Berita Konawe
Kisah IPDA M Muhdin, Polisi Bangunkan Rumah Warga Tak Mampu hingga Bantu Anak Penderita Gizi Buruk
Inilah kisah Inspektur Polisi Dua atau IPDA M Muhdin, seorang polisi yang membangun rumah warga tidak mampu hingga bantu anak penderita gizi buruk.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Sitti Nurmalasari
IPDA M Muhdin juga mengawal langsung bersama Puskesmas Routa membawa Alfatimah di Rumah Sakit (RS) Konawe.

Sembilan jam perjalanan darat ditempuh menuju RS Konawe dengan kondisi jalan yang tidak baik agar Alfatimah bisa dirawat.
Hingga saat ini, Alfatimah masih dirawat di RS Konawe dengan kondisi yang makin membaik.
Tak hanya Alfatimah, IPDA M Muhdin juga memberikan bantuan sembako kepada anak lainnya yang diduga menderita gizi buruk yakni Merida (2) putri pasangan dari Cecen dan Dira.
Orangtua Merida bekerja sebagai tani dan buruh kasar di Desa Parudongka.
Kepada TribunnewsSultra.com, IPDA M Muhdin mengaku, motivasinya membantu warga yang membutuhkan bantuan karena dirinya juga dari kecil berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Baca juga: Kecamatan Latoma dan Routa di Konawe Bakal Tercover Jaringan Selular, Kominfo Pasang Tujuh BTS
Ia merasa senang jika bisa membantu orang lain yang dalam kondisi kesusahan.
Hatinya kerap tersentuh saat melihat warga yang tidak mampu.
Pendidikan dan Keluarga
Untuk diketahui, IPDA M Muhdin juga pernah menempuh pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Beringin Jaya Tahun 1992, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Taliabu Tahun 1995.
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Taliabu Barat, Maluku Utara Tahun 1998 dan menyelesaikan studi pendidikan tingginya di Universitas Terbuka Tahun 2019 di Fakultas Hukum.
Baca juga: Bhabinkamtibmas di Konawe Sulawesi Tenggara Bantu Meja Belajar Siswa Pasraman di Kecamatan Asinua
IPDA M Muhdin Tidore masuk Bintara Polisi pada Tahun 2001 dan Perwira Sekolah Inspektur Polisi Tahun 2020.
Ia juga mengungkapkan jika dirinya bukanlah sosok yang berasal dari keluarga besar polisi.
Dari enam bersaudara, hanya dirinya yang juga sebagai sulung menjadi seorang personel kepolisian.
Saudara-saudaranya menjadi Komisioner Bawaslu, Ibu Rumah Tangga (IRT), dan ketiga adiknya menempuh karier dengan bekerja di pertambangan.