Berita Kendari

Melihat Masjid Raya Kota yang Jarang Diketahui Orang, Diklaim Sebagai Masjid Tertua di Kendari

Tempat itu bernama Masjid Raya Kota yang terletak di wilayah Kota Lama, Jalan Jati Mekar, Kecamatan Kendari.

Penulis: Naufal Fajrin JN | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN
Inilah Masjid Raya Kota yang terletak di Jalan Jati Mekar, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (7/3/2023). Masjid Raya Kota diklaim sebagai masjid tertua di Kota Kendari dan sempat menjadi Masjid Raya Provinsi Sultra. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Di sebuah tempat di Teluk Kendari, ada sosok Almuhadjir yang telah lama mengabdikan dirinya mengurusi sebuah rumah ibadah.

Tempat itu bernama Masjid Raya Kota yang terletak di wilayah Kota Lama, Jalan Jati Mekar, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Sumber utama pengelolaan masjid ini hanya melalui infak atau dari hasil kotak amal saja," ungkapnya kepada TribunnewsSultra.com, Selasa (7/3/2023).

Almuhadjir adalah Ketua Pengurus Masjid Raya Kota.

Sebagai sosok yang paham betul tentang sejarah masjid tersebut, ia tidak segan-segan menceritakannya kepada siapa saja yang ingin mengetahui.

Baca juga: Kunjungi Masjid Al Alam, Wisata Religi di Tengah Teluk Kendari Sulawesi Tenggara

Wajahnya bersahaja saat menceritakan sejarah panjang masjid yang diklaim sebagai masjid tertua di Kota Kendari ini.

"Sudah lama, dulu dibangun tahun 1957, sewaktu masih jadi Kabupaten Kendari," jelasnya.

Sewaktu belum ada Masjid Raya Al Kautsar, masjid inilah yang diklaim sebagai Masjid Raya Provinsi Sultra.

Selepas pengalihan status masjid raya, nama masjid raya tetap melekat di nama Masjid Raya Kota.

"Sudah melekat dari dulu nama itu, walau pernah disebut sebagai Masjid Al Mashur," katanya.

Baca juga: Masjid Jami Al Falah Bakal Jadi Lokasi Salat Iduladha Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir

Dalam perjalanan panjangnya untuk terus eksis, masjid ini berulang kali mengalami perubahan.

Uniknya, menara-menara yang melengkapi masjid itu sama sekali tidak diubah atas maksud cagar budaya.

"Sudah direhabilitasi, ada perbaikan dan semacamnya," ujarnya.

Namun, senyumnya menyembunyikan kesedihan ketika menceritakan kondisi masjid yang tidak terawat.

Di halaman depan masjid hingga anak tangga, rerumputan tumbuh liar dan memberi kesan bangunan tua tak berpenghuni.

Baca juga: Mengenal Masjid Raudhtul Jannah di Kota Kendari yang Disebut Replika Masjid Al Aqsa Palestina

"Anggaran masjid terbatas, jadi kami manfaatkan warga sekitar untuk sama-sama membersihkan, termasuk anak-anak," katanya.

Namun, hal menarik dari masjid itu adalah karena posisinya yang memiliki daya tarik tertentu.

Masjid itu berada di atas perbukitan padat penduduk yang condong menghadap ke arah Teluk Kendari.

Dengan hanya berdiri di pagar masjid, suasana Teluk Kendari dapat terlihat dengan begitu jelas.

Sementara di dalam masjid, karpet tertata rapih dan membuat jemaah yang hendak melaksanakan ibadah merasa nyaman.

Baca juga: 6 Masjid di Sulawesi Tenggara dan Keunikannya, Masjid Al Alam hingga Masjid Agung Lasusua

Perbedaan kontras itu memang terlihat dari suasana di luar dan di dalam masjid.

"Harapannya ya pemerintah perlu memperhatikan juga masjid ini. Bagaimanapun, ini adalah sisa bangunan sejarah yang ada di Kota Kendari," harapnya.

Ramadan di Masjid Raya Kota

Meski keadaannya yang minim perhatian dari pemerintah, Masjid Raya Kota tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi wisawatan yang berkunjung.

Alih-alih tertinggal dan dilupakan, masjid ini selalu ramai ketika bulan Ramadan tiba.

Baca juga: Wisata Religi Masjid 2 Lantai Jami Al Falah Kendari, Sambil Melihat Bundaran Pesawat Tempur

"Penuh, sampai Idulfitri pun, bahkan dua lantai terisi," ungkapnya.

Sebagai pengurus masjid, ia memiliki tanggung jawab untuk terus menghidupkan masjid tersebut.

Ia bersama pengurus lainnya, memiliki program tahunan yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadan nanti.

Ia menyadari situasi perkembangan remaja yang semakin tidak terkendali.

Maka, Masjid Raya Kota dipilihnya sebagai pusat pembelajaran agama bagi remaja dan anak-anak sebagai generasi penerus.

Baca juga: Masjid Al Kautsar Kendari Bisa Jadi Rekomendasi Wisata Religi sambil Menunggu Waktu Buka Puasa

"Pembinaan itu berbentuk lomba. Lomba-lomba keagamaan, kayak azan, tadarus juga kita rutinkan. Kan ini termasuk pendidikan karakter," jelasnya.

"Kami pihak pengurus terima-terima saja kalau ada wisatawan datang dengan alasan wisata religi. Karena memang ini juga bangunan sejarah. Masjid tertua di Kota Kendari," pungkasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved