Rusuh Arema vs Persebaya
Joko Widodo Minta Tragedi Horor Kanjuruhan Diusut Tuntas, Menpora Sebut Tak Boleh Terjadi Lagi
Presiden Joko Widodo tegaskan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 127 orang diusut tuntas. Saat laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2022, Arema vs Persebaya.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Presiden Joko Widodo tegaskan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 127 orang diusut tuntas.
Saat laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2022, duel Arema FC vs Persebaya yang berakhir 2-3.
Pertandingan Arema vs Persebaya berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2022).
Suporter yang tak puas degan hasil ini, nekat masuk kelapangan dan terlibat gesekan dengan aparat kepolisian.
Dengan adanya kejadian ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah memutuskan kompetisi dihentikan selama satu pekan.
"Saya memerintahkan PSSI utk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," kata Jokowi seperti rilis persnya.
Baca juga: Kronologi Kerusuhan Liga 1 Arema FC Vs Persebaya, 127 Tewas hingga Gas Air Mata Petugas Tuai Protes
"Saya menyesalkan tragedi ini. Saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air," ucapnya.
Dia berharap agar tak ada lagi tragedi kemanusiaan yang bisa terjadi di dunia sepak bola.
"Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama," sambung Jokowi.
Ia pun turut berharap fasilitas medis memberikan pelayanan maksimal untuk korban yang mendapatkan perawatan.
"Saya telah meminta Menkes dan Gubernur Jatim memonitor khusus pelayanan medis korban dirawat di RS agar mendapatkan pelayanan terbaik," tutup Jokowi.
Menpora Prihatin
Menpora Zainudin Amali, prihatin kejadian kericuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Baca juga: Kondisi Stadion Kanjuruhan Saat ini Usai Kerusuhan Arema vs Persebaya, Update Jumlah Korban Penyebab
Berdasarkan data terbaru, kejadian berdarah tersebut memakan 127 korban meninggal dunia.
"Bagi yang meninggal, tentu saya menyampaikan duka cita mendalam," ucap Zainudin Amali, Minggu (2/10/2022).
"Saya prihatin seharusnya ini tidak boleh lagi terjadi, karena kami sudah bebaskan, boleh ada penonton."
"Yang tadinya tanpa penonton, supaya ada penontonnya maka tidak bisa dijaga. Saya sangat prihatin atas kejadian ini," sambung Zainudin Amali. (*)