Berita Kolaka Utara
Mengenal Gunung Mekongga di Kolaka Utara Sulawesi Tenggara, Membuat Candu Para Pendaki
Gunung Mekongga kerap dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata para pendaki dari berbagai daerah. Gunung ini juga memiliki ketinggian 2.620 meter
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KOLUT - Berikut salah satu destinasi wisata di Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Gunung Mekongga kerap dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata para pendaki dari berbagai daerah.
Lokasi gunung ini terletak di Desa Tinukari, Kecamatan Ranteangin.
Gunung ini merupakan kawasan pegunungan yang tertinggi di kawasan pegunungan Mekongga.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara, Air Terjun Tetewa, Bendungan Ladongi
Jenis bebatuan puncak gunung ini merupakan jenis karst dengan puncak tertinggi bernama puncak mosero – sero.
Gunung ini juga memiliki ketinggian 2.620 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Secara geografis Gunung Mekongga terbentuk dari tumpuan atol yang kemudian terangkat sejak ratusan tahun lalu.
Akibat peristiwa ini banyak berbagai jenis flora dan fauna yang hidup dan berkembang di daerah hutan Gunung Mekongga.
Jalur pendakian dan akses jalan berdasarkan cerita rakyat di daerah Kolaka Utara, jalur pendakian dibuka pertama kali oleh Mahasiswa Pecinta Alam universitas Halu Oleo Kendari (Mahacala UHO) pada tahun 1995 silam.
Hingga saat ini jalur tersebut masih menjadi jalur utama pendakian menuju puncak Mekongga.
Akses jalan menuju gunung ini tergolong terjal dan membutuhkan waktu 5 sampai 6 hari pendakian untuk sampai ke puncak.
Baca juga: 10 Tempat Wisata di Kendari Sulawesi Tenggara yang Bisa Dikunjungi Saat Libur Lebaran Idul Adha
Dalam perjalanan pendakian akan melewati beberapa pos persinggaha. Pendakian dimulai di Desa Tinukari.
Pos 1 berada di ketinggian 480 MDPL dengan jarak tempuh 2.93 KM dari pendakian dimulai.
Kawasan pos tergolong masih asri sebab hutan tersebut menjadi hutan yang dilindungi pemerintah.
Pos 2 berada di ketinggian 1.380 MDPL yang memiliki jalur pendakian jalan menanjak sebab banyak bekas longsoran tanah dengan jarak tempuh 5.35 KM dari pos 1.
Sehingga apabila musim hujan sangat berbahaya karena tanahnya yang rawan longsor.
Namun, perjalanan tersebut akan terbayarkan dengan pemandangan di sepanjang jalan yang banyak ditemukan terjun – terjun kecil.
Pos 3 terletak sekitar 9.04 KM dari pos 2. Ada mitos bahwa area ini dipercaya merupakan tempat para jin halus serta makhluk astral lainnya.
Baca juga: Agrowisata California Tempat Wisata di Konawe Selatan Suguhkan Pemandangan Alam, Berkuda dan Memanah
Pepohonan di sekitaran area ini diselimuti oleh lumut – lumut hijau. Area pos ke 3 menjadi area camp terakhir sebab setelah pos 3 jalur pendakian akan semakin ekstrim dan terjal. Jalanan akan terus menanjak tanpa adanya bonus jalan yang mendatar.
Selanjutnya, terdapat pos persinggahan yang bernama tuguh NKRI. Berjarak 14 KM dari pos 3 yang dapat memuat sebanyak 14 tenda pendaki.
Kemudian Pos 4 dengan ketinggian 1.415 MDPL dan jarak tempuh 14.40 KM. Kapasitas campsite sebanyak 3 Tenda.
Pos 5 bernama Camp Foya-Foya dengan ketinggian 1.440 MDPL dan jarak tempuh 17.10 KM serta kapasitas campsite 5 tenda.
Puncak HBI dengan ketinggian 1.832 MDPL dan Jarak Tempuh 20.01 KM dari pos 5. Pos 6 Danau Coca-Cola dengan ketinggian 1.875 MDPL dan jarak tempuh 21.00 KM serta kapasitas campsite 8 Tenda.
Pos 7 Batu Meriam dengan ketinggian 2.349 MDPL dan jarak tempuh 23.10 KM. Setelah itu Puncak Salah dengan ketinggian 2.561 MDPL dan Jarak tempuh 24.00 KM, campsite (tempat perkemahan) 8 Tenda (50 meter kiri).
Pos 8 Mekongga, ketinggian 2.495 MDPL dengan jarak tempuh 25.20 KM, campsite 6 Tenda.
Baca juga: Spot Wisata di Kawasan Kumuh Puday-Lapulu Kendari Segera Tuntas, Diresmikan Agustus 2022
Terkahir, Puncak Gunung Mekongga Kolaka Utara dengan ketinggian 2.620 MDPL dan Jarak Tempuh 25.40 KM dari pos 8. Di puncak ini tidak ada kapasitas campsite.
Nama Mekongga diambil dari nama salah satu kerajaan di Sulawesi Tenggara yakni Kerajaan Mekongga di Kolaka.
Sejak awal 1994, jalur ke Puncak Mekongga mulai dirintis oleh beberapa penggiat alam terbuka.
Perintisan jalur memanfaatkan jalan perusahaan PT HBI (Hasil Bumi Indonesia) yang sebelumnya sudah beroperasi di wilayah pegunungan mekongga.
Jalan yang telah dibentuk perusahaan tersebut membentang luas meliputi 40 persen wilayah pegunungan mekongga sampai ketinggian ± 2000 MDPL.
Seiring berjalannya waktu, sebagian besar pendaki gunung lebih memilih jalur pendakian melewati Desa Tinukari.
Meskipun ada beberapa alternative jalur seperti melewati Desa Wawo dan Walasiho.
Pendakian melewati jalur Desa Tinukari menjadi pilihan utama bagi seluruh penggiat alam tebuka yang akan menuju puncak Gunung Mekongga.(*)
(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)