Berita Baubau

ASN di Baubau Bersih-bersih Pasar hingga Benteng Keraton Buton Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menggelar kerja bakti melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara atau ASN, Selasa (21/2/2023).

Penulis: La Ode Muh Abiddin | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menggelar kerja bakti melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara atau ASN, Selasa (21/2/2023). Kerja bakti di beberapa lokasi di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional atau HPSN 2023. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menggelar kerja bakti melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara atau ASN, Selasa (21/2/2023).

Kerja bakti di beberapa lokasi di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional atau HPSN 2023.

Kegiatan ini berpusat di Pasar Wameo dan beberapa tempat lainnya yakni Pasar Laelangi, Pasar Lama, Pasar Karya Nugraha, Benteng Keraton Buton, Jembatan Gantung hingga Jembatan Beli Tanggul.

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse menjelaskan HPSN dilatarbelakangi tragedi longsor sampah di TPA Leuwi Gajah Kota Cimahi, pada 21 Februari 2005, yang menyebabkan ratusan orang meninggal.

Sehingga momentum HPSN juga mengingatkan agar dalam mengelola sampah harus dilakukan dengan baik sehingga kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang.

Baca juga: Aktivitas Bersih-bersih Sampah di Kawasan Teluk Bakal Masuk Kalender Event Wisata Pemkot Kendari

La Ode Ahmad Monianse menilai HPSN 2023 tingkat Kota Baubau menjadi momentum semua pihak untuk bergerak dan peduli terhadap sampah.

"Hal ini perlu kita lakukan agar kondisi lingkungan terjaga dengan baik, tema HPSN 2023 yaitu tuntas kelola sampah masyarakat," ujarnya.

Dia menyebut kerja bakti di beberapa lokasi tersebut akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan kebersihan Kota Baubau.

Selain itu, politisi PDIP ini mengatakan pengelolaan sampah dapat mendorong peran aktif produsen dan pelaku usaha dalam implementasi bisnis hijau dengan menjadikan sampah bahan baku ekonomi.

"Jadi pengembangan rantai nilai pengelolaan sampah seluruh sektor secara sistematis dan integratif dapat dilakukan setiap aksi pengurangan sampah hingga berdampak positif pada penurunan emisi sektor pendidikan dan lainnya," jelasnya.

Baca juga: Masalah Sampah, Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu Akan Prioritaskan Petugas Kebersihan di Kelurahan

Kata dia, pemukiman industri, melawan sampah bukan dengan meniadakan sampah, tetapi melawan sampah adalah dengan mengubah sikap mental.

Langkah-langkah strategis juga harus dilakukan dari kebijakan politik pada tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan hingga kelurahan.

"Sehebat apapun yang kita bangun dan kembangkan untuk mengelola sampah, apabila tidak diikuti dengan sikap mental masyarakat dalam mengelola sampah di level yang paling kecil yaitu individu maka sampah akan tetap menumpuk dan bertambah setiap tahun," jelas Monianse.

Sehingga, dia mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungan, mulai dari diri sendiri dengan bagaimana mengelola sampah agar lingkungan bersih dan juga hidup sehat.

Ia berharap melalui kegiatan ini masyarakat dapat meningkatkan kepedulian kesadaran dan pengelolaan sampah sehingga bisa menjadi nilai tambah dalam berkontribusi pada terwujudnya visi Kota Baubau. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Muhammad Abiddin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved