Polda Sultra
Polda Sulawesi Tenggara Lanjutkan Kerjasama Pendidikan PNPP di Tiga Kampus Ternama
Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) lakukan penandatanganan kerjasama dengan 3 kampus ternama, UHO, Universitas Muhammadiyah dan STIE 66 Kendari.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
Ia menyebut pihaknya tidak hanya terbatas pada studi lanjut anggota Polri melainkan juga sering terlibat dalam kegiatan Polri termasuk pelaksanaan kampus merdeka merdeka belajar.
Kata dia penerimaan anggota kepolisian di UMK hanya untuk pendidikan S1 dengan program studi Ilmu Hukum dan Menejemen. Selain itu kemudahan yang diberikan juga berupa masa kuliah bisa ditempuh 2,5 tahun
"Khusus Studi S1. Prodi ilmu Hukum sudah Akreditasi A makanya banyak polisi yang datang dan Prodi Menejemen, dan ini tidak mesti kuliah 4 tahun bisa 2,5 tahun," jelasnya.
Ketua STIE 66 Kendari, Dr Bahtiar Abbas mengatakan secara kelembagaan pihaknya sudah lama kerjasama dengan pihak kepolisian sejak 1996.
Baca juga: Detik-detik Pelaku Curanmor Diciduk Resmob Polda Sultra saat Miras di Kendari, Gasak Motor di Konsel
"Namun sekarang baru meminta ada secara tertulis MoU nya tetapi pelaksanaan sejak 1996," kata Dr Bahtiar.
Kata dia, ada beberapa kelebihan yang didapatkan para anggota kepolisian yang berkuliah di STIE66 Kendari.
Diantaranya adanya pilihan waktu berkuliah yang fleksibel, di mana mmanggota kepolisian bisa mengambil matakuliah di luar jadwal tugas mereka.
"Kami menyiapkan jadwal pilihan bagi mahasiswa. Sehingga banyak yang masuk," ujarnya.
Bahkan telah ada kegiatan sebelum adanya MoU ini, di mana pembinaan kelanjutan bagi mahasiswa mahabara yang menjadi rutinitas setiap tahunnya.
Untuk jenjang pendidikan yang disediakan mulai dari S1 dan S2 dengan 3 program studi yakni Menejemen, Akuntansi dan Ekonomi, serta Magister Menegemen.
"Sudah banyak kemitraan, sejak tahun kemarin kita sebagai peneliti bermitra dengan Polda secara nasional," ujarnya.
"Jadi ada Tridharma perguruan tinggi, ada pendidikan dan pengajaran, dari Polda kami minta Sumber dayanya untuk mengajar di STIE66."
"Strategi yang digunakan 40 persen pengajar dari praktisi makanya bidang peneliti pengembangan sdm. Kemudian di penelitian dan pengabdian ada kerjasama tridarma perguruan tinggi," jelasnya menambahkan.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)