Inilah Sosok Pensiunan Polisi Diduga Tabrak Mahasiswa UI, Ternyata Pernah Jabat Kapolsek Cilincing

Berikut ini sosok pensiunan polisi diduga tabrak mahasiswa UI, ternyata pernah jabat Kapolsek Cilincing. Kasus ini pun menjadi sorotan publik.

Kolase Tribunnewssultra.com
Berikut ini sosok pensiunan polisi diduga tabrak mahasiswa UI, ternyata pernah jabat Kapolsek Cilincing. Pensiunan polisi tersebut mengendarai mobil Pajero diduga menabrak mahasiswa UI. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini sosok pensiunan polisi diduga tabrak mahasiswa UI, ternyata pernah jabat Kapolsek Cilincing.

Pensiunan polisi tersebut mengendarai mobil Pajero diduga menabrak mahasiswa UI

Sosoknya pun cukup kontroversi saat ini, karena sang korban mahasiswa UI malah jadi tersangka.

Bahkan kecelakaan lalu lintas itu membuat mahasiswa UI meninggal dunia.

Kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Atallah Saputra, mendapat sorotan luas.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut 3 Pemuda di Kendari Beach, Melaju Cepat Hilang Kendali Lalu Tabrak Trotoar

Kata kunci mahasiswa UI dalam dua hari terakhir ini menjadi trending topic Twitter.

Pantauan TribunnewsSultra.com, kata kunci mahasiswa UI masih bertengger di deretan atas trending topic Twitter, Sabtu (28/1/2023).

Dari berbagai cuitan itu, banyak yang merasa janggal dengan penetapan kasus kecelakaan lalu lintas tersebut.

Pasalnya, korban meninggal dunia yang tertabrak mobil Pajero itu ditetapkan sebagai tersangka.

Sedangkan sang pengemudi, pensiunan polisi AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono lepas jeratan.

Banyak pula yang kebingungan dengan penetapan pasal yang disangkakan terhadap mahasiswa UI ini.

Berikut ini sosok pensiunan polisi diduga tabrak mahasiswa UI, ternyata pernah jabat Kapolsek Cilincing. Pensiunan polisi tersebut mengendarai mobil Pajero diduga menabrak mahasiswa UI.
Berikut ini sosok pensiunan polisi diduga tabrak mahasiswa UI, ternyata pernah jabat Kapolsek Cilincing. Pensiunan polisi tersebut mengendarai mobil Pajero diduga menabrak mahasiswa UI. (Kolase Tribunnewssultra.com)

"Kasus Purnawirawan menabrak mahasiswa UI itu kalau menurut pasal ini kira-kira siapa ya yg pantas jadi tersangka....," tulis keterangan unggahan akun Twitter @dodongc.

"Pengemudi mobil tidak jadi tersangka karna dianggap tidak merampas hak jalan korban.

Jadi pertanyaan, kenapa dalam kasus remaja tewas karna konten hadang truk, sopir truk jadi tersangka sementara pengemudi mobil yang tabrak mahasiswa UI ini tidak jadi tersangka?," tulis akun @Adi_8002.

Namun diantaranya, adapula sebuah akun yang menuliskan bahwa sosok pensiunan polisi penabrak mahasiswa UI itu sebenarnya baik.

Baca juga: Mobil Kapolres Baubau Kecelakaan di Muna, Toyota Fortuner Dinasnya Tabrak Kios Warga

"Kalian yang sekarang bikin jokes/ hina Purnawirawan Polisi Penabrak Mahasiswa UI, Kalian itu belum kenal aja sama beliau. Beliau itu sebenernya baik + humble banget orangnya.
Dia jg dermawan + humoris banget. Kalo klian kenal secara personal klian pasti gak akan tega hina beliau," cuit @wakilgubernurKW.

Sorotan demi sorotan dilayangkan netizen atas kasus ini.

Namun siapa sebenarnya sosok pensiunan polisi itu?

Ia adalah Lantas AKBP Purn Eko Setia Budi Wahono yang terlibat kecelakaan dengan Hasya, si mahasiswa UI.

Dilansir dari Tribunnews.com, Penelusuran via Google menghasilkan sedikit informasi tentang Eko Setia Budi Wahono.

Selama kariernya, Eko Setia Budi Wahono sepertinya tak banyak bersinggungan dengan publik dan media.

Kumpulan artikel tentang Eko Setia Budi Wahono terkonsentrasi pada kegiatan pembagian sembako di Januari 2021.

Saat itu Eko Setia Budi Wahono berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) dan menjabat sebagai Kapolsek Cilincing.

Sejumlah media mengglorifikasi Eko Setia Budi Wahono sebagai kapolsek yang suka membagikan bantuan sosial.

Faktanya, hanya kegiatan pembagian sembako pada Januari 2021 tersebut yang terpublikasi.

Penggunaan frasa "suka membagikan bantuan sosial" tersebut mengandung tanda tanya besar.

Fakta lain, Januari 2021 merupakan masa-masa pandemi Covid-19.

Seperti diketahui publik, selama pandemi mendera negeri ini, pimpinan Polri memerintahkan para pejabat kepolisian hingga level kapolsek untuk menggalang bahan pangan yang kemudian disalurkan kepada masyarakat.

Hal yang sama dilakukan jajaran TNI, pemda, dan yang lainnya.

Di lapangan, Polri dan TNI kerap bersinergi untuk membagikan sembako bagi masyarakat.

Hal itu pula yang terjadi di Cilincing, Jakarta Utara, pada Januari 2021.

Polsek Cilincing yang dipimpin Kompol Eko Setia Budi Wahono menyalurkan bantuan sembako kepada warga di Cilincing.

Artikel lain tentang Eko Setia Budi Wahono adalah akhir masa jabatannya di Polsek Cilincing.

Eko Setia Budi Wahono disebutkan dimutasi menjadi Wakil Kepala Satuan Binmas Polres Jakarta Barat dan berpangkat AKBP.

Status tersangka

Hasya yang mengendarai sepeda motor tertabrak dan terlindas mobil Mitsubishi Pajero yang dikemudikan

Kecelakaan terjadi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Oktober 2022.

Baru-baru ini, polisi menetapkan Muhammad Hasya Atallah Saputra sebagai tersangka pada kecelakaan maut tersebut.

Hasya dinilai lalai dalam berkendara hingga terlindas mobil dan tewas.

"Jadi dia menghilangkan nyawa sendiri karena kelalaian sendiri," ujar Latif dalam konfrensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (27/1/2023).

Kasus ini otomatis berhenti karena tersangkanya telah wafat.

Meski polisi telah memberi penjelasan, namun penetapan Hasya sebagai tersangka dalam kasus ini masih tetap menarik rasa perhatian publik.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman mengatakan, penetapan Hasya sebagai tersangka dilakukan berdasar penyebab kecelakaan.

"Penyebab kecelakaan si korban sendiri," ujar Latif, saat konferensi pers, Jumat (27/1/2023).

"Karena kelalaiannya menghilangkan nyawa orang lain dan dirinya sendiri. Karena kelalaiannya dia meninggal dunia," katanya.

Latif Usman menuturkan bahwa penyebab kecelakaan bukanlah Eko Setia Budi Wahono.

"Penyebab kecelakaan adalah kelalaian korban dalam mengendarai sepeda motor, bukan kelalaian pak Eko," kata dia.

Beberapa waktu lalu, Adi Syaputra, ayah Hasya, membeberkan informasi yang dia terima dari rekan-rekan Hasya di lokasi kejadian.

Saat itu, Hasya hendak pulang ke kos mengendarai sepeda motor seusai mengikuti kegiatan kampus.

Di tengah perjalanan, Hasya terjatuh karena menghindari orang yang menyeberang jalan secara mendadak.

"Tiba-tiba ada yang melintas, otomatis rem mendadak. Terus seperti goyang karena rem mendadak. Terus jatuh ke kanan," kata Adi.

Saat yang sama, dari arah berlawanan, meluncur mobil Pajero yang dikemudikan Eko Setia Budi Wahono.

Mobil itu menabrak dan melindas Hasya yang tergeletak di jalan.

"Ada mobil dari depan dalam hitungan sepersekian detik. Posisi tidak terlalu lambat dan kencang, sedanglah," ucap Adi.

"Pengemudi itu berhenti dimintain tolong sama teman-teman almarhum untuk membawa korban ke rumah sakit, dia nggak mau. Sempat terkapar anak saya 20-30 menit di pinggir jalan, karena teman-temannya mencari pertolongan ke rumah sakit tapi nggak dapat juga," ujar dia.

"Pak Eko itu menyatakan tidak mau membawa ke rumah sakit, teman-teman Hasya mencari pertolongan ke klinik atau yang ada ambulans untuk membawa anak saya nggak ketemu juga," kata Adi.

Hasya akhirnya dapat diangkut ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana/Tribunnews.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved