Wawancara Eksklusif Wali Kota Kendari
Wali Kota Kendari Sultra Sulkarnain Kadir Berbagi Tips Raih Opini WTP Sembilan Kali Berturut-turut
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir berbagi tips jalankan roda pemerintahan dengan banyak prestasi. Termasuk mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir berbagi kiat jalankan roda pemerintahan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga menorehkan berbagai prestasi.
Salah satunya mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan.
Kota Kendari, Provinsi Sultra, sudah meraih predikat tersebut sebanyak 9 kali berturut-turut.
WTP atau Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion) merupakan predikat tertinggi yang diberikan oleh auditor eksternal, dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan Pemerintah Daerah.
WTP menjadi penting bagi suatu kementrian atau lembaga karena Opini tersebut merupakan citra positif yang menunjukkan jika roda pemerintahan telah dikelola secara akuntabel dan bisa menjadi tanda suatu kementrian atau lembaga terbebas dari korupsi.
Baca juga: Kolam Retensi Atasi Banjir di Kendari Sultra, Sulkarnain Kadir Sebut Bonus Jadi Tempat Wisata
Hal itu ia sampaikan saat wawancara eksklusif bersama News Director Tribun Network, Febby Mahendra Putra, di Hotel Santika Premiere Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Sulkarnain mengikuti wawancara tersebut di sela menghadiri Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau Rakernas Apeksi 2022.
Wawancara eksklusif ditayangkan langsung kanal YouTube Tribunnews (7,69 juta subscriber), Tribun Timur (6,09 juta subscriber), Tribunnews Sultra (77 ribu), dan Tribun Padang (15,2 ribu subscriber) pada Senin (08/08/2022).
Sulkarnain Kadir menyampaikan selain karena memiliki latar belakang pendidikan ekonomi, dirinya juga menerapkan dua kunci penting dalam menjalankan roda pemerintahannya.
Menurutnya, meski mendapat opini WTP berturut-turut tentu tidak menjadikan pihaknya puas diri, melainkan menjadi pemacu agar bisa terus dipertahankan dan bahkan lebih baik lagi.
"Secara administratif kita bisa mempertanggungjawabkan dan kami Alhamdulillah merasakan betul. Dapat 9 kali WTP, karena saya punya latar belakang ekonomi dan sebenarnya ada dua kunci," ujarnya.
Dua kunci yang ia maksud adalah memastikan orangnya dan sistemnya.
Orang yang ia maksud yakni orang-orang yang memakai akal sehat dan menggunakan hati nurani.
"Komunikasi yang efektif untuk menghadapi manusia yang punya hati pikiran," bebernya.
Baca juga: Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir Hadiri Rakernas Apeksi 2022 di Kota Padang Sumatera Barat
Kemudian dirinya akan menyamakan persepsi pola pikir, dan membangun kebiasaan disiplin ke semua OPD untuk bersama-sama mewujudkan visi misi Kota Kendari.
"Selama kita memegang kedua hal ini selamat kita. Jadi orangnya kita ajak untuk berubah, karena seringkali jika sekedar mengganti menggeser orang itu pekerjaan mudah 5 menit kita buat surat selesai, tapi menurut saya itu bukan solusi," ujar Sulkarnain.
"Kita baru bisa dibilang melakukan sesuatu, jika kita bisa merubah orang dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak disiplin menjadi disiplin, dari berkinerja kurang menjadi produktif, sebuah pencapaian seperti itu, saya mengajak mereka," imbuhnya.
Kedua, yakni mambangun sistemnya. Menurutnya sebaik apapun orangnya, jika sistemnya tidak tertata, akan kembali sama. Sebab dua hal ini saling berkesinambungan untuk dijalankan.
"Orangnya pergi, berganti, kita mulai dari nol lagi karena sistemnya kita tidak bangun. Makanya kita bangun sistem, benahi orangnya Alhamdulillah dengan dua pendekatan itu kita saksikan perubahannya," ucapnya.
Baca juga: Wali Kota Sulkarnain Kadir Siap Maju Pilwali Kendari 2024 Saya Kader dan Hanya Akan Maju Lewat PKS
Salah satu sistem yang ia bangun adalah dengan mengoptimalkan peran Inspektorat Kota Kendari dalam mengawal hampir semua aktivitas pembangunan di Kota Kendari. Sehingga tidak ada satupun kegiatan di Kota Kendari tanpa review dari inspektorat.
"Yang semula tidak berperan secara optimal kita perankan secara optimal," ucapnya.
Kemudian pihaknya juga meminta pengawalan dari BPK dan BPKP dari awal progres pembangunan sebagai pihak eksternal.
"Jadi berlapis, internal ada Inspektorat, eksternalnya BPK, kita konsultasi dulu, bila perlu secara formal ada pengawalan untuk beberapa kegiatan penting di Kota Kendari yang nilainya cukup besar, kami minta. Katakan sekarang ada program PEN di Kota Kendari, kami minta pengawalan BPKP,"ucap Sulkarnain.
"Berikutnya kami juga bersyukur 4 tahun terakhir kami dikawal oleh KPK pada program di KPK koordinasi supervisi dan pencegahan. Ini kami manfaatkan dan bertanya, minta arahan kira-kira seperti apa, supaya jangan ditunggu di tikungan istilahnya, karena kalau tunggu di tikungan pasti besar kemungkinan kita kena, tapi kalau dari awal dikawal kan ada rambu-rambunya" bebernya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)