5 Orang Dilaporkan ke Polisi Buntut Pemukulan Wasit Porprov Sultra 2022 Pertandingan Baubau Vs Buton

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BUTON - Sebanyak empat pemain dan seorang manajer Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Baubau dilaporkan ke Polres Buton.

Mereka dilaporkan Komite Wasit Asosiasi Provinsi (Komwas Asprov) PSSI Sulawesi Tenggara (Sultra), setelah seorang wasit bernama La Baisi dikeroyok di tengah lapangan.

Insiden pengeroyokan terjadi saat pertandingan sepak bola antara Kota Baubau melawan Kabupaten Buton di Lapangan Wasuemba, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, pada Selasa (29/11/2022).

Ketua Komite Wasit Asprov PSSI Sultra, Muhammad Asmada mengatakan akibat pemukulan tersebut, La Baisi menderita luka memar di belakang leher dan bibir.

"Itu berdasarkan visum di Puskesmas Wabula," ujar Muhammad Asmada kepada TribunewsSultra via telepon, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Wasit Porprov Sultra 2022 Dikeroyok Pemain dan Official Saat Pertandingan Bola Baubau Vs Buton

Komite Wasit pun mendatangi Polres Buton untuk melaporkan lima terduga pelaku pemukulan tersebut.

"Kami laporkan seorang manajer yang masuk memukul, dan pemain kurang lebih empat pemain," katanya.

Menurut Muhammad Asmada, pengeroyokan bermula saat wasit La Baisi yang memimpin pertandingan mengganjar kartu kuning terhadap salah seorang pemain Kota Baubau.

Kartu kuning dikeluarkan wasit karena pemain Kota Baubau melakukan pelanggaran keras menekel pemain Kabupaten Buton.

Karena tak terima dihukum kartu kuning, salah seorang pemain memprotes keputusan sang wasit tersebut.

Baca juga: 2 Kartu Kuning Penyebab Wasit Porprov Sultra 2022 Ditonjok Saat Pimpin Sepak Bola Buton Vs Baubau

"Sehingga terjadi dorong mendorong antara wasit dengan pemain. Sebelum terjadi pemutusan, masuk manajer dari arah bench (bangku) Kota Baubau langsung datang memukul wasit," ungkapnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)