Berita Konawe
Pemilik Suara Askab PSSI Konawe Minta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Sultra Transparan
Sejumlah pemilik suara Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Konawe minta PSSI Sulawesi Tenggara (Sultra) transparan.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Sejumlah pemilik suara Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Konawe minta PSSI Sulawesi Tenggara (Sultra) transparan.
Transparansi tersebut diminta lantaran penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) akan dilaksanakan oleh PSSI Sultra.
Sebelumnya, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sultra mengambil alih serta menunda KLB Askab PSSI Konawe, Jumat (5/8/2022).
La Ode Songko Panatagama memutuskan pengambilalihan tersebut karena situasi yang tidak kondusif pada saat KLB berlangsung.
Exco Asosiasi Futsal, Jumar mengatakan, pihaknya bersama enam Exco lainnya menunggu transparansi dari Asprov terkait dengan penyelenggaraan KLB selanjutnya.
Baca juga: Detik-detik Kongres Luar Biasa Asosiasi Kabupaten PSSI Konawe Ricuh, KLB Dibatalkan dan Diambil Alih
"Yang jelasnya kami ingin tidak ada lagi by design. Jangan lagi surat menyurat itu disembunyikan," ujarnya.
Jumar melanjutkan, Kongres Luar Biasa yang bakal dilaksanakan nantinya juga terbuka, umum, dan tidak ada rahasia.
Ia meminta agar Asprov PSSI Sultra meninjau ulang Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Askab PSSI Konawe, Letehina.
"Kalau bisa kami minta ada penunjukkan ulang Plt supaya bisa ada transparansi," lanjutnya.
Ia menuding, gagalnya pelaksanaan KLB akibat kericuhan ini bukan dilakukan oleh para pemilik suara melainkan karena Plt Ketua Askab PSSI Konawe.
Baca juga: Tiga Kandidat Berebut Kursi Ketua Umum Asosiasi Kabupaten PSSI Konawe Sultra, Ini Daftar Namanya
Di tempat yang sama, Exco Wawotobi Putra, Sumantri mengatakan, KLB yang digelar kemarin diatur untuk memenangkan salah satu calon.
"Itulah yang kami protes sehingga tidak ingin melaksanakan KLB. Harusnya terbuka, jujur adil dan transparansi," kata Sumantri.
Sumantri menyebutkan, by desain KLB ini terbukti dengan pengunduran diri dari Ketua Komite Pemilihan, Dedi beberapa hari sebelumnya jelang KLB.
Untuk diketahui, berikut enam voters yang melakukan aksi protes KLB yakni Lakidende FC, Amali FC, Monapa FC, Asosiasi Futsal, Wawotobi Putra, dan PS Padangguni. (*)
(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)