Berita Konawe

Pengakuan Pria Gondrong Usai Pukul Wanita di Depan Kampus Unilaki Konawe, Sebut Hanya Akting

Pengakuan pria gondrong yang pukul seorang wanita berhijab di depan Kampus Universitas Lakidende (Unilaki). Wanita yang dalam video itu berinisial RE.

Penulis: Arman Tosepu | Editor: Muhammad Israjab
Handover
Inilah Pengakuan Pria Gondrong yang Pukul Wanita di Depan Kampus Unilaki Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sebut Hanya Akting 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Pengakuan pria gondrong yang pukul seorang wanita berhijab di depan Kampus Universitas Lakidende (Unilaki), Kelurahan Lalosabila, Kecamatan Wawotobi.

Pria gondrong tersebut berinisial RA sedangkan wanita yang dalam video itu berinisial RE seorang mahasiswi Unilaki.

Saat dihubungi TribunnewsSultra.com, RA menceritakan kronologi awal peristiwa dalam video yang viral itu.

Di mana, kejadian yang terekam kamera warga itu terjadi Selasa (6/12/2022) sekira pukul 14:00 wita.

"Awalnya saya lagi duduk depan warung yang depan kampus Unilaki. Saya lagi diskusi sama senior-senior," kata RA melalui pesan WhatsApp.

Baca juga: Viral Video Pria Gondrong Hajar Perempuan di Depan Kampus Universitas Lakidende Konawe Sultra

Saat berdiskusi, kata dia, ada beberapa minuman keras disitu.

RE atau kekasih RA kemudian mengira jika RA sedang ikut meneguk minuman keras.

"Dia marah, dia pukul mih saya tapi saya kasih paham dia, dia mengerti lah juga terus saya jalan antar pulang saya lihat sekeliling ada yang pegang HP ada orang nongki di situ saya kode mih pacar ku kita bikin setingan seperti itu," tambahnya.

Menurut RA, aksi yang dilakukannya itu tidak membuat keluarga RE keberatan.

"Tidak, tiap hari juga saya ke rumahnya bapaknya," jelasnya.

RA juga sempat mengirimkan video klarifikasi RE kepada TribunnewsSultra.com yang berdurasi 47 detik.

Dengan santai, RE mengaku, jika aksi penganiayaan itu karena salah paham.

"Kalau saya ingat lucu-lucu karena salah paham, nda di tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar RE sambil tertawa bersama RA.

RA kemudian menimpali, jika ingin melaporkannya lebih baik di Markas Besar (Mabes) jangan di Kepolisian Daerah (Polda).

Dalam video lainnya yang berdurasi 5 detik, RE juga mengimbau agar masyarakat jeli dan tidak mudah terprovokasi.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved