Ramadhan 2023
Amalan di Malam Nuzulul Quran Pahala Dilipat Gandakan, Cara Rasulullah dan Para Sahabat Merayakannya
Berikut ini deretan amalan Malam Nuzulul Quran yang bisa dilakukan umat Muslim seluruh dunia. Tentunya pahala yang diberikan akan dilipat gandakan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini deretan amalan Malam Nuzulul Quran yang bisa dilakukan umat Muslim seluruh dunia.
Tentunya pahala yang diberikan akan dilipat gandakan oleh Allah SWT.
Dalam artikel ini juga tertera cara Rasulullah SAW dan para sahabatnya merayakan Malam Nuzulul Quran.
Seperti diketahui, Nuzulul Quran tak seperti malam pada biasanya.
Pasalnya di malam ini, menjadi momen yang spesial dimana Allah SWT menurunkan Alquran ke dunia.
Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada 17 Ramadhan untuk disiarkan pada seluruh umat Muslim yang ada di dunia.
Pada Ramadhan 2023 ini, malam Nuzulul Quran jatuh pada Jumat malam, 7 April 2023.
Baca juga: Inilah Waktu Nuzulul Quran 2023, Diperingati Pada Malam ke-17 Ramadhan, Sejarah hingga Keutamannya
Hal ini karena 17 Ramadhan 1444 H bertepatan pada hari Sabtu, 8 April 2023.
Lantas, di malam Nuzulul Quran amalan apa saja yang bisa dikerjakan?
Dilansir dari Tribunnews.com, Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah Wahid Ahmadi mengatakan secara khusus tidak ada amalan yang harus dikerjakan saat malam Nuzulul Quran.
Namun, saat malam Nuzulul Quran, Allah memberikan keistimewaan.
Karena, banyak amalan yang dapat dikerjakan dengan limpahan berkat serta pahala yang berlipat ganda.
Tentunya, siapapun tak ingin menyia-nyiakan adanya momen ini.
Berbagai amalan itu contohnya shalat malam, baca Alquran hingga dzikir.
"Qiyamul lail (shalat malam), baca Quran, atau apa saja, dzikir, itu akan sangat besar pahalanya, dilipatgandakan oleh Allah SWT," ujarnya, dikutip dari tayangan Tanya Ustaz Tribunnews.
Sejarah Nuzulul Quran
Terkait sejarah Nuzulul Quran, Ketua Prodi Ilmu Al Quran dan Tafsir IAIN Surakarta Taslis Muttaqin memberikan penjelasan.
Taslis Muttaqin mengatakan Alquran diturunkan dua kali.
Pertama, Alquran diturunkan dari lauful mahfudz ke langit dunia atau baitul izzah pada 27 Ramadhan.
Peristiwa ini yang kemudian dikenal sebagai malam Lailatul Qadar.
Dalam Alquran, malam Lailatul Qadar itu disebut dalam Surat AlQadr ayat 1-5.
Baca juga: LENGKAP Doa dan Amalan Nuzulul Quran 2021 pada 17 Ramadhan 1442 H Malam Ini, Simak Arti dan Maknanya
Di luar Indonesia, seperti di Mesir, turunnya Alquran pada 27 Ramadhan ini yang kemudian dijadikan peringatan Nuzul Quran.
Setelah itu, Alquran diturunkan kedua kalinya yakni diturunkan dari batul izzah ke Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril.
Turunnya Alquran melalui malaikat Jibril ke Rasulullah itu berlangsung secara berangsur-angsur.
Proses turunnya ayat pertama itu terjadi pada 17 Ramadhan yakni turunnya surat Al Alaq.
Peristiwa inilah yang kemudian dijadikan dasar peringatan Nuzulul Quran di Indonesia.
Lalu bagaimanakah cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabatnya dan juga ulama’ terdahulu setelah mereka memperingati kejadian ini?
Seperti dikutip dari Muslim.or.id, penuturan sahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu tentang apa yang beliau lakukan.
كَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ . رواه البخاري
“Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al Qur’an bersamanya.” (Riwayat Al Bukhari)
Demikianlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bermudarasah, membaca AlQuran bersama Malaikat Jibril alaihissalam di luar shalat.
Dan ternyata itu belum cukup bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau masih merasa perlu untuk membaca Al Qur’an dalam sholatnya.
Seberapa banyak dan seberapa lama Rasulullah SAW membaca AlQuran dalam sholatnya?
Simaklah penguturan sahabat Huzaifah radhiallahu ‘anhu tentang pengalaman beliau shalat tarawih bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai shalatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa:
الله أكبر ذُو الجَبَرُوت وَالْمَلَكُوتِ ، وَذُو الكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
Selanjutnya beliau mulai membaca surat Al Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca. Sayapun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir. Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk ber doa memohon perlindungan. …. Sejak usai dari shalat Isya’ pada awal malam hingga akhir malam, di saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu shalat subuh telah tiba beliau hanya shalat empat rakaat.” (Riwayat Ahmad, dan Al Hakim)
Demikianlah cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingati turunnya Al Qur’an pada bulan ramadhan.
Membaca penuh dengan penghayatan akan maknanya.
Tidak hanya berhenti pada mudarasah, Rasulullah SAW juga banyak membaca Al Qur’an pada shalat beliau, sampai-sampai pada satu raka’at saja, beliau membaca surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa’, atau sebanyak 5 juz lebih.
Inilah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan, dan demikianlah cara Rasulullah SAW memperingati Nuzulul Qur’an.(Banjarmasinpost.co.id/restudia)
3 Fakta Nuzulul Quran
Satu di antara keutamaan bulan Ramadan adalah bulan di mana Alquran diturunkan.
Hal ini kemudian dikenal dengan sebutan ' Nuzulul Quran'. Hal ini didukung dengan QS. Albaqarah ayat 185.
شهر رمضان الذى انزل فيه القرأن هدى للناس وبينت من الهدى والفرقان
Artinya: Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Nuzulul Quran diperingati setiap tanggal 17 Ramadan, yang sesuai hitungan akan jatuh pada hari Jumat 1 Juni 2018.
Namun tahukah kamu ada fakta-fakta tentang Nuzulul Quran yang jarang diketahui.
Simak di bawah ini.
3 teori turunnya Alquran
Teori pertama, pada malam Lailatul Qadar, Alquran dalam jumlah dan bentuk yang utuh dan komplit diturunkan ke langit dunia (sama' al-dunnya).
Setelah itu, dari langit dunia, Alquran diturunkan ke bumi secara bertahap sesuai kebutuhan selama 20/23/25 tahun.
Teori kedua, Alquran diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun ( Lailatul Qadar hanya turun sekali dalam setahun). Setelah itu dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai kebutuhan.
Teori ketiga, Alquran turun pertama kali pada malam Lailatul Qadar.
Selanjutnya, Alquran diturunkan ke bumi secara bertahap dalam waktu berbeda-beda.
Teori pertama paling masyhur (populer) dan didukung banyak ulama.
Teori ini diperkuat banyak hadist sahih.
Teori kedua dipelopori oleh al-Muqatil dan Abu Abdillah al-Halimi dalam kitab Minhaj. Juga al-Mawardi dalam tafsirnya.
Teori ketiga dikemukakan oleh al-Sya’bi.
Diturunkan sekaligus atau bertahap?
Semua teori sepakat Alquran “diturunkan” (munazzal) pada malam lailatul qadar.
Hanya saja, para ulama berbeda pendapat, apakah ia diturunkan sekali dalam lailatul qadar atau lebih.
Masing-masing ulama juga berbeda pendapat soal apa makna “al-inzal” dan bagaimana proses “al-inzal” berlangsung.
Yang pertama mengatakan, “al-inzal” adalah “al-idzhar”, yaitu ”melahirkan”, “menjelaskan”, menghadirkan” atau “memperlihatkan”.
Jadi, posisinya tidak harus dari ketinggian (langit) menuju tempat rendah (bumi) seperti terkandung pada kata “nazala”.
Pendapat kedua, Allah SWT memberikan pemahaman kepada Malaikat Jibril yang ketika itu berada di langit.
Kemudian Jibril turun ke bumi menyampaikan kepada Nabi Muhammad.
Karena itu, pilihan katanya adalah “nazala”.
Komunikasi Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril
Bagaimana proses komunikasi antara Jibril dan Nabi Muhammad berlangsung?
Mengingat keduanya bukan dari jenis makhluk yang sama.
Para ulama memberikan dua kemungkinan: Jibril beralih rupa menjadi manusia, atau sebaliknya.
Alquran seperti apa yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad?
Pertanyaan selanjutnya, “ Alquran” seperti apakah yang diturunkan kepada Jibril dan dibacakan kepada Nabi Muhammad?
Ada tiga teori.
Pertama, Al-Qur’an diturunkan kepada Jibril lafdzan wa ma’nan (kata dan maknanya secara sekaligus).
Penjelasannya begini, Jibril menghapal Al-Qur’an yang tertulis dalam lauhul mahfudz (tablet yang terjaga), kemudian dibacakan ulang kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurut teori ini, ukuran setiap huruf di lauhul mahfudz sebesar Gunung Qaf.
Di bawah huruf-huruf itu ada maknanya masing-masing yang hanya diketahui Allah SWT.
Kedua, Jibril membacakan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad menggunakan makna khusus.
Selanjutnya Nabi Muhammad menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab.
Ketiga, Jibril hanya menyampaikan “makna” Al-Qur’an.
Selanjutnya, agar Al-Qur’an dipahami audiensnya, dan Nabi Muhammad “membungkusnya” dengan bahasa Arab. (*)
Perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar
Banyak yang mengira bahwa malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Quran adalah satu hal yang sama.
Padahal keduanya adalah dua hal yang berbeda.
Kesamaannya, keduanya sama-sama hadir di bulan Ramadan.
Keduanya juga sama-sama mulia dan bersejarah.
Lantas, apa sebetulnya perbedaannya malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.
Sebelum masuk ke perbedaannya, perlu diketahui bahwa Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar memiliki hubungan dengan proses turunnya Alquran.
Karena hubungan itulah, keterangan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar kerap disalahpahami.
Sekarang perhatikan penjelasan di bawah ini agar tidak ada lagi kesalahpahaman.
Malam pertama kali Alquran diturunkan di dunia
Malam Nuzulul Quran atau yang sering diperingati pada malam tanggal 17 Ramadhan merupakan malam di mana pertama kali Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Saat itu Nabi Muhammad yang berada di Gua Hira didatangi Malaikat Jibril dan disampaikanlah wahyu Alquran surat Al Alaq (surat iqra’ wa rabbukal akram).
Setelah itu, Alquran diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad.
Di bulan Ramadan tahun 2018 ini, malam Nuzulul Quran jatuh pada hari Jumat 1 Juni 2018.
Malam Alquran diturunkan ke baitul izzah
Sedangkan Lailatul Qadar adalah istilah yang digunakan untuk memperingati malam di mana Alquran diturunkan langsung dari Allah secara ke seluruhan baitul izzah (semacam ruang ilahiyah)
Setelah itu barulah Malaikat Jibril memberikan wahyu Alquran secara berangsur kepada Nabi Muhammad.
Malam Lailatul Qadar ini hanya Allah yang mengetahuinya.
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang mulia dan penuh berkah.
Sebagaimana difirmankan dalam surat ad-Dukhan ayat 3:
إن أنزلناه فى ليلة مباركة
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi
Malam Lailatul Qadar juga disebut malam yang lebih baik dari malam seribu bulan.
Pasalnya, pada malam tersebut malaikat turun ke bumi dan mengatur segala urusan.
Sesuai dengan perintahNya, para malaikat tersebut diberi tugas untuk menetapkan berbagai takdir manusia mulai dari rizki, mati, jodoh dan semuanya.
Karena itulah malam tersebut dinamakan Lailatul Qadar atau malam penentuan taqdir manusia.
Allah berfirman pada surat al-Qadar:
إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَة الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْر * تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيَها بِإِذْنِ رَبّـِهم مِّن كُلِّ أَمْر * سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan * Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? * Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan * Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan * Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
Karena kemuliannya, dianjurkan untuk membaca doa dan meminta rahmat serta ampunan sebanyak-banyaknya di malam Lailatul Qadar tersebut. (*)
(Serambinews.com/TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.