Berita Kendari

Titik Nol Kilometer di Kendari Sulawesi Tenggara hingga Kawasan Pecinan Bakal Jadi Wisata Sejarah

Lokasi Titik Nol Kilometer hingga penataan kawasan bersejarah di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

|
TribunnewsSultra.com/ Amelda Devi Indriyani
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari, Fauziah A Rachman. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Lokasi Titik Nol Kilometer hingga penataan kawasan bersejarah di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Lokasi-lokasi tersebut kini tengah ditata oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk dijadikan tempat wisata sejarah.

Titik Nol Kilometer Kota Kendari sendiri berada tepat di bawah Jembatan Teluk Kendari atau Jembatan Bahteramas sebagaimana ketentuan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan penataan kawasan heritage tersebut karena melihat potensi yang ada di kawasan Kendari Beach hingga Kota Lama.

Kawasan tersebut mampu menjadi kawasan heritage atau kawasan yang bernilai sejarah tinggi dan dapat dinikmati hingga saat ini.

Baca juga: Desain Penataan Kawasan Tugu Eks MTQ Sultra Mulai Disiapkan, Jadi Pusat Kuliner dan UMKM di Kendari

Pasalnya, di kawasan tersebut banyak peninggalan sejarah mulai dari bangunan hingga benda-benda bersejarah lainnya salah satunya meriam baterai mata peninggalan Jepang.

Untuk itu, pihaknya bakal menentukan titik yang berfungsi sebagai lokasi-lokasi sejarah dan menjadi ruang publik yang dapat dinikmati tanpa menghilangkan identitas asli dari kawasan tersebut.

"Ini program Pemkot Kendari terkini, khususnya penataan kawasan Teluk Kendari termasuk di dalamnya kawasan Kota Lama yang rencananya akan kita jadikan kawasan heritage," katanya, Kamis (12/1/2023).

Kata dia, salah satu yang dijadikan kawasan haritage di Kota Lama adalah kawasan pecinan, yakni pemukiman orang Cina merujuk pada sebuah wilayah kota yang mayoritas penghuninya etnis Tionghoa.

“Kalau misalnya kawasan Kota Lama itu kawasan pecinan di Kota Kendari, maka ke depan identitas sebagai pecinan harus tetap ada, jangan sampai hilang ditelan bumi, atau hilang ditelan masa,” jelasnya.

Baca juga: Begini Kondisi Batbat Pasca Ditutup, Palang Batang Pohon Masih Terpasang, Pengunjung Balik Arah

Terbentuknya kawasan bersejarah ini diharapkan dapat menjadi pengingat tanda awal terbentuknya Kota Kendari, tepatnya bermula di Kelurahan Kandai yang ditandai dengan sebutan Titik Nol Kilometer.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari, Fauziah A Rachman mengatakan hingga kini proses penataan kawasan wisata sejarah tersebut tengah didiskusikan bersama masyarakat sekitar.

Utamanya kawasan pecinan yang bakal dijadikan aset Pemkot Kendari sebagai lokasi wisata sejarah.

Namun, hingga kini masih ada beberapa warga yang belum menerima untuk diambil alih Pemkot Kendari sebagai aset daerah, lantaran bayaran ganti rugi dianggap tidak cukup.

Untuk itu, Fauziah menyebut pihaknya melibatkan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sebagai lembaga independen untuk menentukan nilai harga tanah dan bangunannya untuk pembebasan heritage.

Baca juga: Penjelasan Dikmudora Kendari dan BKPSDM Soal Guru Honorer yang Diberhentikan Usai Daftar PPPK

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved