Ramadhan 2023

5 Amalan Maksimal 10 Hari Terakhir Bulan Suci Ramadhan 2023, Capai Malam Lailatul Qadar

Berikut ini lima amalan maksimal 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan 2023. Sepanjang hari-hari terakhir bulan suci, diketahui terdapat malam kebaikan

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini lima amalan maksimal 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan 2023. Sepanjang hari-hari terakhir bulan suci, diketahui terdapat malam kebaikan yang disebut lailatul qadar. Pada momen tersebut, terdapat kebaikan yang bisa didapatkan umat Muslim. Meski demikian, tak semua orang beruntung mendapatkannya. Karena malam Lailatul Qadar ini menjadi rahasia Allah SWT. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini lima amalan maksimal 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan 2023.

Sepanjang hari-hari terakhir bulan suci, diketahui terdapat malam kebaikan yang disebut lailatul qadar.

Pada momen tersebut, terdapat kebaikan yang bisa didapatkan umat Muslim.

Meski demikian, tak semua orang beruntung mendapatkannya.

Karena malam Lailatul Qadar ini menjadi rahasia Allah SWT.

Seperti diketahui Lailatul Qadar adalah malam mulia yang dinantikan setiap umat Islam di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Lailatul Qadar dikatakan lebih baik dari pada seribu bulan sebagaimana diterangkan Allah dalam firmannya Al-Quran surat Al-Qadar.

Baca juga: Doa dan Amalan Malam Lailatul Qadar, Lengkapi Ibadah Bulan Suci Ramadhan 1444 H

Lailatul Qadar akan datang pada malam ganjil di bulan Ramadan.

Ada tanda-tanda khusus hadirnya malam Lailatul Qadar, malam tersebut sangat spesial lantaran penuh dengan keberkahan Ramadan 1443 Hijriah.

Dan tanda-tanda tersebut dapat dirasakan manusia.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Dr H Baidi MPd mengatakan, ayat yang menjelaskan Lailatul Qadar ada dalam surat Al Qadr.

Berikut bacaan surah al Qadr dalam tulisan Arab, latin, beserta artinya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

wa mā adrāka mā lailatul-qadr

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

lailatul-qadri khairum min alfi syahr

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr

Baca juga: Bacaan Niat Shalat Dhuha hingga Terjemahan, Amalan Bulan Ramadhan Bisa Menambah Pahala

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr

Terjemahan:

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Namun semua dapat capai dengan memaksimalkan 10 hari terakhir Ramadhan.

Simak ciri-ciri orang yang berhasil mendapatkan malam Lailatul Qadar, serta cara memaksimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan.

Malam Lailatul Qadar disebut sebagai malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan.

Malam Lailatul Qadar akan diturunkan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan ibadah kepada Allah SWT, maka akan diampuni dosanya.

Lantas, bagaimana ciri-ciri orang yang dapat Lailatul Qadar?

Dilansir laman aceh.kemenag.go.id, orang-orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah orang yang mulia.

Satu di antara ciri-ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar yakni orang yang selalu beriman kepada Allah SWT.

Keimanan yang sempurna apabila tidak terpengaruh apapun, tidak terbang karena pujian, dan tidak tumbang karena cacian.

Selanjutnya, yakni orang yang tak pernah merasa lebih baik dari orang lain.

Selain itu, ciri-ciri orang yang mendapatkan Lailalut Qadar adalah At-Taqwa (takwa) dan lisanan zakira (zikir yang berzikir).

Cara Memaksimalkan Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Umat muslim akan berlomba-lomba untuk meraih malam Lailatul Qadar ketika memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Pada malam Lailatul Qadar, Allah SWT menjanjikan ampunan dosa-dosa lampau bagi hamba-Nya yang bertaubat.

Fase 10 hari terakhir di bulan Ramadhan menjadi sangat istimewa karena pada malam tersebut menjadi malam-malam favorit Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bahkan mengatakan bahwa iktikaf di 10 malam terakhir bagaikan beriktikaf bersama beliau.

Sehingga, ini adalah waktu yang tepat untuk memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan.

Dikutip dari laman baznas.go.id, inilah cara memaksimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan:

1. Mantapkan niat

Segala sesuatu yang akan dikerjakan pasti dilakukan dengan sebuah niat.

Pastikan bahwa niat itu murni dari dalam hati dan berprasangka baik kepada Allah SWT.

Bersihkanlah diri secara lahir dan batin, sehingga bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk, tumakninah, dan penuh kelapangan hati di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

2. Punya target amalan

Untuk memaksimalkan amalan di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, ada baiknya untuk memiliki target amalan.

Target amalan yang dimaksud seperti khatam Al-Qur'an, murojaah hafalan, hingga mentadaburi setiap ayat Al-Qur'an.

Target amalan ini akan memotivasi untuk lebih memperbanyak amalan di hari-hari terakhir bulan Ramadhan.

3. Tidur siang

Memaksimalkan 10 hari terakhir di bulan Ramadhan tentunya membutuhkan badan yang tetap bugar.

Agar mudah terjaga untuk iktikaf pada malam hari, tidur siang bisa menjadi solusinya.

Tidur siang bisa dilakukan setelah tadarus Al-Qur'an.

Tidur siang juga bermanfaat untuk mengisi ulang energi tubuh agar bisa memaksimalkan ibadah pada malam hari.

4. Makan

Untuk terjaga selama iktikaf, luangkan waktu istirahat dengan mengemil.

Namun, hindari makanan berat seperti karbohidrat karena bisa mempercepat rasa kantuk.

Selain itu, perlu diingat untuk tetap menjaga kebersihan dan kesucian tempat ibadah.

5. Tetap bergerak

Waktu iktikaf untuk memaksimalkan amalan di hari terakhir Ramadhan biasanya dipenuhi dengan tadarus Al-Qur'an dan salat malam.

Namun, luangkan waktu sejenak untuk melakukan peregangan.

Hal ini penting untuk memberi jeda pada mata dan tubuh agar tidak cepat lelah.

Kemudian, bergeraklah agar tidak merasa kantuk saat iktikaf.

(Tribunnews.com/Nuryanti)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved