Video Viral
Video Viral Kemarahan Gibran Rakabuming ke Anggota Paspampres Pemukul Sopir Truk Solo, Copot Masker
Video viral kemarahan Gibran Rakabuming Raka ke anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres pemukul sopir truk Solo hingga copot maskernya.
Penulis: Sri Rahayu | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Video viral kemarahan Gibran Rakabuming Raka ke anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres pemukul sopir truk Solo hingga copot maskernya.
Dalam video viral di TikTok, terlihat putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu menghampiri anggota Paspampres yang diduga melakukan pemukulan tersebut.
Wali Kota Solo tersebut terlihat tetiba menghampiri saat terduga pelaku akan memberikan keterangan sekaitan insiden yang sebelumnya viral di media sosial (medsos) Twitter.
Awalnya, Gibran Rakabuming hanya terlihat berdiri di pintu yang sedikit terbuka dalam video tersebut.
Tetiba dia langsung menghampiri anggota Paspampres yang belakangan diketahui bernama Hari Misbah tersebut.
Baca juga: Link Video Viral 63 Detik dan 54 Detik Anak SMA Kota Palu Beradegan Tak Senonoh Beredar di Medsos
Gibran yang mengenakan kemeja batik berwarna biru langsung mencopot masker yang dikenakannya kemudian membuangnya.
“Saya mengakui saya salah saya minta maaf atas kesalahan saya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya,” kata anggota Paspampres itu.
Dalam video viral di TikTok tersebut, Gibran terlihat masih berdiri di belakang menyaksikan keterangan pers itu.
“Saya minta maaf kepada Bapak yang saya pukul dan keluarganya mohon maaf karena perbuatan saya mungkin menyakiti hatinya dan keluarganya,” jelasnya.
“Kepada warga Solo saya minta maaf, terima kasih,” ujarnya menambahkan.
Peristiwa pemukulan anggota Paspampres terhadap seorang sopir truk dan dua kernetnya sebelumnya terjadi di lampu merah pertigaan Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (9/8/2022) lalu.
Setelah unggahan itu viral di Twitter, Paspampres bernama Hari Misbah tersebut menemui Gibran pada Jumat (01/08/2022).
Dalam pertemuan tertutup di Balaikota Solo sekitar pukul 10.43 WIB hingga pukul 11.09 WIB itu, korban yakni pria yang berprofesi sebagai sopir truk juga hadir.
Kronologi Pemukulan
Usai pertemuan, Hari Misbah yang merupakan anggota Tim Advance, yang bertugas di Kota Solo, Jateng, mengakui kesalahannya dan telah meminta maaf kepada korban maupun warga kota tersebut.
Anggota Paspampres tersebut mengakui kejadian pemukulan tersebut adalah murni kesalahannya.
Dia kemudian membenarkan bahwa pada saat kejadian yakni di kawasan Manahan memang lampu merah telah menyala.
Hanya saja, mobil yang berisi Paspampres itu memaksa tetap maju.
“Di lampu merah posisi sudah merah kami maksain maju. Terus dari depan mobil sudah nutup,” jelasnya dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.
Penerobosan lampu merah itu pun ditanyakan oleh awak media.
Baca juga: Video Viral di TikTok Saat Putri Candrawathi dan Brigadir J Berfoto, Netizen Fokus ke Tangan
Terutama terkait apakah dirinya sedang bertugas mengawal.
Ternyata saat kejadian, dirinya tidak sedang bertugas mengawal dan tidak ada kegiatan yang urgent atau mendesak.
“Tidak (tugas), tidak (urgent),” ujarnya.
Sedangkan, alasan memukul sopir truk juga diakui Hari adalah murni kekhilafan dari dirinya.
“Kalau itu mukul saya ngaku salah, saya khilaf,” jelasnya.
Adapun terkait penyitaan SIM sopir truk, Hari menyebut itu adalah permintaan dari pihak rental mobil yang digunakan Paspampres.
Pihak rental sendiri turut serta dalam kendaraan itu selaku sopir.
“Untuk SIM-nya itu dari rental berkomunikasi lebih lanjut,” ujarnya.
Hari juga mengaku sudah bertemu dengan sopir truk yang dipukulnya untuk mengambilkan SIM serta mengganti rugi.
“Sudah dikembalikan, yang nahan dari pihak rental bukan saya langsung. Dan sudah ketemu juga, ada (ganti rugi) asuransi,” katanya.

Kemarahan Gibran
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku masih tidak terima anggota Paspampres memukul sopir truk yang ada di Solo.
“Bagi saya belum selesai. Mereka minta maafnya karena beritanya viral. Kalau enggak viral mereka enggak mungkin minta maaf,” jelasnya di Balai Kota Solo, Jumat (12/8/2022).
Gibran menegaskan akan melindungi warganya yang benar dan tidak melakukan kesalahan.
Walaupun pelakunya itu dari anggota Paspampres.
“Tanggung jawab saya melindungi warga saya yang dipukul,” jelas putra Presiden Jokowi tersebut.
“Ya lihat saja nanti ya. Saya enggak terima warga saya digituin. Dia enggak salah kok. Paspampresnya juga dalam posisi tidak mengawal siapa-siapa,” ujarnya menambahkan.
Terkait sanksi yang dijatuhkan kepada Hari, Gibran menyerahkannya ke Komandan Paspampres, Marsekal Pertama TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko.
“Tidak ada harapan. (Rekomendasi sanksi) Itu urusannya komandan,” kata Gibran.
Wali Kota Solo itu juga mengaku sudah memiliki CCTV yang membuktikan jika sopir truk yang dipukul Hari tidak salah.
Baca juga: Video Viral Heyhest Buat Penasaran, Seleb TikTok Malah Tunjukkan Sesuatu Bukannya Lanjut Klarifikasi
“CCTV sudah saya pegang juga. Jelas banget kejadiannya. Kasar banget. Sudah saya pegang videonya,” jelasnya.
Bahkan, kejadian pemukulan tersebut terjadi di dekat rumahnya.
“Kejadiannya juga di dekat rumah saya. Bayang no (bayangkan saja). Aku isin (malu) banget. Tugasku melindungi warga,” ujarnya.
“Ngakunya satu. Di CCTV kelihatan. Pokoke wis (pokoknya sudah) ku simpan. Nek ngerti ilang (kalau tiba-tiba hilang) atau apa, aku wis nyimpen,” kata Gibran menambahkan.
Menurut sopir truk yang dipukul Hari terlihat ketakutan saat datang di pertemuan tertutup.
Namun ia mengaku akan menjaga dan memberikan perlindungan kepada korban.
“Tadi bapaknya kelihatan tertekan. Wedi (takut) banget bapaknya. Tapi tugas saya yang melindungi dia,” jelasnya.
“Nek ora (kalau tidak) viral, ora (tidak) minta maaf, dan enggak ngembaliin SIM,” ujar Gibran menambahkan.
Postingan Viral di Twitter
Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan anggota Paspampres di kasan Manahan, Kota Solo, Jateng, sebelumnya viral di medsos.
Baca juga: Video Viral Sepasang Pelajar SMA Berbuat Asusila di Masjid, Aksi Tak Senonoh Tertangkap Basah
Cerita tersebut diunggah pertama kali oleh pengguna akun Twitter @txtdrberseragam.
Terdapat pesan yang dikirim kepada akun tersebut yang diduga dari anak korban kekerasan Paspampres.
“Izin cerita kejadian yang menimpa ayah saya min, kejadian selasa 9 Agustus 2022 di lampu merah pertigaan Manahan Solo. Ayah saya mengemudikan truk di belakang bis dan rombongan motor, karna lampu sudah hijau,” tulis pesan itu dikutip TribunSolo.com, Jumat (12/8/2022).
“Lalu tiba2 ada mobil Paspampres yang nyelonong melanggar lampu merah dari arah samping. bis di depan sudah lewat duluan, rombongan motor mengklakson mobil tersebut tapi mobilnya tetep nekat, akhirnya malah kena bagian bak samping truk ayah saya,” lanjutnya.
Setelahnya, penulis menceritakan bahwa ayahnya selaku pengendara truk menepi.
Namun tiga orang yang diduga anggota Paspampres disebutnya langsung memukul ayah penulis pesan.
Ayah penulis kemudian diminta mengganti rugi oleh orang yang diduga Paspampres tersebut.
Kemudian Surat Izin Mengemudi (SIM) yang bersangkutan diminta.
“Karna merasa tertabrak dan ada kerusakan, ayah saya menepi lalu berhenti. mobil Paspampres lalu berhenti. mobil Paspampres tersebut juga berhenti, kaca depan mobilnya rusak,” tulisnya.
“Pas ayah saya turun, ada 3 orang dengan seragam dinasnya dari mobil tersebut yang turun lalu langsung memukul ayah saya tanpa bilang apa2. 2 kernet ayah saya juga ikut dipukul,” lanjutnya.
“Lalu mereka baru mau ngomong, minta ganti rugi. ayah saya bilang "pak, kalau saya salah saya minta maaf, sekarang bapak mau nahan apa saya kasih". saat bicara pun ayah saya juga masih mendapat kekerasan fisik. akhirnya SIM ayah saya diminta oleh paspampers,” jelasnya.
Postingan Twitter itupun viral hingga langsung dikomentari oleh Gibran Rakamubing melalui cuitannya.
“Saya cari orangnya,” cuit Gibran.(*)
(TribunnewsSultra.com/Sri Rahayu, Kompas.com/Rachmawati)