Video Viral
Link Kebaya Merah Viral Hanya 1 dari 92 Video Model AH dan Pria ACS yang Dijual Akun Twitter Meamora
Link kebaya merah viral ternyata hanya salah satu dari 92 video syur yang dibuat oleh model inisial AH bersama sosok pemeran pria berinisial ACS.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
ACS dan AH kini sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus video viral kebaya merah tersebut.
Sudah Produksi 92 Video Syur
Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian terungkap dua sosok pemeran video kebaya merah viral tersebut ternyata telah memproduksi sebanyak 92 video syur dan 100 foto dewasa.
Video dan foto itu diperjualbelikan keduanya memanfaatkan dua akun Twitter yang dikelolanya sepanjang tahun 2022.
Akun tersebut bernama @ainturslvt dan @meamora.
Baca juga: Kebaya Merah Link Video Viral Yandex Ru di Twitter Lebih Dari Satu? Polisi Sita Alat Produksi
Melalui cuitan akun tersebut, mereka menawarkan harga bervariasi untuk pemesanan video syur.
Tarif tersebut mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Khusus tarif video viral kebaya merah bertemakan resepsionis hotel tersebut dihargai senilai Rp750 ribu.
Selanjutnya, calon pembeli yang berminat memperoleh video syur produksi keduanya diberikan link khusus.
Link khusus tersebut mengarahkan pembeli mengakses Telegram.
Aplikasi itu dimanfaatkan keduanya melanjutkan percakapan seputar harga hingga tema video syur yang diinginkan calon pembeli.
Setelah proses produksi selesai, pelaku yang juga pemeran video kebaya merah kemudian mengirimkan link videonya ke pembeli.
Baca juga: Pengakuan AH Pemeran Video Kebaya Merah hingga Viral di TikTok dan Twitter Soal Status dengan ACS
“Tempat buat di dalam kamar hotel sesuai tema yang dipesan. Pembuatan sesuai tema pemesanan,” kata Kombes Pol Farman di Ruang Konferensi Pers, Gedung Humas Mapolda Jatim.
Kompol Harianto Rantesalu menambahkan terdapat temuan bahwa pembeli video tersebut ada yang berasal dari luar negeri.
Dokumentasi ratusan video dan foto dewasa yang diproduksi kedua pelaku diperoleh penyidik dari proses penyitaan.
Analisis yang melibatkan laboratorium forensik serta sejumlah perangkat keras hardisk laptop milik tersangka.
Mulai dari laptop MSI, hardisk merek WD, serta hardisk eksternal merek Toshiba yang semuanya berwarna hitam.
Selain itu, sebuah handphone atau HP merek Realme C11 dan telepon seluler (ponsel) Realme C33.(*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili, Surya.co.id/Luhur Pambudi)