UPDATE Korban Gempa Cianjur: Warga Terbaring di Halaman Rumah Sakit, Korban Terus Bertambah

Laporan update terkini korban gempa Cianjur, Jawa Barat, terus bertambah. Warga terbaring di halaman rumah sakit dan korban terus bertambah.

Editor: Risno Mawandili
Istimewa
Laporan update terkini korban gempa Cianjur, Jawa Barat, terus bertambah. Warga terbaring di halaman rumah sakit dan korban terus bertambah. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Laporan update terkini gempa Cianjur menunjukan bahwa korban masih terus bertambah.

Juga puluhan warga terbaring di halaman rumah sakit yang telah melebihi kapasitas.

Melansir laporan Kompas.com pada Senin (21/11/2022) pukul 18.33 WIB, puluhan warga tersebut terbaring di tenda peleton di halaman RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dalam kondisi ini, korban gempa Cianjur masih terus bertambah.

Laporan yang sama menuliskan bahwa cukup sering terdengar suara sirine ambulans yang terus berdatangan.

Suara itu beradu dengan teriakan warga yang meminta masyarakat membuka akses masuk menuju pintu rumah sakit.

Baca juga: Sejarah Sesar Cimandiri dan Sesar Citarik yang Berulang Sebabkan Gempa Cianjur, Kini Ratusan Korban

Menurut data sementara, korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur telah mencapai 56 orang.

Adapun korban luka-luka tercatat telah mencapai 700 orang.

Melansir TribunJabar.id, 40 dari total 56 korban meninggal dunia merupakan anak-anak.

Adapun korban yang luka-luka rata-rata mengalami luka dibagian kepala.

Ada pula korban yang patah tulang.

"Korban yang meninggal dunia, tewas lokasi kejadian, dalam pejalanan ke rumah sakit, dan saat mendapatkan penganan medis," ujar Bupati Cianjur Herman Suherman pada wartawan, Senin (21/11/2022).

Dari pantauan Kompas.com di RSUD Sayang, ratusan tenaga medis tampak sibuk mengurus pasien.

Selain banyaknya korban yang harus dirawat, minimnya penerangan kian mempersulit petugas.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil datang dengan didampingi Bupati Cianjur Herman Suherman.

Setiba di rumah sakit, pria yang akrab disapa Emil itu berinteraksi dengan warga.

Beberapa warga bahkan menangis sambil menahan kesakitan.

Emil kemudian berkoordinasi dengan Pemkab Cianjur untuk mempersiapkan kebutuhan logistik.

Salah satu yang paling dibutuhkan yakni tenaga medis dan obat-obatan.

"Saya sudah meminta Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) untuk menyiapkan pasukannya untuk digeser ke Cianjur dan juga ambulans-nya," jelas Emil.

KOLASE FOTO Dampak gempa Cianjur, Jawa Barat - Sejarah mencatat bahwa Sesar Cimandiri dan Sesar Citarik sudah berulang kali menjadi penyebab utama Gempa Cianjur, Jawa Barat.
KOLASE FOTO Dampak gempa Cianjur, Jawa Barat - Sejarah mencatat bahwa Sesar Cimandiri dan Sesar Citarik sudah berulang kali menjadi penyebab utama Gempa Cianjur, Jawa Barat. (Istimewa)

Kondisi terkini gempa Cianjur masih siaga.

Laporan terkini BMKG menjelaskan kemungkinan gempa susulan meskipun sudah terjadi 25 kali gempa susulan.

"Masih ada (potensi gempa susulan)," kata Daryono dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/11/2022), dikutip dari Kompa.com.

BMKG akan terus memantau gempa susulan hingga besok, Selasa (22/11/2022) pagi.

"Kita akan pantau terus dan sampai besok pagi kita akan hitung, dan akan jadi acuan kita dalam estimasi kapan gempa berakhir. Kalau tengah malam, kita belum bisa hitung sampai kapan peluruhan terjadi," ujar Daryono.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau warga untuk menghindari lereng retak dan bantaran sungai pasca-gempa bumi magnitudo 5,6 di Cianjur.

"Jadi kami mohon diwaspadai pula apabila sedang hujan mohon tidak berada di dekat lereng atau pun menghindar dari bantaran sungai yang dikhawatirkan di situ berpotensi mengalami banjir bandang," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/11/2022).

Dwikorita mengatakan, bahaya lanjutan bisa muncul mengingat gempa terjadi saat musim hujan.

Curah hujan yang tinggi berpotensi menyapu material dari lereng atau bantaran sungai tersebut sehingga menimbulkan bahaya ikutan (collateral hazard) seperti tanah longsor dan banjir.

"Jadi, pada lereng-lereng yang sudah, rapuh retak karena diguncang gempa, apabila hujan turun dikhawatirkan material yang terlepas dan terguncang gempa dapat tersapu air hujan," terangnya.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat memastikan bangunan rumah pasca-gempa sebelum kembali ke rumah untuk meminimalisir bahaya yang mungkin timbul.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda tahan gempa atau tidak mengalami kerusakan berarti, pastikan kerusakan atau retakan yang terjadi tidak membahayakan kestabilan bangunan sebelum ke dalam rumah," imbuhnya. (*)

Sumber: Kompa.com, Kompas.com, Kompas.com, TribunJabar.id

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved