Harga SilverQueen Love Viral TikTok di Indomaret dan Alfamart, Cokelat Chunky Edisi Hari Valentine

Sejarah SilverQueen tak bisa lepas dari nama Ming Chee Chuang.

Ia adalah pebisnis asal Burma (Myanmar) keturunan Tionghoa yang telah lama menetap di Bandung.

Lahirnya SilverQueen berasal dari langkah Ming Chee Chuang yang membeli perusahaan bernama NV Ceres.

Pada era Hindia Belanda, NV Ceres adalah perusahaan milik orang Belanda yang kemudian dijual seiring masuknya Jepang tahun 1942.

Setelah dibeli Chuang (Ming Chee Chuang SilverQueen), NV Ceres berubah nama menjadi PT Perusahaan Industri Ceres.

Inilah cikal bakal Silver Queen mendunia.

Baca juga: Betrand Peto Viral di TikTok dan Twitter, Kedekatan Sarwendah Istri Ruben Onsu yang Kerap Disorot

Meski demikian, perusahaan produsen SilverQueen saat ini berkantor pusat di Singapura di bawah naungan Petra Foods Limited.

Perusahaan tersebut kali pertama mendirikan merek Silver Queen dan Ceres di Indonesia pada tahun 1950-an.

“Petra Foods telah memuaskan generasi pecinta cokelat di wilayah ini selama lebih dari 50 tahun,” tulis laman resmi Petra Foods Limited dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.

“Didirikan oleh keluarga Chuang pada tahun 1950-an sebagai produsen cokelat di Indonesia,” lanjut laman tersebut.

Perusahaan keluarga Chuang memang melanjutkan bisnis “Ming Chee Chuang SilverQueen” melalui anak-anak Ming Chee Chuang yakni John dan Joseph Chuang.

Pada periode inilah perusahaan induk baru didirikan di Singapura.

Dengan Petra Foods Pte Ltd di tahun 1984 sekaligus penggabungan PT Ceres ke induk baru yang terus berkembang hingga saat ini.

Pada 1987, Petra Foods mulai mendistribusikan merek pihak ketiga di Indonesia.

Perusahaan mencatat sederet portofolio merek cokelat terkemuka, termasuk merek utama seperti Silver Queen, Ceres, dan Delfi.