Berita Kendari
Kabar Baik! PPKB Kota Kendari Sebut Stunting Menurun, Tertinggi di Kelurahan Punggaloba tahun 2023
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), paparkan kasus stunting tertinggi 2023.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), paparkan kasus stunting tertinggi tahun 2023.
Kepala PPKB Kota Kendari, Jahudding mengatakan kelurahan tersebut yakni Kelurahan Punggaloba Kecamatan Kendari Barat dengan total kasus 25 anak stunting.
"Kelurahan yang terbesar stuntingnya ada di Punggaloba ada 25 kasus," kata Jahudding usai meluncurkan gerakan Orang Tua Asuh di Balai Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (13/4/2023).
Baca juga: Resmikan Gerakan Orang Tua Asuh Percepatan Penurunan Angka Stunting di Kendari, Siapa Saja Terlibat?
Berdasarkan data hasil survei status gizi kesehatan Indonesia (SSGI) tahun 2022, Kota Kendari berada di angka 19,5 persen di bawah rata-rata nasional yakni 21,6 persen.
Sedangkan jumlah stunting, berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (eppgbm) Pemkot Kendari sebanyak 365 anak.
Selama ini 365 ini secara terus menerus dilakukan pendampingan tim pendamping keluarga yang ada di masyarakat.
Termasuk dengan hadirnya gerakan orang tua asuh dibentuk Pemkot Kendari, untuk memberikan advokasi edukasi secara terus menerus kepada masyarakat.
Selama pendampingan kepada 365 anak ini, Jahuddin menyebut ada penurunan, prioritas pertama untuk batita (bayi tiga tahun) yakni tersisa 105 anak.
"Kita berharap dengan adanya gerakan orang tua asuh ini bisa sesegera mungkin kita turunkan angka stunting di kota Kendari," ujarnya.
Baca juga: BKKBN Sultra Gelar Advokasi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan Tekan Angka Stunting
Dengan capaian angka stunting di 2022 yakni 19,5 persen tersebut, menurut Jahudding tentu Pemkot tidak boleh berpuas diri dengan angka itu.
Namun secara terus-menerus harus memaksimalkan ikhtiar untuk mencapai target penurunan angka stunting di 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
Diharapkan pula melalui dapur sehat atasi stunting (Dashat) di tingkat lapangan ini bersifat stimulus yang memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengolah makanan berkearifan lokal.
Meski nilainya murah tapi kandungan gizinya cukup.
"Kita berharap di rumah tangga secara terus-menerus memberikan asupan makanan yang sehat kepada keluarganya terutama yang beresiko stanting," ucapnya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Jahudding-PPKB-Kota-Kendari.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.