Ridwansyah Taridala Sebut The Park Kendari Serap 90 Persen Tenaga Kerja Lokal, Lebihi Target Pemkot

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Ridwansyah Taridala menyebut pusat perbelanjaan The Park Kendari menyerap sekira 90 persen tenaga kerja lokal.

Hal tersebut ia sampaikan usai menghadiri opening The Park Kendari di Jalan Brigjen M Yoenoes, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (8/12/2022).

Menurutnya, penyerapan tenaga kerja lokal ini melebihi syarat yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terhadap investor atau pengusaha yang membuka usaha di Kota Kendari.

Di mana, kata dia, Pemkot Kendari menetapkan pengusaha wajib merekrut 70 persen tenaga kerja dari warga setempat.

"Iya, semua tampilan acara dilangsungkan tadi memperlihatkan adanya tenaga kerja lokal berpartisipasi, bahkan atribut yang dikenakan merupakan produk lokal," jelasnya.

Baca juga: Daftar Tenan Pengusaha Lokal di The Park Kendari Sultra, Disebut Jadi Ikon Baru di Sulawesi Tenggara

Ridwansyah Taridala mengatakan hadirnya pusat perbelanjaan terbesar di Kota Kendari ini tidak mematikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kata dia, hal tersebut justru bisa menyinergikan dan menjadi payung bagi usaha-usaha sektor UMKM tersebut.

Untuk itu, Pemkot Kendari juga tengah melakukan pendataan agar pembangunan ini bisa selaras dengan perkembangan UMKM di Kota Kendari.

"Agar para UMKM memiliki kesempatan. Tentunya, dengan adanya The Park Kendari, masyarakat Sultra, khususnya Kota Kendari tak perlu jauh-jauh pergi ke luar kota, cukup datang di Kota Kendari," jelasnya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, Subhan mengatakan kehadiran The Park Kendari menandakan kota ini sebagai salah satu daerah di Indonesia Timur mulai mengalami perubahan.

Baca juga: Profil The Park Kendari Mal dan Pusat Perbelanjaan di Sulawesi Tenggara, Tenant, Jam Buka, Pemilik

Ia menjelaskan potensi serta pertumbuhan ekonomi di Kota Kendari semakin mengalami peningkatan, sebab hadirnya pusat perbelanjaan menjadi tanda perputaran ekonomi baik.

"Mereka ini juga tidak mungkin membangun mal semegah ini tanpa melihat potensi dan perkembangan ekonomi di Kota Kendari," ujarnya.

"Ini fakta dan bukti bahwa Kota Kendari sudah mampu sejajar dengan kota-kota besar yang lain di Indonesia," jelasnya menambahkan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)