Berita Kendari

Kebakaran di Kendari Sultra Sepanjang 2022 Kebanyakan Gegara Korsleting Listrik, Kasus Menurun

Kasus kebakaran di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menurun sepanjang tahun 2022.

TribunnewsSultra.com/ Amelda Devi Indriyani
Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari, Abdul Rifai. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kasus kebakaran di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menurun sepanjang tahun 2022.

Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari, Abdul Rifai mengatakan selama tahun berjalan, pihaknya telah mengatasi kurang lebih 100 kasus kebakaran.

Kata dia, kebakaran di Kota Kendari rata-rata disebabkan adanya korsleting listrik, tetapi hal tersebut belum bisa dibuktikan melalui uji laboratorium.

Selanjutnya, diakibatkan pembakaran sampah yang merembet ke pemukiman sehingga memicu terjadinya kebakaran.

"Yang jelasnya tahun ini ada penurunan dari tahun sebelumnya, tahun lalu berada pada angka 100 kasus lebih," kata Abdul Rifai saat ditemui di Balai Kota Kendari, pada Rabu (28/12/2022).

Baca juga: 46 Alat Pemadam Kebakaran Dihibahkan Bea Cukai ke Pemerintah Kota Kendari

Abdul Rifai mengatakan penurunan angka penanganan kasus kebakaran tersebut tidak lepas dari upaya kerja sama Damkar bersama pemerintah setempat mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan.

Kemudian, lapisan masyarakat maupun pelajar dan tenaga pendidik dari tingkat TK hingga mahasiswa melalui sosialisasi tentang edukasi pencegahan kebakaran.

Rifai mengaku pihaknya selalu siaga melakukan penyelamatan yang perlu diberi penanganan khusus bekerja sama dengan pihak rumah sakit.

Abdul Rifai menyampaikan kasus kebakaran merupakan kasus yang mendominasi dari kasus lainnya yang ditangani Damkar Kota Kendari.

Di mana, masalah penyelamatan yang sering diterima dari laporan masyarakat tersebut antara lain gangguan hewan buas seperti ular, anjing gila, monyet, dan lebah.

Baca juga: Antisipasi Musibah Kebakaran, KPU Baubau Gandeng Dinas Pemadam Kebakaran Gelar Simulasi

Hingga kasus-kasus penyelamatan darurat seperti jatuh dalam sumur, terjepit reruntuhan, cincin yang tidak bisa terlepas dan lainnya.

Kendati demikian, dirinya berharap masyarakat dapat melaporkan segala bentuk permasalahan yang ditemui sesuai dengan tugas Damkar dan memberi masukan agar bisa lebih mengoptimalkan pelayanan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved