Berita Sulawesi Tenggara
Pembangunan Patung Oputa Yi Koo di Bundaran Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara Bakal Dievaluasi DPRD
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara (DPRD Sultra) bakal mengevaluasi anggaran pembangunan patung Oputa Yi Koo di Kota Baubau dan Kendari.
Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara (DPRD Sultra) bakal mengevaluasi anggaran pembangunan patung Oputa Yi Koo di Kota Baubau dan Kendari.
Rencana evaluasi ini menyusul pembangunan patung Oputa Yi Koo di dua lokasi tersebut yang mencapai miliaran rupiah.
Selain itu, DPRD menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra tidak transparan saat pembahasan alokasi anggaran pengerjaan patung pahlawan nasional asal Buton tersebut.
Anggota Badan Anggaran atau Banggar DPRD Sultra, Sudirman mengatakan DPRD akan mengevaluasi pengerjaan patung Oputa Yi Koo di Kota Baubau dan Kendari.
"Nanti kami bahas lagi saat pembahasan anggaran 2023 nanti," ucapnya Anggota DPRD Fraksi PKS ini, Jumat (28/10/2022).
Baca juga: Ground Breaking Patung Oputa Yi Koo di Baubau, Gubernur Hadir Virtual Rapat Perubahan APBD Sultra
Sudirman mengatakan DPRD Sultra hanya mengetahui proyeksi anggaran pengerjaan patung Oputa Yi Koo di Kota Baubau.
Hanya saja, kata dia, dalam pembahasan Pemprov Sultra tidak menyebutkan secara rinci pembangunan patung tersebut menghabiskan anggaran mencapai Rp60 miliar.
"Karena saat dibahas bersama dalam pembahasan APBD 2022 lalu, Pemprov Sultra yang dipaparkan anggaran sebesar Rp16 miliar," ujarnya.
"Tetapi anggaran yang kami setujui sebesar Rp16 miliar untuk tahap satu, itulah tidak dibahas secara rinci, karena anggaran mencapai Rp60 miliar," jelasnya menambahkan.
Sementara pembangunan patung pahlawan nasional Oputa Yi Koo di Bundaran Kantor Gubernur Sultra tidak dibahas atau dijelaskan Pemprov Sultra.
Baca juga: Keunikan Buton di Sulawesi Tenggara, Suku Bermata Biru, Kampung Korea, Benteng Terluas, Patung Naga
"Jadi pembangunan patung di Kota Kendari tidak pernah disampaikan, yang dibahas hanya di Kota Baubau," ucap politisi yang akrab disapa Imenk ini.
Nantinya, dalam rapat bersama DPRD dengan Pemprov Sultra, pihaknya akan mempertanyakan pengerjaan monumen tersebut bahkan akan menolak. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)