Adian Napitupulu Soal NasDem dan Anies Baswedan, Mulai dari Keputusan hingga Ramalan Koalisi
Adian Napitupulu mengomentari soal Partai NasDem dan Anies Baswedan, mulai dari terburu-buru hingga ramalan koalisi di masa depan.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
Itu seolah-olah mengambarkan kemunculan Anies sebagai capres merupakan petanda bahwa Partai NasDem tak mampu melahirkan pemimpinnya sendiri.
"Tidak perlu mengambil dari pemimpin lain," ujarnya.
"Kami punya banyak sekali stok calon pemimpin. Ada Mbak Puan (Maharani), Ganjar (Pranowo), Mbak Risma (Tri Rismaharini)," sambungnya.
"Dan itu menjadi kebanggaan tersendiri buat saya bahwa memang partai (PDIP) ini memproduksi calon-calon pemimpin," tandasnya.
Koalisi Mulai Berubah
Adian Napitupulu juga meruncingkan pernyataan soal ketidak pastian koalisi partai.
Ia mencontohkan perubahan sikap yang terjadi pada "Koalisi Semut Merah".
"Kemarin kita sempat dengar ada koalisi semut merah. Dari koalisi semut merah itu sebagian ikut ke NasDem berikut hari, sebagaian ikut ke Gerindra," bebernya.
Pernyataan ini seolah telah menegaskan bahwa peta koalisi saat ini masih akan berubah.
"Bisa tidak nanti berubah lagi komposisinya? Mungkin. Mungkin ngak kemudian Demokrat yang ke Gerindera, PKB yang ke NasDem? Sangat mungkin," sambungnya.
"Dan maksud saya, di 400 hari lebih itu akan ada banyak sekali dinamika, akan ada banyak sekali tantangan, persoalan, yang kemudian membuat koalisi - sebenarnya belum menjadi kualisi ini - berubah-berubah," tandasnya.
Partai Sombong?
Adian juga menjawab pertanyaan publik mengenai respon PDIP yang tenang-tenang saja saat situsi semakin riuh.
"Mungkin ya Bang Karni, kalau dibilang kita tenang-tenang saja, ya memang berpolitik harus tengah," katanya.
Ia lantas membantah bahwa ketenangan PDIP adalah ekspresi kesombongan.