Profil Lukman Abunawas Bakal Calon Gubernur di Pilgub Sultra 2024, Kekayaan hingga Karir Politik

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Lukman Abunawas merupakan favorit bakal calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra). Berikut profil lengkap dengan harta kekayaan hingga karir politiknya.

Lukman Abunawas menempati posisi ketiga dengan tingkat elektabilitas tertinggi bakal calon Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra, sebagaimana survei terbaru.

Lelaki yang saat ini menjabat sebagai wakil gubernur mendampingi Ali Mazi tersebut merupakan kandidat kuat pada Pilgub Sultra tahun 2024.

Dalam survei terbaru Script Survei Indonesia (SSI), Lukman menempati posisi ketiga, di bawah Kery Saiful Konggoasa dan Andi Sumangerukka.

Hasil survei yang dilansir pada Rabu (15/02/2023) ini, merekam tingkat popularitas dan elektabilitas 21 figur figur potensial.

Selain tiga nama sebelumnya, juga ada La Ode Ida, Rusda Mahmud, Ridwan Bae, Samsu Umar Abdul Samiun, Hugua, LM Sjafei Kahar, Tina Nur Alam, hingga Ruksamin.

Dalam survei kali ini, Kery Saiful Konggoasa yang teratas degan tingkat elektabilitas 19,51 persen, Andi Sumangerukka kedua (17,07 persen), dan Lukman Abunawas ketiga (11,83 persen).

Baca juga: Hasil Survei Terbaru Calon Gubernur Sulawesi Tenggara di Pilgub Sultra 2024, 21 Nama Figur Teratas

Baca juga: Daftar Kekayaan Bakal Calon Gubernur Sultra: Lukman Abunawas, Kery Saiful Konggoasa, Ridwan Bae

Riwayat Pendidikan

Saat ini Dr H Lukman Abunawas SH MH MSi menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, mendampingi Gubernur Ali Mazi untuk periode 2018-2023.

Lukman dan Ali Mazi dipilih dengan mekanisme domokrasi yang sah. Dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, pada 05 September 2018.

Lukman Abunawas lahir di Kendari pada 11 September 1958.

Dia merupakan putra dari pasangan Abunawas dan Hj St Juhariah.

Lukman menghabiskan masa kecilnya di Kendari dengan bersekolah di SD Negeri Kemaraya (tahun 1969), SMP Negeri 1 Kendari (tahun 1972), dan SMA Negeri Teladan (tahun 1975).

Lulus sekolah, Lukman melanjutkan kuliah di STAIA-LAN Ujung Pandang. Mengambil jenjang D-III.

Dia lalu melanjutkan kuliah untuk Strata 1 (S1) di dua perguruan tinggi, yakni Universitas Haluoleo (tahun 1986) dan Universitas Sulawesi Tenggara (tahun 1989).