Tangis Brigadir Joshua Pecah Saat Pamit Pergi Selama-lamanya, Bharada E Ungkap Sempat Tertawa Bareng
Terungkap Brigadir Polisi (Brigpol) Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Joshua atau Brigadir J menangis saat pamit pergi untuk selama-lamanya.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
“Noted: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Ketika Alm : Pamitan & Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya,” tulis Facebook Kamaruddin Hendra Simanjuntak menyertai unggahan foto itu.
“Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya, Karena "AKan Dibunuh Oleh Para Squad Lama Yang Pada Kurang Ajar.. !" Demikian,” lanjutnya.
Dalam keterangan menyertai unggahan foto viral itu, Kamaruddin Simanjuntak, juga mendukung agar hasil autopsi dan visum et repertum almarhum Brigadir Yosua segera diumumkan sekarang.
“Dukung ‘Hasil Autopsi dan Visum Et Repertum Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat’ segera diumumkan sekarang juga secara terbuka, obyektif dan transfaran, sesuai amanat Presiden RI, demi kepastian hukum, keadilan dan kemamfaatannya,” tulisnya.
“Dukung Jenazah Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat untuk dimakamkan sekarang secara kedinasan.
Mari tolak, alasan ‘kurang persyaratan administrasi’,” lanjutnya menyertai unggahan foto viral tersebut.
Baca juga: Terungkap Sosok Bharada E Sebenarnya, Nama Lengkap, Asal, hingga Kelebihan Ajudan Irjen Ferdy Sambo
Kamaruddin pada akun Facebook Kamaruddin Hendra Simanjuntak bersama Kamaruddin Simanjuntak tersebut juga menandai lokasi di Rumah Sakit Umum Sungai Bahar.
Mengaku Punya Saksi
Kamaruddin Simanjuntak mengatakan dirinya juga memiliki bukti rekaman elektronik terkait adanya ancaman terhadap Brigadir J sebelum peristiwa penembakan yang menewaskannya itu.
“Ada saksi yang sangat spektakuler. Saksi ini menyimpan rekaman elektronik di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari bulan Juni 2022," kata Kamaruddin.
“Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga akhir tanggal 7 Juli 2022," jelasnya menambahkan.
Menurut Kamaruddin, Brigadir J sempat menyampaikan salam perpisahan kepada orang yang menjadi tempatnya bercerita (curhat) terkait adanya ancaman pembunuhan terhadap dirinya ini.
Namun, Kamaruddin masih merahasiakan sosok teman curhat Brigadir J tersebut dengan pertimbangan faktor keselamatan.
"Ancamannya adalah kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas dihabisi dia, dibunuh dia' begitu. Dia itu maksudnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat," ungkapnya.
"Kalau kita kaitkan dengan terjadinya kemarin pembunuhan itu kan, kata Karopenmas terjadi di depan tangga. Berarti kalau analisanya, kan dia mau naik tangga makanya dibunuh,” jelas Kamaruddin.
“Itu kan analisa tapi saya nggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta faktanya dulu. Kalau fakta kan tidak pernah berubah,” ujarnya menambahkan.
