Berita Kendari
Gerhana Bulan Total di Kendari Sulawesi Tenggara Mulai Terlihat Memerah Pukul 18.36 Wita
Gerhana Bulan Total di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai terlihat memerah pada pukul 18.36 Wita.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Gerhana Bulan Total di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai terlihat memerah pada pukul 18.36 Wita.
Hal itu berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Kendari di Purirano dan juga bisa terlihat secara langsung oleh masyarakat.
Namun pengamatan yang dilakukan Stasiun Geofisika Kendari tampak bulan masih sedikit terlihat disebabkan awan tebal.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin menjelaskan Gerhana Bulan Total ini dapat diamati di seluruh Kota Kendari.
Tidak hanya itu saja, Gerhana Bulan Total ini dapat diamati dengan mata telanjang saat cuaca cerah.
Baca juga: Tips Menyaksikan Gerhana Bulan Total, Ini Link YouTube Live Streaming dari Stasiun Geofisika Kendari
Katanya, Gerhana Bulan Total ini saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar.
"Hal ini membuat Bulan masuk ke umbara Bumi yang mengakibatkan saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat merah," ungkapnya, Selasa (8/11/2022).
Lebih lanjut, Rudin menjelaskan secara rinci terkait dengan fase gerhana yakni gerhana mulai, gerhana sebagian.
Kemudian gerhana total mulai pukul 18:16:19 dengan sudut putar dari barat ke timur (azimut) 72.4, kemudian puncak gerhana pada pukul 18:59:11 dengan azimut 70.7.
Selanjutnya, fase gerhana total berakhir pada pukul 19:42:03 dengan azimut 68.3, fase gerhana sebagian berakhir pukul 20:49:22 dengan azimut 61.9.
Baca juga: 4 Cara Lihat Gerhana Bulan Total Malam Ini di Kendari, Pakai Teropong hingga Fitur Zoom di HP
"Untuk fase terakhir yakni gerhana berakhir pada pukul 21:57:43 dengan azimut 49.1," jelas Rudin.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra, pemantauan Stasiun Geofisika Kendari tampak jelas bulan mulai memerah pada pukul 18.36 Wita.
Namun, secara mata telanjang Gerhana Bulan Total tidak bisa terlihat secara jelas disebabkan awan tebal.
Tampak puluhan warga pun antusias menyaksikan Gerhana Bulan Total, baik melihat langsung di monitor layar ataupun di langit Purirano. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)