Anak Bakar Rumah di Kendari
Alasan Sakit Hati, Anak Tega Bakar Ayah Kandungnya di Kendari Sulawesi Tenggara
Tak secara langsung, anak berinisial IR (27) itu sengaj membakar rumah yang ikut menghanguskan ayah kandunganya sendiri, Muhammad Alwi (60).
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Alasan sakit hati, seorang anak tega membakar ayahnya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tak secara langsung, anak berinisial IR (27) itu sengaja membakar rumah yang ikut menghanguskan ayah kandunganya sendiri, Muhammad Alwi (60).
IR membakar rumah ayahnya yang berlokasi di Lorong Lasolo, Kota Kendari, Provinsi Sultra, Senin makam (18/04/2023).
Seorang saksi mata yang sempat melihat rumah lantai dua itu terbakar mengaku, bahwa dirinya terbangun karena mendengar teriakan warga.
Saksi mata tersebut merupakan Ketua RT bernama Yusran.
Dia menyaksikan kobaran api dari pintu rumahnya.
"Saat saya keluar saya melihat kebakaran, kemudian saya langsung ke lokasi," tuturnya.
Baca juga: Kronologi Anak Bakar Ayahnya hingga Tewas di Kendari Sultra, Update Kebakaran Rumah di Lorong Lasolo
Senada, saksi mata lainya bernama Budi (53) juga sedang tertidur ketika kebakaran terjadi.
Budi mengaku kaget melihat kobaran api yang membakar rumah korban.
"Lagi tidur juga, saya dengar ada yang berteriak kebakaran pas saya keluar, saya melihat api sudah membakar rumah milik korban," katanya.
Kebakaran diperkirakan terjadi pada pukul 23.40 Wita.
Hal ini sebagaimana keterangan menantu korban yang tinggal di dekat rumah mertuanya.
Menantu tersebut bernama Fardi, mengaku baru saja selesai mengisi air di rumahnya ketika kebakaran terjadi.
“Saya kaget orang berteriak pas saya lihat ada api di dalam rumah,” katanya kepada TribunnewsSultra.com.
Kobaran api yang berasal dari ruang tengah kemudian dengan cepat membakar seluruh rumah.
“Saya rencana mau naik ke atas hanya pas naik tangga plafon yang terbakar jatuh hampir kena saya,” jelasnya.
Fardi sempat melihat Muhammad Alwi berusaha meloloskan diri dari kobaran api.
Akan tetapi, usaha tersebut tak berhasil.
“Kemungkinan pas orangtua saya ini mau lari menyelamatkan diri hanya tidak bisa keluar jadi terjebak di dalam,” kata Fardi.
Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Kendari Kombes Pol Muh Eka Fatturahman mengatakan, api sulit dijinakan sehingga menghanguskan rumah korban karena armada pemadam sulit mendekat karena jalan yang cukup sempit.
Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 01.20 WITA.
"Kondisi TKP berada di perbukitan dan akses jalan sempit menyebabkan pihak pemadam kesulitan dalam melakukan proses pemadaman kemudian selama proses pemadaman," tuturnya.

Selain detik-detik kebakaran, Eka juga menguraikan proses IR membakar rumah yang menewaskan ayahnya.
Belum secara rinci, tetapi Eka membeberkan, Ida (istri korban Muhammad Alwi) terjaga dari tidurnya ketika dibangunkan oleh anaknya, mengabarkan bahwa mobil penyuplai gas LPG telah tiba di Lorong Lasolo.
Ida yang memang membutuhkan gas lantas pergi membeli.
Sepulangnya dari membeli gas, Ida telah menyaksikan kobaran api membakar rumahnya.
"Sepulangnya dari membeli gas ia melihat rumahnya sudah terbakar," tuturnya.
Sontak saja Ida histeris. Terlebih suaminya masih berada di dalam rumah.
Kombes Eka mengatakan, warga langsung berbondong-bondong ketika mendengarkan teriakan kebarakaran.
"Sejumlah warga pun kemudian terbangun dan membantu menyiram api, namun tidak bisa memadamkan api tersebut," ujarnya.
Awalnya belum ada yang menyadari bahwa rumah tersebut sengaja dibakar.
Belakangan diktehaui, pelakunya adalah anak korban berinisial IR.
Dia diamankan petugas kepolisian di Jl Bypass Kendari, Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, pada Selasa (18/4/2023), sekitar pukul 16.00 Wita
Eka mengungkapkan, pelaku membakar rumah karena sakit hati kepada ayahnya.
"Motif korban sakit hati karena merasa tidak dianggap anak oleh kedua orangtuanya," beber Eka.
Sumber: TribunnewsSultra.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.