Berita Kendari
Pj Wali Kota Kendari Sarankan Calon Pengantin Rutin Konsumsi Protein, Cegah Stunting Meningkat
Penurunan angka stunting, karena Pemkot Kendari konsistensi edukasi masyarakat pencegahan stunting khususnya yang akan menikah.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Angka kasus stunting di Kota Kendari menurun 4,5 persen selama 2022.
Tercatat di tahun 2021 kasus stunting mencapai 24 persen, dan mengalami penurunan menjadi 19,5 persen di 2022.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan penurunan angka stunting ini. Karena konsistensi edukasi masyarakat pencegahan stunting khususnya yang akan menikah.
Di mana bagi klaster calon pengantin (Catin) disarankan untuk melakukan penambahan protein.
Baca juga: PDAM Kendari Gangguan, 6 Wilayah Tak Dialiri Air Bersih Berlaku hingga 1 Februari 2023
Sedangkan klaster kedua adalah ibu hamil dan yang terakhir adalah anak bayi di bawah 2 tahun.
Asmawa juga menyampaikan, potensi sumber protein di Kota Kendari sangat tersedia.
Seperti Ikan, telur, ayam bahkan sampai daging, tentu saja melimpahnya sumber makanan itu.
Menjadi penumpang untuk memenuhi gizi masyarakat Kota Kendari dalam menangani kasus stunting.
"Makanya kita terus sosialisasi untuk betul betul bisa memanfaatkan potensi yang kita miliki dalam rangka penurunan stunting dan Alhamdulillah penurunan 4,5 itu merupakan salah satu prestasi bagi Pemkot Kendari," kata Asmawa.
Baca juga: Mengenal Pakande-Kandea Tradisi Buton Sultra, Masuk Pagelaran Festival Kalender Wisata Nasional 2023
Pemkot Kendari terus mendorong dan memaksimalkan penurunan angka stunting tahun 2023 sesuai dengan instruksi presiden republik Indonesia (RI) Joko Widodo.
Pihaknya akan mengupayakan angka stunting tahun 2023 ini bisa menyentuh angka 14 persen.
"Ada intervensi terhadap APBD untuk penurunan stunting yang dilakukan oleh OPD terkait. Maka saya pikir angka 14 persen itu bisa kita capai di tahun 2023 ini," jelasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (DPPKB) Kota Kendari Jahuddin mengatakan penurunan angka stunting berkat kolaborasi berbagai sektor.
Mulai dari tenaga kesehatan, OPD hingga tim percepatan penurunan stunting Kota Kendari.
"Terutama Wali Kota yang selalu mewanti-wanti menggerakkan semua potensi kekuatan tenaga untuk menurunkan angka stunting," ujarnya, Senin (30/1/2023).
Di mana dalam menurunkan kasus stunting tersebut, pihaknya melakukan intervensi gizi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan.
Baca juga: Dibuka Juli, Ini Penetapan Formasi CPNS 2023 dan PPPK 2023, Total ada 1 Juta Kebutuhan Pegawai
Serta intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.
"Intervensi spesifik yang dilakukan oleh tim kesehatan misalnya penyebabnya karena sakit langsung diobati atau karena kurang gizi langsung diberikan asupan."
"Nah untuk pencegahan itu dilakukan oleh dinas teknis dengan memberikan edukasi dan pendampingan terus-menerus kepada masyarakat, memberikan asupan gizi yang cukup termasuk kepada ibu-ibu hamil untuk melakukan pencegahan," jelasnya.
Bahkan kata dia, di tahun 2023 ini, Pemkot berupaya akan menurunkan kasus stunting hingga 15 persen.
Selain menggunakan metode penurunan stunting seperti di tahun-tahun sebelumnya, pihaknya bakal melakukan pendampingan Bapak Asus Anak Stunting sebagai percepatan penurunan stunting di kota Kendari.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.