UPDATE Harga BBM Pertamina 2023 Lengkap, Pertamax Rp 13.050, Dexlite Rp 16.500, Turbo Rp 14.350

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini update harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina 2023 lengkap, mulai dari Pertamax Rp 13.050, Dexlite Rp 16.500, Turbo Rp 14.350.

Rincian harga BBM Pertamina 2023 ini sudah dirilis melalui situs resmi MyPertamina.id.

Harga yang tertera dengan semua jenis BBM Pertamina, termasuk Pertamax dipastikan akan berubah pada 3 Januari 2022 pukul 14.00 WIB.

Terbaru, harga Pertamax dipastikan turun hingga mencapai Rp 13.050 di sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca juga: Harga Pertamax Turun Rp12.800 Berlaku Pukul 14.00 WIB di Sulawesi Tenggara Tak Berubah

Namun, khusus di Provinsi Aceh dan beberapa wilayah lainnya harga termurah mencapai Rp 12.800.

Harga ini juga berlaku untuk di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan untuk di Sulawesi Tenggara khusus harga Pertamax 2023, Rp 13.050 berlaku seluruh di wilayah Sulawesi.

Mulai dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat.

Bahkan Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat juga mendapatkan harga Pertamax 2023 Rp 13.050.

Dilansir dari Kompas.com, PT Pertamina Persero menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dari Rp 13.900 menjadi Rp 12.800 mulai Selasa (3/1/2023).

"Nanti mulai jam 2 siang hari ini harga Pertamax akan turun dari Rp 13.900 menjadi Rp 12.800," kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati di SPBU Pertamina Jalan MT Haryono, Tebet, Jakarta, Selasa.

Nicke mengatakan, harga BBM jenis Pertamax Turbo dan Dexlite juga akan mengalami penurunan.

Sementara itu, harga BBM jenis Solar dan Pertalite tetap sama.

"Demikian juga untuk produk-produk Pertamax Turbo dan juga lainnya, Dexlite ini juga kan turun sesuai dengan formula yang telah ditetapkan ESDM itu akan bersamaan," ujarnya.

Baca juga: Simak Rincian Harga BBM Pertamina Jenis Pertamax Turun Hari Ini Pukul 15.00 WITA di Sultra

Lebih lanjut, Nicke mengatakan, untuk Solar dan Pertalite tak mengalami penyesuaian harga karena merupakan bagian dari subsidi pemerintah.