita terus bersosialisasi juga sih sekarang rukun-rukun saja, lanjutnya dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com.
Sedangkan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta negara hadir secara adil dan ihsan.
Dalam memandang dan memberikan fasilitas jika terjadi perbedaan penetapan waktu Hari Raya Idul Fitri 2023 di Indonesia.
Baca juga: 6 Amalan Menyambut Hari Raya Idul Fitri, Kumandangkan Takbir Hingga Ucapan Selamat
“Lebaran Idulfitri boleh berbeda, tetapi kita bisa bersama merayakan dan melaksanakannya,” katanya dalam keterangannya Senin (17/04/2023).
“Kalau besok ada perbedaan itu adalah hal yang lumrah karena ini soal ijtihad, sampai nanti kita bersepakat ada kalender Islam global,” jelasnya menambahkan.
Guru Besar Sosiologi tersebut menegaskan, di tengah perbedaan tersebut negara harus hadir secara adil dan ihsan.
Lebih-lebih dalam urusan keagamaan, jangan sampai terjadi rezimentasi agama di tubuh negara ini.
“Kalau misalkan tidak memberi fasilitas yang selama ini digunakan menjadi milik negara untuk yang berbeda seperti besok Muhammadiyah Lebaran 21 (April 2023), tidak perlu bikin larangan,” jelas Haedar.
“Syukur lebih kalau silahkan gunakan, hari ini digunakan Muhammadiyah, besok digunakan tanggal 22,” lanjutnya dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com.
Haedar berseloroh, penggunaan satu lokasi untuk Salat Idul Fitri yang berbeda hari tidak membatalkan salah satu diantara keduanya.
Bahkan, lanjut Haedar, lokasi tersebut mendapat keberkahan dua kali lipat karena digunakan untuk Salat Ied dua kali.(*)
(TribunnewsSultra.com/Sitti Nurmalasari/Yurika Nendri Novianingsih/Reza Deni)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.