Berita Sulawesi Tenggara

Pabrik Nikel Segera Dibangun di Buton Utara, PT ATN Indonesia Mineral Bakal Serap 1.000 Tenaga Kerja

PT About The Nickel (ATN) Indonesia Mineral bakal membangun kawasan pabrik nikel kelas satu di Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
ILUSTRASI : PT About The Nickel (ATN) Indonesia Mineral bakal membangun kawasan pabrik nikel kelas satu di Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra). Lokasi pembangunan tersebut bertempat di Desa Kurolabu, Kulisusu Utara, Butur, Sultra dengan luas lahan 300 hektar. 

Ia menambahkan sejauh ini, Industri Ferronickel, Nickel Pig Iron tumbuh dengan mantap, dan beberapa daerah juga telah mulai pabrik pengolahan nikel untuk baterai sekunder, ESS dan sebagainya.

Menurutnya, dengan adanya teknologi ini, sangat selaras dengan harapan pemerintah untuk mendukung teknologi biaya rendah, efisiensi tinggi ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

PT ATN Indonesia Mineral dan rekanan, berencana akan membangun pabriknya di wilayah Buton Utara, Sulawesi Tenggara, dengan nilai investasi awal sebesar USD 200 juta atau sekitar Rp3,5 triliun.

Alman Susmanto menuturkan pembangunan pabrik nikel telah mendapatkan dukungan penuh pemerintah terhadap rencana pembangunan pabrik ini.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Buton Utara Nomor 640/882/VIII/2021 tentang Persetujuan Investasi.

Baca juga: Jokowi Didampingi 4 Menteri, Kapolri, Gubernur Sultra dan Sulteng, Resmikan Pabrik Smelter di Konawe

Selain itu, ia menjelaskan alasan memilih lokasi di Butur untuk pembangunan pabrik nikel yakni karena daerah baru berkembang, sehingga butuh investasi guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal.

"Jadi pembangunan pabrik ini direncanakan setelah adanya izin dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional tentang status lahan pada Desember 2022," kata dia.

Lanjutnya, setelah adanya izin tersebut maka PT ATN Indonesia Mineral akan membangun jetty di sekitaran kawasan pabrik sebagai pintu masuk operasional.

Alman Susmanto menyebut pembangunan ini diperkirakan akan berjalan 1 tahun 6 bulan, dan paling lama 2 tahun dengan masa uji coba selama 6 bulan.

Untuk tahap awal pembangunan dengan luas lahan 300 hektar dapat menampung 6 tenan atau pabrik, dengan satu tenan memiliki luas bangunan 50 hektar.

Baca juga: Konfederasi Serikat Pekerja Nasional Soroti Perusahaan Pabrik Roti di Konawe Sulawesi Tenggara

"Lalu, pengembangannya nanti sekitar 700 hektar, tetapi harus melihat lagi mana kawasan yang bisa atau tidak untuk menjadi proyek pengembangan," jelasnya.

Sementara itu, dalam mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar, PT ATN Indonesia Mineral bakal menyerap sebanyak 1.000 tenaga kerja.

"Ke depannya apabila telah dilakukan pengembangan pembangunan akan menyerap 2.000 tenaga kerja," pungkasnya.

Informasi tambahan Selasa, 29 November 2022, PT ATN Indonesia Mineral telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra perusahaan.

Mitra perusahaan tersebut di antaranya GS Engineering & Construction Corp STX Corporation dan Monolith Co., Ltd., yang akan menjadi dasar untuk membangun dan mengoperasikan pabrik nikel berdasarkan terobosan technology MACH lisensi milik Monolith Co., Ltd. (*)

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved